[Completed]
"Ahh hyung... kurasa hidup kita lebih tenang saat hyung tidak ada..." celotehan pagi Taehyung membuat Jin yang sibuk membangunkan member BTS lainnya terdiam sesaat.
"Ya mungkin. Tapi sebelum hyung benar benar pergi dari kalian, hyung h...
Hello!! Ada yang kaget? hehe akan kujelaskan di akhir nanti. Untuk saat ini.
Happy Birthday Cantiknya Jimin Happy Birthday Kesayangan Bangtan 💜 LET'S BE HAPPY ARMY 💜
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mereka masih tak bisa mempercayai apa yang ada dihadapan mereka saat ini. Keenamnya tertunduk lesu di depan pintu rumah di hadapannya. Nuansa rumah yang asri karena banyak pohon rindang di halaman memang sungguh menenangkan tapi sayang, justru mereka benci fakta sunyi dan sepi di sekeliling mereka kini.
"Ini memang benar rumah keluarga Kim. Mereka orang Korea dan kudengar kedua anaknya baru saja ikut pindah kemari karena anak bungsunya sakit."
Itu hal yang mereka dengar dari setiap orang yang mereka tanyai di kawasan elite Melbourne tempat keluarga Seokjin tinggal. Ya. Mereka mendapatkan alamat ini dari rumah sakit tempat Seokjin dirawat. Mereka masih percaya bahwa hal itu tidak mungkin. Walau sebanyak apapun bukti yang rumah sakit itu serahkan pada mereka, hati mereka masih menyangkal semua itu.
Mereka senang akhirnya mereka menemukan tempat tinggal sang kakak, namun kenyataan kembali menghempaskan seluruh harap mereka.
"Keluarga ini sudah hampir satu minggu jarang terlihat. Mereka hanya terlihat pulang sesekali karena kudengar mereka menginap di rumah sakit tempat anak bungsu mereka dirawat. Dan semenjak dua hari kemarin mereka benar-benar tak pernah terlihat lagi. Bahkan Larie, asisten rumah tangga mereka juga tak pernah terlihat lagi. Banyak yang bilang mereka pergi entah kemana karena anak bungsu mereka yang sakit itu telah meninggal."
"Tidak. Tidak! Tidak!" gumaman Yoongi terdengar memecah hening. Ia tiba-tiba berdiri dan mengundang tatapan terkejut member lainnya, "Ini semua pasti salah. Mungkin.. mungkin..."
"Hyung..." suara lirih Namjoon berusaha menahan langkah sang kakak.
"Mungkin Seokjin hyung hanya pindah rumah sakit? Iya kan?" Mata Yoongi terlihat tak fokus. Meski kedua manik itu telah terlihat berkaca-kaca namun masih ada secercah harap yang terlihat walau memang itu sangat pudar.
"Hyung..."
"Iya. Seokjin hyung pasti hanya pindah rumah sakit." Yoongi tak memperdulikan sedikitpun panggilan Namjoon. Dirinya semakin terlihat tak fokus. Menunduk, bergerak kesana kemari, melangkah tak pasti dihadapan kelimanya.
"Aku akan kembali ke rumah sakit itu dan bertanya lagi."
"Yonggi hyung!" satu sentakan keras Namjoon akhirnya menghentikan pergerakan Yoongi. Ia menatap sendu Yoongi yang kini air matanya telah mengalir membasahi pipi pucatnya.
