Filler : "Kamu bukan yang aku kenal"

1 1 0
                                    

Tok tok
Tok tok tok
Tok tok tok tok

"Iya, sebentar." Suara dari dalam rumah.

"Siapa ya ?" Kata suara dari dalam, dengan suara langkah kaki mendekat.

"Ini Rio buk." Sahut dari luar.

"Oh Rio, bentar ya." Pintu yg terkunci pun terbuka. Dan sesosok yang cukup dewasa dan dengan aura keibuan menyambut. Itu adalah ibunya Mala.

"Rio, kok tumben kesini. Habis pulang sekolah langsung ?" Lanjutnya.

"Iya buk, mau mampir nengok Mala." Sahut Rio meraih tangan Ibu Mala dan menciumnya.

"Duduk dulu ya, bapak lagi di belakang nebang pohon pisang. Rio mau minum apa ? Tanya Ibu Mala.

"Gak perlu repot-repot buk." Jawab Rio.

"Ya udah, tungguin dulu disini ya. Ibu panggilin bapak dulu." Kata Ibunya Mala

Beberapa menit kemudian, Bapak Mala pun ke ruang tamu.

"Eh ada Rio ini, tumben sekali langsung kesini dulu. Khawatir sama Mala ya ? Hahaha.." ujar Bapak Mala.

"Iya om, mau nengok Mala sebentar." Kata Rio sambil salim ke bapaknya Mala.

Mereka berdua pun duduk.

"Rio, diminum ya. Ada es sirup, mumpung panas enaknya minum yang dingin." Kata ibunya Mala sambil senyum dan ikut duduk bareng.

"Makasih ya buk." Jawab Rio

"Ayo, boleh di minum lo." Tawar bapak Mala yang sudah meneguk es sirup nya.

Rio pun mengambil gelasnya dan diminum sedikit.

"Rio, bapak boleh tanya. Kenapa Mala bisa seperti itu ? Bapak kaget karena pagi tadi di telpon dari sekolah dan diminta untuk menjemput Mala pulang. Tiba-tiba waktu bapak ke UKS kepalanya sudah di perban, bapak pun membawa ke puskesmas tadi. Takut bapak kalo ada apa-apa dari Mala. Untung gak ada yang fatal." Jelas Bapak Mala

"Anu om jadi gini, sebenarnya .... saya juga terlibat soal kejadian dengan Mala." Jawab Rio terbata.

"Terlibat gimana Rio ?" Tanya Ibunya Mala sedikit Heran.

"Sebelum bercerita, saya mau minta maaf kepada ibuk sama bapak karena Mala bisa kayak gini." Kepala Rio menunduk merasa salah.

Bapak dan Ibu Mala saling bertatapan karena sikap Rio.

"Gak pa pa. Rio kan udah dianggep anak sama ibuk dan bapak. Rio juga di anggep kakak sama Mala juga kan." Jawab Ibunya Mala.

"Coba ceritain ke bapak sama ibu." Kata bapak Mala masih bertanya-tanya.

"......" Rio terdiam cukup lama, otaknya berpikir apakah nanti dia bakal bikin mereka kecewa atau tidak karena tindakannya.

"Rio ?" Sahut bapaknya Mala.

"Iya pak." Rio terkaget dan seketika buyar dari pikirannya.

"Coba ceritain, bapak dan ibu pengen tahu." Kata Bapaknya Mala lagi.

"B..baik pak, jadi gini..." Kata Rio menghela nafas, dan mulai menceritakan rinciannya.

Dari mulai temen Mala bernama Zefan, yang dimata Rio merupakan cowok gak bener dan gak baik buat Mala. Sampai kejadian dan menurutnya adalah kecelakaan tadi pagi.

"Jadi gitu pak. Saya mau minta maaf apabila kelakuan saya kelewatan." Kata Rio mengakhiri.

Raut muka Bapak Mala berubah marah, namun masih menahan emosi. Sementara ibu masih sedikit shock dengan ceritanya dan menahan airmata. Karena terlihat dari matanya berkaca-kaca.

The Man Who Can't Be MovedWhere stories live. Discover now