hamil?

12K 180 2
                                    

Kecepetan yah? Aduh maaf yah. Habis nya aku pengen cepet-cepet cerita ini ending! Soal nya cerita nya makin lama makin gak jelas banget! Maaf yah sekali lagi.

- - - - - - -

Shena masuk ke dalam kamar Wildan. Lalu membangunkan Wildan. Karena sejak pulang kuliah tadi. Sampai waktu menunjukkan pukul 18:00 malam. Wildan masih tidur juga. Karena Wildan benar-benar kelelahan dari tadi pagi.

Shena berdiri di samping ranjang Wildan.

"Kakak bangun" ucap Shena

Tidak ada jawaban dari Wildan. Wildan hanya menggeser kan sedikit tubuh nya.

"Kakak bangun! Kakak belum makan tadi" ucap Shena

"Ish kakak mah kebiasaan kalo tidur kaya orang mati!" Kesal Shena sambil menghentakkan kakinya

Wildan yang merasa mendengar kegaduhan pun. Mata nya perlahan terbuka. Pandangan yang pertama kali ia lihat adalah Shena yang sedang cemberut. Sambil besidekap tangan.

Wildan membenarkan posisi nya menjadi duduk. Lalu melihat Shena.

"Ngapain Lo disini?" Tanya Wildan sambil mengambil ponsel nya untuk melihat jam.

"Shena mau bangunin kakak! Buat makan malam! Soal nya kakak dari tadi siang Shena liat gak ada makan" jelas Shena

"Lo duluan aja. Gue mau mandi dulu" ucap Wildan

"Dia mah gitu banget! Di ajakin makan bareng. Malah orang di suruh duluan!" Kesal Shena sambil membalikan tubuh nya.

Saat Shena hendak melangkah. Tiba-tiba rasa mual itu kembali menghampiri nya. Shena menutup mulut nya. Lalu berlari ke kamar mandi yang ada di kamar Wildan.

Untung saja wildan belum memasuki kamar mandi nya. Di kamar mandi Wildan juga sudah tersedia set wastafel pencuci tangan dan wajah.

Wildan yang sedang mengambil baju nya pun terhenti. Ketika melihat Shena langsung memasuki kamar mandi nya.

Shena mencuci mulut nya dengan air. Lalu mengelap nya dengan tissue yang ada di dekat set wastafel.

"Lo kenapa sih dari tadi siang kaya gitu Mulu? Lo sakit apa gimana" ucap Wildan

"Shena gak tau kakak.." ucap Shena

"Habis ini kita ke dokter aja yah. Gue takut nya Lo kenapa-napa" ucap wildan

Shena hanya mengangguk. Lalu kembali ke kamar nya. Nafsu makan nya sudah hilang.

//

Wildan langsung mengambil ponsel dan kunci mobil nya. Lalu menyusul Shena ke kamar nya.

"Ayo" ucap Wildan

Shena langsung bangkit dari duduk nya. Lalu pergi ke bawah bersama Wildan.

Selama di perjalanan. Tidak ada yang membuka perbincangan terlebih dahulu. Baik shena atau pun Wildan.

Setelah sampai di rumah sakit. Shena dan wildan pun turun dari mobil nya. Lalu memasuki rumah sakit tersebut.

Sebelum nya. Wildan dan keluarga nya. Memang sudah menjadi langganan di rumah sakit ini. Jika ada salah satu keluarga nya yang sedang sakit.

Wildan langsung memasuki ruangan dokter yang biasa nya ia pesan dan keluarga nya. Lalu duduk di depan meja dokter tersebut.

"Siapa yang mau di periksa Wildan?" Tanya dokter Ica

"Ini tante Ica. Shena yang mau di periksa" ucap Wildan

"Shena? Kok Tante baru lihat yah? Ini Siapa?" Tanya dokter Ica

"Bangsat elah! Bertele-tele bangat! Kepo bangat anjing" -batin Wildan kesal

"Cerita nya panjang tante. Intinya ini istri Wildan. Wildan di jodohin sama mamah dan papah." Ucap Wildan

"Oh..yasudah. ayo langsung Tante periksa" ucap dokter Ica

Setelah beberapa menit di periksa Shena dan dokter nya pun kembali. Shena duduk di bangku samping Wildan. Dan dokter nya pun duduk di bangku yang terhalang oleh meja datar di depan nya.

"Shena sakit apa sih tan? Soal nya dari tadi siang kaya gitu mulu" ucap Wildan

"Shena gak sakit kok. Dia sehat-sehat aja" ucap dokter Ica

"Jadi? Kalo bukan sakit apa Tante?" Bingung Wildan

"Shena istri kamu lagi hamil" ucap dokter Ica

Wildan dan Shena yang mendengar ucapan dokter Ica pun langsung terkejut. Lalu saling menoleh.

"HAMIL!!!" kaget Wildan dan Shena

"Dokter yang bener aja! Shena masih kecil loh dok! Masa udah hamil sih" ucap Shena

"Memang nya kenapa Shena kalau kamu hamil... Kan bagus. Artinya kamu udah bisa kasih momongan buat kedua kelurga kamu" ucap dokter Ica

"Shena mau pulang kak Wildan" ucap Shena sambil bangkit dari duduk nya

Wildan pun langsung mengikuti Shena sampai masuk ke dalam mobil.

Selama di perjalanan. Shena hanya menunduk tidak ada yang memulai pembicaraan.

Sesampai nya di rumah. Shena langsung memasuki kamar nya. Diikuti oleh wildan yang masuk juga ke kamar Shena.

Wildan duduk di samping Shena. Mata Shena sudah berkaca-kaca. Pertanda jika ia akan menangis.

"Shena gak mau keluar dari sekolah" ucap Shena

"Gini yah. Gue tau banget posisi Lo sekarang. Tapi Lo juga jangan egois. Lo harus mikirin juga perasaan orang di sekitar lo. Apalagi anak yang ada di dalam perut lo" ucap Wildan

"Kalo Shena keluar dari sekolah. Terus Shena gak bisa kejar cita-cita Shena kaya gimana? Shena kan masih mau kejar cita-cita Shena" ucap Shena

"Lo masih bisa kejar cita-cita Lo Shena. Lo masih bisa! Cuman mungkin untuk saat ini Lo memang harus berhenti dulu. Karna Lo mau nanti mual-mual atau perut Lo ada masalah Kaya gimana di sekolah. Lo mau di bikin malu di sekolah? Ya mungkin lama  kelamaan. Status Lo sama gue itu pasti bakalan ketahuan sama siapapun orang yang ada di sekitaran Lo atau gue. Tapi Lo juga harus bisa nerimain kenyataan" jelas Wildan

"Percaya sama gue. Semua bakal baik-baik aja. Kalo Lo sama gue bisa saling percaya satu sama lain. Gue yakin Lo pasti bisa kok ngelewatin ini semua. Gue bakalan ada terus kok di samping lo" ucap Wildan

Shena memeluk Wildan.

"Sekarang Lo tidur yah. Mulai besok Lo gak usah sekolah dulu. Biar kita omongin besok lagi sama mamah dan papah" ucap Wildan

Shena pun naik ke atas kasur nya. Lalu membaringkan tubuhnya.

Wildan keluar dari kamar Shena. Lalu berjalan menuju kamar nya.

"Ih anjir! Kok dia bisa hamil sih?" Ucap Wildan

"Mana gue belum kerja lagi" ucap Wildan sambil menjambak rambut nya.

"Kaya nya gue harus Nerima buat gantiin posisi papah di kantor deh" ucap Wildan

"Mana besok ada pentas drama lagi. Masa gue tinggalin si Shena sendirian sih" ucap Wildan

"Oh. Dia gue suruh ke rumah mamah aja dulu" ucap Wildan

"Gak tau lah! Liat besok aja!" Kesal Wildan sambil naik ke atas kasur nya

Resya Wilshen [END]Where stories live. Discover now