Filler : "Makasih om"

4 1 0
                                    

Someday, in Juny 2018

"Fan bangun." Kata ibuk ku membangunkanku.

"Hehhh, kamu gak kuliah to le ? Udah jam 10 lo iki." Lanjutnya.

Seketika aku yang setengah sadar langsung terbangun.

"Ya allah, jam 10 buk ?"

"La iya to, masak ibuk bohong. Kalo ada urusan ndang siap siap."

"Nggeh." Kataku sambil ngucek mata.

Aku langsung beranjak, nyiapin baju, mandi, dan packing. Pikirku aku bisa makan di kampus aja. Seminggu sebelum sidang malah kalang kabut kek gini. Dasar diriku.

Anyway, kalian gak usah liat diriku yang sungguh berantakan ini. Mending aku kasih sesuatu sebelum Chapter 2 mulai.

Ini koordinatnya tahun dan waktunya, safe drive.

Lalu cahaya terang keluar menyelimuti mu, dan serasa naik roller coaster yang cepat. Kalian tiba-tiba sudah berada di dunia 8 tahun yang lalu. Enjoy it. Hehe

<----+-+-+---->

Sabtu, xx Juni 2010

"Fan, kamu masuk to ?" Tanya ibu sambil masak di dapur buat sarapan. Wajar ibu tanya karena hari ini pengambilan rapor semester 2, jadi yang di undang pastinya cuma wali murid atau orang tua.

"Masuk buk, itu ada bahasan pelatihan buat minggu depan." Jawabku.

"Pelatihan opo lo fan ?"

"Niku buk, kan Zefan ikut Dewan Penggalang pramuka jadi ada pelatihan gitu. Kayak gemblengan gitu lah." Jelasku.

"Tenane le fan ? Kok kamu ikut pramuka gak bilang ibuk."

"Hehehe lupa."

"Oalah fan, ojo aneh aneh to fan. Yo wis mugo mugo gak kenapa napa."

Aku tahu ibuk takut, apalagi denger kata "gemblengan". Soalnya pasti pikirannya ibuk bakal ke arah semi militer gitu. Apalagi ayahnya ibuk which is kakekku adalah veteran perang era 1930, jadi ya jelas yang ada di benak ibu aneh aneh dan pastinya seorang ibu khawatir lah. Apalagi sama anak cowok yang bungsu ini.

Setelah sarapan kami siap siap untuk mandi dan berangkat. Sesampainya disana suasana cukup ramai, dan terlihat banyak orang tua keliling mencari lokasi kelas anaknya.

Jadi sistem pembagian rapor nya tuh kayak gini. Orang tua / wali murid masuk ke kelas yang di tunjukkan di peta saat masuk area sekolah dan memang guru sudah memang itu. Jadi  wali murid di suruh masuk dan nanti acara akan dimulai ketika guru wali kelas datang. Akan tetap dimulai walaupun ada yang datang telat. Dan karna aku ikut dateng jadi aku anterin ibuk ku sampai ke kelasku.

"Ini buk kelasku, nanti ibu tunggu didalem sama yang lain. Nanti guru nya bakal masuk." Jelasku.

"Yo wis le, ibuk masuk ya." Jawabku sambil masuk ke kelas.

Lalu aku pun berbalik dan berjalan ke arah tempat dimana anak yang ikut LDK ngumpul. Belum jauh aku melangkah, aku bertemu dengan seseorang. Tak lain tak bukan, Mala dan ayahnya.

"Hai fan." Sapa Mala seperti biasanya.

"Iya mal, ah kamu kok ikut ?" Tanyaku.

The Man Who Can't Be MovedWhere stories live. Discover now