40

12.9K 941 7
                                    

Akad dan resepsi pernikahan Syanin dan Rafka berlokasi di sebuah hotel di daerah Jakarta Selatan. Lokasi akad dan resepsi yang bertempat di halaman terbuka milik hotel itu kini dihiasi dengan dekorasi berwarna putih dan coklat. Sangat dekat dengan nuansa alam. Memasuki area resepsi, tamu akan dimanjakan oleh foto-foto pre-wed yang ditata sedemikian rupa seperti galeri. Syanin menyelipkan tulisan-tulisannya pada setiap foto yang dipajang. Tempat ini disewa untuk seharian. Akad dilaksanakan tepat pukul delapan pagi. Resepsi akan dimulai pukul sebelas. Dan yang terakhir adalah after party yang akan dihadiri teman-teman dan keluarga dekat untuk bersantai di malam harinya.

Selama ijab kabul berlangsung, Syanin ada di salah satu kamar hotel yang dekat dengan lokasi akad bersama ibu dan keenam sahabatnya. Kebaya berwarna putih dengan kain batik coklat sebagai bawahan membalut sempurna tubuh ramping Syanin. Polesan yang dibuat senatural mungkin mampu menyempurnakan kecantikan di wajah Syanin. Karena ini adalah hari yang suci bagi Syanin, ia ingin memakai pakaian serba putih.

"Saudara Derafka Adhiraja bin Fadhlan Adhiraja, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan kakak kandung saya yang bernama Arsyanin Puspita Gunadi binti Affan Gunadi dengan maskawinnya berupa emas dua puluh satu gram, uang lima puluh juta rupiah, dan seperangkat alat salat dibayar tunai." suara Arsyad terdengar menggema di pendengaran Syanin.

"Saya terima nikah dan kawinnya Arsyanin Puspita Gunadi binti Affan Gunadi dengan maskawin yang tersebut dibayar tunai." ucap Rafka dalam sekali tarikan napas.

"Sah!" seruan itu terdengar setelahnya.

Selesai Rafka melisankan janji sucinya dengan Arsyad, Syanin diminta untuk segera keluar dari ruangannya. Pemelai pengantin perempuan dan laki-laki akan dipertemukan untuk pertama kali dengan status yang berbeda. Langkah Syanin dituntun oleh ibunya yang menggenggam erat telapak tangannya. Punggung Rafka yang berbalut jas abu-abu itu terlihat dengan jelas di mata Syanin. Kini kedua pasangan itu duduk bersisian.

Menandatangani surat-surat yang sudah mereka urus ke KUA sebelumnya, Syanin dan Rafka kemudian beranjak untuk memasangkan cincin di masing-masing jari manis tangan kanan. Rafka berhadapan langsung dengan Syanin yang kini sudah sah menjadi istrinya di mata agama dan negara. Desiran lembut di dadanya tak bisa dihindarkan ketika melihat wajah Syanin sembari memasangkan cincin yang disesuaikan dengan cincin tunangan Syanin sebeumnya di jari manis tangan kanan istrinya. Sama gugupnya, Syanin memasangkan cincin berwarna perak itu ke jari manis tangan kanan Rafka.

Dikecupnya tangan kanan Rafka oleh Syanin. Kemudian Rafka membalasnya dengan mengecup kening Syanin. Keduanya kini tersenyum ke arah kamera. Teman-teman dan keluarga dekat yang hadir ikut terhanyut ke dalam suasana prosesi akad yang begitu khidmat dan sakral itu. Syanin mendapati jejak air mata di pipi Rafka. Melihat itu, Syanin pun ikut menitikkan air mata. Momen bahagia ini sangat Syanin nantikan. Teman-teman dan keluarga bisa berkumpul bersama di salah satu hari bahagianya.

"Cantik." gumam Rafka pelan.

Selepas prosesi akad, ada waktu dua jam untuk panitia mengatur ulang halaman beratap tenda transparan itu. Meja-meja berisi berbagai jenis makanan dan minuman ikut ditata. Karena tamu yang akan hadir siang ini cukup banyak. Tidak hanya teman-teman dan keluarga, rekan kerja mereka juga akan hadir. Belum lagi kedua belah pihak keluarga mereka adalah pengusaha besar di Indonesia kerja. Pernikahan bersejarah itu tentu juga akan dihadiri oleh para kolega bisnis. Pelaminan yang diatur tidak begitu tinggi membuat pernikahan Rafka dan Syanin terkesan sederhana namun tetap berkelas.

