"why people suddenly moving to another side when we're here??"

"i don't know" sahut Tom diikuti kekehan khasnya.

Tak lama acara makan malam dimulai, hidangan terbuka dan terlihat lezat. Sadira menghampiriku karena Robert dan Scarlett meninggalkannya.

"mereka makan ama yang lain, gw ditinggal. lo sama gw yaa? Ama Tom juga deh, lo kan kesini diajak dia juga" ujar Sadira, aku hanya menghembus nafas berat dan mengiyakan.

Kami duduk dikursi yan tersedia, keluarga Tom berada diujung atau meja utama.

Satu persatu hidangan ku letakan dipiringku, bohong kalau aku tidak kelaparan melihat semua ini walaupun perutku sudah penuh.

Sadira mengambil jus jeruk untuk kami berdua.

Semua orang mulai menyantap makanannya, aku duduk berhadapan, ah tidak— berserongan dengan keluarga Hiddleston. Pupilku dan Sarah bertemu, ia memberi senyum hangat padaku. Namun, tidak dengan wanita disebelahnya. Yup, sang Ibunda. Tatapannya terlihat tajam. namun saat mata kami bertemu, ia tersenyum tipis padaku, kubalas dan kembali fokus pada makananku.

"Shal, i sense something weird" bisik Sadira.

"haha, apaansih lo kaya anak indigo aja ngomongnya" balasku yang masih mengunyah.

"serius, perasaan gw rada nggak enak nih"

"ga usah leb-"

"ekhm. " semua orang menoleh kearah sumber suara, termasuk Tom yang langsung menghentikan aktivitasnya.

Sang sumber suara, maksudku nyonya Hiddleston (should i use "nyonya" or "Mrs." ) yang mengarahkan tatapannya pada kami.

Sadira melirik kearahku, begitupun aku.

"kan gw udah bilang gausa lebay" bisikku lagi.

"ck"

"my apologize, ladies and gentlemen. Please, continue your meal" sang tuan rumah meminta para tamu untuk melanjutkan makanannya.

"Thomas, My dear son, is that the girl you were talking about?" aku dapat mendengarkan kalimat yang ia ucapkan sekalipun itu kecil sekali.

"Wa- what? I haven't tell you anything, Mother" sentak Tom.

"is that the girl?" terdengar nada penekanan yang tertuju. Aku masih belum berani menoleh karena aku baru saja menyelesaikan makananku.

Beberapa menit kemudian, setelah semuanya sudah menyelesaikan makanan dan aku sibuk berbincang dengan Sadira, suara gelas yang dipukul dengan garpu makan berdenting. Semua tamu menoleh ke sumber suara dan menghentikan aktivitas mereka.

"Ladies and gentlemen, i just wanna say thanks to all of you who participated to come to my dinner. well, now if you have finished the meal, you are welcome to take dessert and dance"

Semua orang bangkit dari duduknya, begitu juga aku, dan Sadira yang langsung berlari menuju hidangan penutup.

Baru saja berjalan dua langkah dari mejaku, lagi-lagi suara ini menghentikanku.

"except you, young miss. Please, get back to your Seat"

Mau tak mau aku kembali duduk ditempat asalku, dan kini aku dan ibunya Tom duduk berhadapan.

Kini hanya ada aku, Tom dan ibunya.

"Mom, this is Kishal, Kishal you must already recognize her."

Aku mengangguk dan tersenyum "pleasure to meet you, Mrs. Hiddleston"

"oh, sweetheart, you are such a beautiful woman. Tom must be so lucky to have you"

Aku tersedak saliva ku sendiri, andai aku bisa mengambil gambar wajahku.  Mungkin benar benar terlihat seperti babi panggang karena aku bisa merasakan hangatnya pipiku.

"Mother, she's-"

"Since when you and my son had this relationship, sweetheart?"

"uhm, i'm sorry ma'am but we haven't officially dated yet" jelasku singkat.

"haven't officially, which means you both will go on a date and having a relationship, am i correct"

Tom hanya diam tak menyela, namun ia terlihat bingung dan tersipu malu dihadapanku.

"as you can see, my son is such a talented actor and you are a beautiful woman of Asian descent. if you both get married later-"

Kami berdua terkejut dan saling menatap dengan mata yang 'melotot'.

"-I would be very proud of my grandchildren who is from a mixed Asian" terlihat raut bahagia dari sang ibu, sebenarnya aku sih mau mau saja. Hei, siapa juga yang mau menolak tawaran untuk menikah dengan aktor tampan idola para wanita 'Tom hiddleston'.

"Mother, even though we love each other"

Holy mama, what did he just said?!

"she still has to continue her college. I- i mean" setelah kalimat tersebut Tom terlihat...entahlah, panik? Tapi kenapa.

"college? how old are you, darling?"

"she, she is 28 mom. yeah, she's 28." potong Tom.

"No, she looks too young for a 28 year old woman.  How old are you? " tegas sang ibunda sekali lagi.

Entah aku harus mejawab apa karena Tom yang kukenal tak pandai berbohong namun barusan ia berbohong soal usiaku pada ibunya.

"yes, ma'am. i am 28 for sure"

To be continued

Next>>

"you sure they aren't lying to me?"

"of course, mother"
.
.
"kumohon?"

"memangnya kenapasih?!"
.
.
"shal, udeh si sans aja"
.
.
"i know the secret between them."

Aku cinta spoiler, aku cinta gantung.

Salam author ngaret.

Ages Between Us [HIATUS]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu