Chapter 1-L

17 1 0
                                    

Sebulan pun berlalu, kenapa berlalu ? Karena tak ada yang istimewa.

Ku ceritain dikit deh. Habis semua masa class meeting dan pertandingan melelahkan itu, hari terakhir pengumuman juara tiap cabang olahraga dan juara umum dapet tropi. Kebetulan kelasku gak dapet tropi juara umum, karena kalah perolehan sama kelas nya kakak kelas.

Habis acara itu lanjut ke pembagian rapot semester 1, untuk semester tidak perlu sampe ngundang orang tua, cukup murid doang. Setelah itu semua boleh pulang.

Beberapa ada yang langsung pulang termasuk gue, sebagian yang lain ada yang ngumpul ngumpul bahas rencana liburan. Gue yang saat itu cuma mau ngehabisin waktu buat ke warnet, mikir nya masa bodo aja. Ada sih yang mau nawarin, sayang nya gue tolak. Jadi benar adanya, kerjaan gue kalo liburan ya ke warnet ato main PS. Bahkan sampe sekarang, ehemmm balik kecerita. Kita skip sampe sebulan. Oke ?

------------------------

Sebulan setelah semua itu,

"Hai fan." sapa Mala dalam senyum
"Hai juga." jawabku
Cukup pagi untuk seseorang yang di hari pertama masuk sekolah sehabis liburan yang cukup panjang, hari senin pula.

"Kemaren waktu class meeting kamu gak masuk, kenapa ?" tanyaku sambil kami berjalan menuju kelas.
"Ah itu, nenek ku masuk rumah sakit. Jadi aku ijin." jawabnya
"Oh oke, sekarang nenek dah sehat?" tanyaku kembali.
"Udah baikan sebulan ini, cuma masih belum boleh pulang."
"Ku doain moga cepet sembuh."
"Iya makasi fan."

Lalu tiba tiba ada seseorang lari dari belakang, dan tangan nya langsung melingkar di pundak ku.

"Pagi setan, pagi mala cantik." sapanya pada kami, ia adalah Kak Rio
"Pagi kak Rio." sapa Mala dengan senyum.
"Iiihh, manisnya." reaksi kak Rio, yang bikin gue muntah. Mala pun meringis
"Hissss ganggu lah, masih pagi." aku mencoba melepas tangan nya, tapi dia malah menarikku.
"Eh lu liburan ngapain ? Entar sore kita udah latihan, soalnya bentar lagi gue mau try out nih. Yang semangat, lu harus bikin tim kita juara di kompetisi." kata Kak Rio agak membisik.
"Sebulan gue cuma ke warnet ma main PS. Iya iya entar gue dateng." jawab gue, sambil lagi lagi mencoba melepaskan diri.
"Lah main PS, ajak ajak lah. Entar pulang latihan deh."
"Lah kan katanya mau try out, bukannya belajar malah ngajak main PS."
"Belajar bisa malem. Ya dah entar ketemu di lapangan pulang sekolah. Duluan gue." jawabnya dengan langsung pergi dan melepas tangannya. Ahhh serasa bisa bernafas lagi.

Seketika ia berhenti dan berbalik lalu teriak.
"Masih pagi, jangan pacaran woi." terianya sambil berbalik dan berlari menuju kelas.

"Apa sih maunya tu orang." desahku sambil menggaruk rambut.
"Hahaha." tiba tiba Mala ketawa disampingku.
"Lah kok ketawa?"
"Gak pa pa, kalian kok cepet banget sih akrab. Padahal dulu kamu digebukin di parkiran."
"Udah gak usah di ingetin soal itu." jawabku
"Enggak, tetep aja. Aku masih heran."
"Ada deh entar aku ceritain."
"Ceritanya panjang gak ?"
"Gak sih, kek nya. Tapi ini ada hubungan nya ma ka...." aku langsung tidak melanjutkan dan mengalihkan muka.
"Hubungan sama siapa ?" tanya nya.
"Eng enggak kok, ga jadi. Ga usah di ceritain." jawabku sambil mempercepat jalanku, aku tahu mukaku memerah waktu itu.
"Ihh fan kok gitu sih, hei ceritain dong." sambil dia mencoba untuk menyaingi kecepatanku.
"Pokoknya enggak, kan aku gak janji." aku kembali mempercepat jalanku. (akhirnya keluar, kata epic yang sampe sekarang masih ku gunakan. Hehe.)
"Hihhhh fannnnn, ceritainnnn."
"Eng...gakk..." jawabku sambil lari menghindar.
"Fannnnnn....." Mala mengejarku.

Ya hari itu sebelum upacara hari senin, kami harus main kejar kejaran dulu. Capek sih, tapi bahagia.

><><><><><><><><><><><><><><><><

You
Yes, you
You are my summer
To my winter heart.

Let.me.broken

The Man Who Can't Be MovedWhere stories live. Discover now