Bojiman gyeolgugeun eonjenga bomiwa
Pada akhirnya, suatu saat musim semi akan tiba
Eoreumdeureun noga naelyeo heulleo ga
Es nya akan mencair dan mengalir lalu menghilang
BTS V - Singularity
***
Langit malam ini terlihat sangat pekat. Meski rinai hujan telah berhenti tapi udara sejuk malam ini masih menyisakan manis aroma basah yang tertinggal. Angin malam ini cukup dingin memang. Bahkan cukup untuk membekukan suasana kedua anak adam yang kini masih terdiam, bergelut dengan pemikirannya masing-masing.
Namjoon masih terdiam. Begitupun Yoongi. Keduanya masih belum berani memulai memecah hening yang telah tercipta hampir setahun terakhir ini. Haa... setahun yah? Secepat itu waktu berlalu melewati mereka.
Rasanya masih sama. Sakitnya pun masih sama. Setahun ini... apakah benar mereka telah mewujudkan keinginan sang hyung yang mereka jadikan tujuan utama hidup mereka kini?
"Hyung..." hingga akhirnya suara itu memecah hening. Hanya satu kata namun berhasil membuat Yoongi meneteskan air matanya. Entah kenapa tapi rasanya Yoongi hanya ingin menangis saat mendengar Namjoon kembali memanggilnya setelah kebisuaannya selama ini.
"... aku lelah" hanya dua kata namun berahsil menghentikan kinerja pernafasan seorang Min Yoongi. Ia menunduk semakin dalam, berusaha menyembunyikan air matanya yang semakin deras mengucur. Kedua tangannya mengepal erat berusaha menahan seluruh dorongan hati agar segera menghambur memeluk Namjoon yang duduk di sampingnya.
"Aku lelah hyung..." Namjoon kembali mengulang kalimatnya. Matanya juga kini mulai ikut berkaca-kaca. Dulu ia akan menangis dalam usapan lembut Seokjin. Tanpa perlu berucap banyak kata, Seokjin selalu mengerti dirinya jika sudah mengetuk pintu kamar Seokjin dengan wajah kusut. Hyung nya itu benar-benar seperti seorang cenayang yang bisa langsung mengerti hanya dengan sebuah tatap.
Namjoon rindu. Namjoon juga lelah. Ia lelah terus berpura-pura tidak merindukan hyung nya. Dalam diam ia selalu menangis. Seluruh ungkapan rindu selalu tertuang tanpa sadar dalam setiap bait lirik pada musiknya. Tapi tetap saja itu semua tak berdampak baik pada hatinya. Rindunya justru kian menggebu pada sosok kakak yang sudah setahun ini benar-benar lenyap tanpa kabar.
Setidaknya.. setidaknya bisakah beri tahu Namjoon bahwa kakaknya itu baik-baik saja. Setidaknya meski tak bisa bertemu tolong berikan Namjoon kepastian bahwa kakaknya itu baik-baik saja. Bisakah?
Bibir Yoongi semakin bergetar. Sial. Sungguh sial. Ia tak henti memaki dirinya sendiri yang masih tak bisa mengucapkan kata maaf itu pada Namjoon. Ia merutuki dirinya sendiri yang hanya terdiam saat mengetahui bahwa sang adik disampingnya juga telah ikut meneteskan air mata. Min Yoongi bodoh! Min Yoongi sialan! Kenapa kau bisa sepengecut itu hanya untuk mengucapkan sebuah kata!
"Aku---"
"Maafkan aku" lirihnya begitu pelan. Membuat Namjoon juga menghentikan perkatannya, "Maafkan aku Namjoon-ah"
Mata Namjoon terbelalak saat tiba-tiba Yoongi berlutut dihadapannya, "Hyung!!"
"Maafkan aku Namjoon, aku mohon maafkan aku—" Yoongi mengepal erat kedua tangannya. Ia menunduk bahkan ia kini berlutut dihadapan Namjoon. Sekuat apapun Namjoon berusaha membuatnya berdiri Yoongi tetap tak bergeming dari posisinya.
YOU ARE READING
형, 이렇게 아니야. (Hyung, It's Not Like This) √
Fanfiction[Completed] "Ahh hyung... kurasa hidup kita lebih tenang saat hyung tidak ada..." celotehan pagi Taehyung membuat Jin yang sibuk membangunkan member BTS lainnya terdiam sesaat. "Ya mungkin. Tapi sebelum hyung benar benar pergi dari kalian, hyung h...
