60 | 🥀 What Is This? ⚘

330 20 3
                                    

Sekedar mengingatkan!!! Ini part-part terakhir BILY YA😭.

Mungkin tinggal 2 atau bahkan 1 part lagi BILY bakalan aku Endingin👌. Rasanya sih seneng dan sedih campur aduk jadi satu.

Yaudah lah ya gausah mikirin perasaan Author😌.
Yang penting kalian mojok dulu dipinggir bawah kiri yup! Tekan icon☆ Gratiss loh ya GRATISSS💓 yang mau nambahin Coment juga monggo.

Karena banyak ngebacot itu capek! Cus kalian langsung baca aja oke👌

Happy Reading💕🍃

------

Tanpa berpikir panjang, Nata pun menerima tawaran dua orang pria asing itu karena tidak ada pilihan lain.

Mobil melaju dengan cepat membelah jalanan yang tampak lenggang, sesekali Nata melihat kearah Jalanan dengan perasaan was-was dan tak sabar untuk segera sampai ke Rumah Sakit.

Air mata terus membasahi pipi Nata, ia sesekali menghapus air matanya yang makin gencar membasahi pipinya.

Kenapa daritadi gak sampek-sampek sih?
Batin Nata bertanya-tanya.

Dengan sesenggukan, Nata mengelus pipi Bima yang terdapat noda darah yang berasal dari pelipisnya, dengan satu tangan yang lain menggenggam erat tangan Bima.

Posisi Bima kini tertidur di paha Nata. Ia tak henti-hentinya mengucapkan kata 'ma'af' dan menepuk pelan pipi Bima agar mau membuka matanya.

Nata memandang kearah Jalanan lagi, dan yang membuatnya bingung adalah ini bukan jalan menuju Rumah Sakit, Sontak perasaan takut dan was-was menguasai dirinya.

"Ma'af Kak! Ini bukan jalan ke Rumah Sakit loh!"

Hening....

Tak ada jawaban dari kedua orang asing itu. Nata makin kalang kabut, dengan sisa-sisa keberanian ia mencoba melayangkan protesnya.

"Kak! Gausah macem-macem deh ya! Please...ini darurat Kak! Ini menyangkut nyawa orang loh!"
Ucap Nata dengan nada meninggi.

Salah satu orang asing yang duduk disamping pengemudi menoleh kearah Nata dengan tatapan tajamnya yang sontak membuat bulu kuduk Nata meremang seketika.

"DIAM!!!"

Damn!!! Bentakan yang membuat keberanian Nata runtuh seketika. Keringat mulai meluncur dipelipis Nata, tangannya pun mulai panas dingin.

Please...Siapapun tolong bantu gue dan Bima!!!

"Kak! Please...anter gue ke Rumah Sakit sekarang! Setelah itu kalian boleh bunuh gue kalo itu memang tujuan kalian! Tapi sekali lagi tolong Kak! Anter gue ke Rumah Sakit, ini demi nyawa seseorang Kak"
Ucap Nata lirih dengan bibir yang gemetar dan air mata yang terus menetes.

Nata benar-benar takut, dia pun duduk dengan sangat tidak tenang, ditambah melihat Bima yang bersimbah darah membuat persendiannya terasa lemas.

"Saya masih ada urusan sebentar! Setelah semuanya selesai baru saya antar kamu ke Rumah Sakit"

Kata-kata yang mampu membuat Nata geleng-geleng kepala. Dengan emosi yang muncul tiba-tiba membuat keberanian Nata terkumpul seketika.

"PUNYA OTAK GAK SIH HAH? KALO DIA MATI APA KALIAN MAU TANGGUNG JAWAB!"

Bentakan Nata yang membuat kedua orang asing itu terkekeh tanpa menoleh kearah Nata. Dan lagi-lagi hal itu membuat Nata makin naik pitam, namun sebisa mungkin Nata menahannya.

Because I Love You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang