💜Happy Reading💜
Luka ini membakarku lebih dari yang aku pikirkan
Rasa sakitnya lebih dalam dari yang aku pikirkan
Malam-malam untuk membencimu terasa bagai neraka
*BTS V & J-Hope – Hug Me*
***
“Hyung... Jimin sadar...” hingga akhirnya kabar itulah yang Namjoon pilih. Yang tanpa ia sadari, ternyata itu justru menjadi kabar yang kembali mengacaukan hati Yoongi.
“Ya Tuhan.. aku harus bersikap seperti apa kini. Satu sisi ini adalah kabar yang benar-benar patut aku syukuri dengan suka cita. Namun bagaimana mungkin aku bisa tersenyum dan bergembira saat kau telah membuat hatiku kacau dengan duka cita yang kau torehkan melalui hyungku satu-satunya...”
“... mengapa kau membuatnya pergi disaat Jimin kami kembali...” lirihnya dalam hati. Berusaha ikut tersenyum dan bersyukur meski hatinya kini dipenuhi tangis perih kesedihan.
“It--itu kabar baik Namjoon-ah, lebih baik kita segera beritahukan yang lainnya” meski bergetar namun Yoongi tetap berusaha tersenyum untuk menunjukan rasa syukurnya. Walaupun hatinya berdenyut nyeri, karena kini Yoongi sadar. Ini bukan waktu yang tepat untuk membongkar semua kenyataan itu. Tapi, bagaimana nasib hyung nya nanti.
Hyung nya butuh mereka tapi.. tapi..
Ahh sial. Sungguh demi apapun Yoongi sangat membenci situasi seperti ini.
Kenapa? Kenapa takdir terus saja membuatnya terjebak dalam situasi seperti ini.
Namjoon mengangguk antusias dan bersiap menarik tangan sang hyung untuk segera mengikutinya. Namun pergerakannya tertahan saat lengan Yoongi yang lainnya di tahan oleh manager Sejin.
“Aku perlu bicara dengan Yoongi. Kau duluan saja temui yang lainnya.” Namjoon mengangguk ragu saat mendengar perkataan manager Sejin.
Diliriknya Yoongi sebentar, “Aku akan tetap menunggu penjelasanmu hyung” sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan Yoongi dan sang manager setelah mendapatkan sebuah senyum dari Yoongi yang sebenarnya diapun tak mengerti apa makna dibalik senyuman itu.
“Yonggi-ah...”
“Aku mengerti hyung...” belum selesai ucapan sang manager tapi Yoongi sudah menyelanya. Memberikan sang manager sebuah senyuman sebelum akhirnya melanjutkan kata-katanya.
“Aku paham ini bukan saat yang tepat.”
Membuat senyum penuh kepedihan itupun menular pada sang manager. Senyum yang secara tidak langsung menyimpan banyak sekali makna menyakitkan dibaliknya.
***
Derap langkah tergesa kini memenuhi sebuah koridor rumah sakit yang bisa dibilang tergolong sepi. Meski kini jam telah tepat menunjukan pukul 7 pagi, namun keadaan rumah sakit di lantai khusus vvip ini memang selalu sepi. Tak banyak suster yang berjaga ataupun berlalu lalang karena memang dilantai teratas ini hanya memiliki 2 ruangan yang otomatis hanya memiliki 2 pasien.
Suster dan dokter yang ditugaskan disinipun tak sembarangan. Mereka diseleksi secara khusus sebelum akhirnya bisa bekerja dilantai vvip ini. Itulah sebabnya kini mereka tak perlu risih menggunakan penyamaran. Namjoon, Yoongi, Hoseok, Taehyung, Jungkook juga sang manager-Sejin, kini berjalan cepat menuju salah satu ruangan yang ada dilantai ini.
YOU ARE READING
형, 이렇게 아니야. (Hyung, It's Not Like This) √
Fanfiction[Completed] "Ahh hyung... kurasa hidup kita lebih tenang saat hyung tidak ada..." celotehan pagi Taehyung membuat Jin yang sibuk membangunkan member BTS lainnya terdiam sesaat. "Ya mungkin. Tapi sebelum hyung benar benar pergi dari kalian, hyung h...
