Geujeo jalhago sipeotgo utge haejugo sipeonneunde
Aku ingin melakukan yang terbaik dan membuatmu tersenyum
Please give me a remedy
Tolong beri aku sebuah remedi
Meomchwobeorin simjangeul ttwige hal remedi
Remedi yang akan membuat hatiku kembali beredetak
BTS – Jamais Vu
***
Koridor itu begitu hampa. Hanya gema nafas bersahutan yang terdengar. Bukan tak ada kehidupan disana, namun lalu lalang orang-orang berbaju dan berjas putih pun tak sedikitpun mengusik mereka. Ke empatnya masih terlarut dalam kehampaan hatinya masing-masing.
Ada yang pernah mengatakan bahwa rasa kehilangan bertubi-tubi akan membuat pikiran seseorang menjadi kacau. Dan sepertinya memang itulah yang terjadi pada mereka. Sejenius apapun salah satu diantara mereka, seceria apapun salah satu diantara keempatnya, setenang apapun mereka, setegar apapun mereka, mereka tetap hanyalah manusia biasa yang bisa mencapai titik terendah kehidupannya.
Titik yang menjadi ujung kefrustasian diri dalam menjalani hari. RM, Jhope, Jimin dan V. Itu hanya segelintir nama yang memaksa mereka menggunakan topeng dihadapan publik. RM yang jenius, Jhope yang penuh harapan, V yang begitu ceria dan Jimin yang sangat sempurna.
Keempatnya tak lebih dari hanya seorang Kim Namjoon yang selalu memendam pelik batinnya sendiri. Jung Hoseok yang tanpa diketahui siapapun sering kehilangan harapannya sendiri. Kim Taehyung yang selalu menyembunyikan tangis dibalik senyum konyolnya dan Park Jimin yang tak lebih dari seorang namja yang memiliki hati terlalu lembut.
Keempatnya tak lebih dari manusia biasa lainnya. Mereka hanyalah korban takdir yang mempermainkan hidup mereka dalam panggung sandiwara dunia. Kini sudah tak ada lagi kemilau bangtan dalam binaran mata keempatnya. Yang tersisa hanya rasa sakit dan sedih yang berkepanjangan. Sekali lagi, mereka tak lebih dari seorang adik yang kehilangan kakaknya untuk kesekian kali. Dan mereka juga tak lebih, dari seorang kakak yang sedang menanti adik terkecil mereka kembali membuka mata untuk mereka.
Kertas yang sebelumnya berada dalam genggaman Jungkook kini telah beralih pada tangan Namjoon yang terkulai lemah disamping badan tegapnya. Wajahnya menunduk menghadap lantai. Tak ada air mata, namun jelas kini Namjoon tengah kehilangan indra perasanya. Ia kosong. Tatapannya begitu kosong. Tak berbeda jauh dengan Hoseok yang duduk disampingnya. Juga dengan Taehyung yang berdiri dihadapannya bersama Jimin.
Mereka berempat terlalu jelas mendefinisikan apa arti hening dan kosong. Terlalu terlarut dalam gelisah pikiran masing-masing. Hingga suara pintu terbuka mengambil alih atensi keempatnya. Namjoon yang saat itu berdiri paling dekat dengan pintu segera menghadap pria paruh baya dihadapannya dengan raut cemas. Berharap kabar yang dibawa sang dokter tak lagi membuat air mata mengalir pada pipinya seperti dulu saat dokter itu menangani hyung tertua mereka.
"Bagaimana keadaannya dokter? Adikku baik-baik saja kan?"
Dokter itu tersenyum lembut. Menepuk pelan bahu Namjoon sebelum akhirnya berhasil melemaskan seluruh persendian Namjoon, "Seperti yang sudah aku katakan ia demam karena efek samping obat. Dan sepertinya obat itu memang sedang bekerja. Kalian tidak perlu khawatir. Besok ia akan sadar setelah efek obatnya habis dan untuk masalah demamnya, kalian hanya perlu menjaganya agar tetap hangat," sang dokter kembali menyunggingkan senyumnya sebelum akhirnya melenggang pergi meninggalkan keempatnya.
YOU ARE READING
형, 이렇게 아니야. (Hyung, It's Not Like This) √
Fanfiction[Completed] "Ahh hyung... kurasa hidup kita lebih tenang saat hyung tidak ada..." celotehan pagi Taehyung membuat Jin yang sibuk membangunkan member BTS lainnya terdiam sesaat. "Ya mungkin. Tapi sebelum hyung benar benar pergi dari kalian, hyung h...
