Prolog

1.9K 231 257
                                    

Pemuda itu duduk di samping sebuah makam, menatap mentari yang bersembunyi di balik awan hitam. Tetes-tetes air matanya berjatuhan menyapa bumi. Di benaknya segala kemungkinan berputar, kemungkinan yang diciptakannya sendiri. Satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah mempercayai takdir dan menolak kenyataan.

Jauh dari lahan pemakaman, seorang gadis menatap pilu langit malam yang bertabur percikan api. Di sebuah taman hiburan, dia merasa begitu sepi seolah semesta tak lagi punya tempat untuknya. Tangisnya pecah, satu persatu luka kembali menyapa. Kenangan tragis itu kembali muncul bersamaan sakit yang melemahkan raga. Gadis itu ambruk, luruh sampai rasanya tak mampu lagi berdiri.

 Gadis itu ambruk, luruh sampai rasanya tak mampu lagi berdiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bandara Soekarno Hatta, gadis itu baru saja tiba disana. Ia memerhatikan sekeliling, menatap orang-orang yang berlalu lalang di sepanjang tempat itu. Bandara memang selalu bising dengan berbagai suara dari speaker dan orang-orang yang berbicara di sekitarnya.

Gadis itu menghela napas sejenak, menghapus segala penat usai menempuh perjalanan panjang menuju tanah kelahirannya. Dia mengedarkan pandangan mencari dimana kiranya orang yang akan menjemputnya? Namun sepertinya tidak ada yang akan menjemputnya. Baiklah Dia masih mampu membayar taksi, pikirnya.

Gadis dengan sebuah koper berwarna biru langit itu melenggang menuju pintu keluar. Dia melepas syal merah yang sedari tadi melilit lehernya, cuaca panas membuatnya sedikit gerah. Namun sayang syal merah kesayangannya itu terbang terbawa angin yang tiba-tiba datang entah dari mana asalnya.

Ketika dia hendak berlari tak sengaja dia menabrak bahu pejalan kaki membuatnya hampir tersungkur ke jalanan.

"Kalau jalan pake mata!"

'Oh god apa kaki udah kehilangan fungsi?'

"I'm so sorry." Gadis itu langsung lari tidak mau kehilangan syal nya, namun sayang tangan kekar orang ditabraknya barusan mencekal pergelangan tangannya membuatnya tak bisa berkutik.

"Lo apa apaan sih lepasin gak?!" gadis itu melotot tajam.

Deg!

Tubuh pemuda itu menegang sempurna kala mata gelapnya nya beradu tatap dengan iris sebening embun.

Mata itu. Iris yang begitu familiar.

"Woi Lo budeg? Gue bilang lepasin bego!" Pemuda itu memungut kembali kesadarannya, gadis di hadapannya ini sepertinya tipikal cewek yang menyebalkan.

"Hp gue rusak gara-gara Lo!"

"Timbang Hp doang, gue mampu ganti sepuluh!"

"Kamu itu bener-bener nggak tau malu jadi orang, udah salah bukannya minta maaf malah songong!" sarkas cowok itu dengan tatapan devil yang tak lekas membuat gadis di hadapannya takut sedikitpun.

"Gue minta maaf, gue gak punya waktu. Kalau kita ketemu lagi gue bakal ganti rugi," putus gadis itu meninggalkan cowok yang masih menatapnya tak suka. Dia beranjak dengan mata yang tak lepas dari syal yang tergeletak di jalan.

Tangannya baru ingin memungut benda kesayangannya itu namun kalah cepat dengan tangan besar yang kini mengangkat syal itu tinggi-tinggi.

"Mau Lo apa sih? Balikin nggak?"

"Impas sama Hp gue!" Cowok itu berujar santai lalu pergi dengan langkah besar.

"Woi cowok sinting balikin syal gue!!"

Halo para penghuni dunia oren, terima kasih semua yang sudi mampir ke cerita yang amburadul ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Halo para penghuni dunia oren, terima kasih semua yang sudi mampir ke cerita yang amburadul ini. Masih banyak kekurangan, kesalahan ejaan dan typo bertebaran.

Semua persamaan tokoh, karakter, latar, maupun adegan murni kebetulan. Aku masih banyak kekurangan dalam semua hal jadi mohon kritik dan saran yang membangun.

Kebetulan aku pemula menulis di wattpad jadi mohon dimaklumi apabila banyak yang mungkin menurut kalian terlalu berlebihan dan tidak masuk akal. Mengenai kedokteran dan psikologis Aku akan berusaha membuat cerita ini sereal mungkin berdasarkan riset dari google.

Semoga kalian suka dengan imajinasi ku yang kelewat ngawur ini.

Salam hangat ❤️

Untuk kamu yang belum aku temui

Izza

Mendung (Eccedentesiast)Where stories live. Discover now