02 | 🥀 Meeting Incident ⚘

1.2K 166 192
                                    

Hari pertama Nata ke sekolah barunya, dan pertemuan pertamanya dengan Bima Angkasa Putra.

------

"Wihh ... sekolah lo keren juga nih Kak."

Nata memandang ke arah kanan dan kiri takjub. Pasalnya, bangunan sekolah yang lumayan megah, memperlihatkan secara jelas keelitannya.

"Ya iyalah, sekolahnya siapa dulu? Megan Fransisca lo lawan." Megan mengibaskan rambut panjangnya, disertai dengan senyuman penuh kemenangan.

Nata memutar bola mata jengah melihat kesombongan kakaknya, ada sedikit penyesalan karena ia memuji sekolah Megan barusan. "Busett, situ sombong amat! Jadi nyesel gue, udah muji-muji ini sekolah."

Megan justru semakin menjadi, ia malah semakin gencar mengibas-ngibaskan rambutnya yang membuat Nata berdecak sebal. Kenapa sih, ia harus mempunyai kakak senarsis Megan begini? Huh, memalukan!

"Segitu herannya Kak, temen-temen lo ngeliat kecantikkan gue? Sampek segitunya banget ngeliatin guenya!"

Nata merasa risih dan sebal, karena begitu banyak siswa-siswi yang menatapnya tanpa beralih sedikitpun. Bukannya apa-apa, hanya saja ia sering salah tingkah jika diperhatikan terus-menerus seperti ini.

"Jadi berasa kayak artis gue." Megan langsung menoleh menatap Nata.

Saat ini, Megan hanya mampu beristighfar dalam hati. Bisa-bisanya, adiknya ini tertular virus over percaya diri.

"Cih! Artis apa'an? Pd banget sih lo! Gini ya Nat, memang sih lo itu cantik sama lah kayak gue gini. Tapi, tetep aja lebih cantikkan gue kemana-mana ha ... ha ... ha .... " Terdengar suara gelak tawa dari Megan karena ucapannya barusan, lalu ia melanjutkan kalimatnya.

"Biasa lah, lo kan anak baru di sini. Jadi, pasti mereka tuh pada kepo sama elo. Apalagi nih ya, lo datengnya sama gue. Secara, gue kan termasuk the most wantednya SMA Garuda."

Nata langsung menghentikan langkahnya yang diikuti Megan. Kemudian, ia menempelkan tangannya pada kening kakaknya itu, untuk memastikan sesuatu. "Masih sehat kan? Lagian, sejak kapan lo jadi most wanted Kak? Please, deh! Kalo ngimpi jangan ketinggian, takutnya ntar lo jatoh terus nyusruk di got kan gak lucu."

Megan menepis pelan tangan Nata, yang nangkring cantik di keningnya. "Ha ... ha ... ha .... yakali gue nyusruk di got, gue mah nyusruknya di pelukan cogan." Terdengar suara gelak tawa dari Megan yang membuat Nata menatapnya prihatin.

Kasian amat ya kakak gue, mimpi jadi most wanted tapi kagak kesampaian. batin Nata sambil menatap Megan iba.

Keduanya melanjutkan langkah menuju kelas. Netra Nata tak henti-hentinya menatap ke sekeliling sekolah, sampai pandangannya tertuju pada laki-laki yang baru saja melewati koridor, bersama tiga orang temannya.

Dengan pakaian yang kurang rapi dan terlihat seperti berandalan sekolah, Nata langsung menyimpulkan bahwa dia adalah bad boynya SMA Garuda.

"Woy! Liatin apa'an sih? Fokus amat." Megan menyenggol lengan Nata, yang membuat Sang empunya tergagap karena sedari tadi sibuk dengan lamunannya.

"E-- eng-- enggak!"

Aish! Kenapa gue gugup gini sih? Kakak kepo gue bisa curiga kalo kayak begini.

Nata tak mengerti dengan dirinya sendiri. Kenapa ia harus gugup hanya karena ditanya seperti itu? Ada apa dengan dirinya sekarang?

"Hayo, liatin apa'an tadi? Sampek gugup gitu pas gue tanya. Bentar, gue tau nih lo liatin siapa barusan, Bima! Iya kan? Jawab dong." Megan menyenggol-nyenggol lengan Nata, yang membuat Sang empunya lagi-lagi berdecak sebal.

Because I Love You (Completed)Where stories live. Discover now