Syanin dan Rafka juga berganti kostum resepsi kemudian memperbaiki make-up di wajah Syanin. Rafka hanya berganti jas yang tentunya terlihat lebih mewah dari sebelumnya. Gaun putih yang membalut tubuh Syanin terlihat begitu indah dengan bagian pinggang ke bawah yang mengembang. Buket bunga mawar putih digenggam oleh Syanin. Kini keduanya sudah siap menyusul para tamu yang hadir di halaman berlantai kayu itu. Tentu untuk memudahkan pemelai perempuan dan para tamu yang mengenakan sepatu berhak tinggi.

Kedua mempelai itu berjalan beriringan melewati karpet merah yang digelar di tengah-tengah ruangan terbuka itu. Tangan kanan Syanin merangkul lengan kiri Rafka. Para tamu tentu mulai mendokumentasikan kedatangan mereka. Senyum menghiasi wajah Syanin maupun Rafka Di belakang pasangan berbahagia itu ada keluarga yang mengikuti. Para bridesmaid dan bestman yang ditunjuk tentu sudah berada bersama para tamu yang hadir. Di sesi inilah seragam yang kainnya Syanin cari bersama ibunya itu dikenakan.

"Syanin, Rafka, selamat, ya." ucap Bara yang kini memberi selamat kepada pasangan pengantin itu kemudian bertanya pada Rafka, "Kamu gapapa, Ka, kalo Syanin tetep kerja di Magenta?"

"O-oh, gapapa, Pakde." balas Rafka canggung.

Setelah keluarga Syanin dan Rafka memberi selamat sekaligus berfoto, kini saatnya sahabat-sahabat mereka yang naik ke atas pelaminan. Rombongan dengan pakaian bernuansa pink itu kini sudah mengatur diri setelah memberi doa dan selamat. Tidak ada keributan kecil yang mempermasalahkan angle berfoto karena semuanya sudah terencana.

"Sekali lagi, kita bahagia buat lo sama Rafka, Nin." ucap Fahira sebelum keenam sahabatnya itu turun dari pelaminan bersama para suami.

"Thank you so much." balas Syanin.

Di penghujung acara resepsi, kedua pemelai melemparkan bunga kepada para tamu yang hadir. Rafka dan Syanin menggenggam buket bunga mawar itu dengan membelakangi para tamu dari atas pelaminan. Pada hitungan ketiga, keduanya melemparkan buket mawar putih itu. Terdengar suara Janne yang sangat ingin mendapatkan buket itu. Namun saat Syanin dan Rafka berbalik, rupanya Fiki yang berhasil menangkap buket itu dengan tangan masih terangkat ke atas.

"Buat kamu." Fiki memberikan buket bunga itu pada Janne yang tentu mengundang suara riuh para tamu yang hadir.

"Wah, sepertinya akan ada pernikahan antara keluarga Adhiraja dan keluarga Gunadi selanjutnya." komentar sang pemandu acara yang diakhiri dengan kekehan.

Resepsi berakhir pukul dua siang. Rafka dan Syanin berserta keluarga dan sahabat-sahabat mereka memiliki waktu istirahat di kamar masing-masing sampai nanti malam. Tepat pukul tujuh malam, akan diadakan after party yang dihadiri keluarga dan sahabat-sahabat mereka di ruangan terbuka hotel berbintang itu. Hanya jamuan makan malam. Sehingga Syanin hanya memakai dress putih sederhana dan Rafka memakai celana bahan hitamnya dengan kemeja putihnya.

Meja-meja dan kursi-kursi akan ditata sedemikian rupa. Hidangan pembuka sampai hidangan penutup tentu akan diantar oleh para pelayan nantinya. Di tengah ruangan terbuka itu dikosongkan dan nantinya dijadikan dance floor selepas makan malam. Mereka mengangkat budaya Barat yang cukup sederhana itu namun menjadi ajang silaturahmi dengan keluarga dan sahabat-sahabat terasa lebih intim. Rangkaian acara pernikahan Syanin dan Rafka tentu sangat bersahabat untuk para sesepuh yang hadir.

Banyak narasi rupanya. Mohon maaf kalo ada kesalahan ejaan atau kesalahan teknis. Masih penasaran atau udahan di sini aja nih?

Enjoy!

Love, Sha.

Deserve ThisWhere stories live. Discover now