Neon machi butterfly
Kau seperti kupu-kupu
Mellisseo humchyeobwa son daheumyeon neol irheulkka
Dari jauh aku mencoba untuk mencurimu, aku takut, aku akan kehilangan
Ni jageun sonjit han beone hyeonsireul ijeo nan
Bahkan dengan tangan kecilmu, aku lupa tentang realita
BTS - Butterfly
***
Langkah kakinya menyeret. Sudah tak ada lagi tenaga yang tersisa dalam tubuhnya. Bahkan harapan untuk melanjutkan kehidupannya juga telah hilang. Apa yang selama ini ia perjuangkan kini telah hilang. Yang selama ini berusaha ia pertahankan telah pergi.
Perpisahan.
Apa satu kata itu memang selalu membawa dampak menyakitkan seperti ini?
Ia ingin kembali menangis tapi rasanya air matanya telah kering semenjak pesawat itu lepas landas. Pandangannya kosong. Sudah tak ada lagi tujuan ia melangkahkan kakinya saat ini.
"MIN YOONGI!" bahkan teriakan keras yang bisa dengan jelas ia dengarpun tak ia gubris sekalipun. Untuk saat ini... atau rasanya lebih baik untuk selamanya. Biarkan saja Yoongi sendiri. Sudah cukup sakit pertemuan yang berujung perpisahan ini sekali saja.
Lemah?
Persetan dengan kata lelaki lemah, lelaki pengecut, Yoongi tak peduli lagi. Hatinya hanya terlanjur perih saat ini. Rasanya begitu menyesakkan sampai untuk menarik nafaspun sangat sulit.
"MIN YOONGI!! TUNGGU!!" lagi suara teriakan yang sama kembali terdengar. Yoongi jelas tahu siapa yang memanggilnya. Ia sangat mengenali suara orang itu. Orang yang sama yang membuatnya berlari kesetanan ke bandara Internasional Incheon ini beberapa jam yang lalu. Orang yang berhasil membuatnya keluar dari tempat persembunyiaannya.
"YOONGI!!" sebuah lengan mencekal pergelangan tangan Yoongi.
"LEPASKAN!" namun secepat itu juga tangan Yoongi menghempasnya kasar. Terlihat jelas sorot amarah dalam kilat mata Yoongi. Masa bodo dengan tata krama yang harus ia jaga. Ia sudah tak peduli lagi. Yang ia inginkan saat ini hanyalah pergi secepatnya dari sini dan menumpahkan segela sesak dalam hatinya kini.
Orang itu tak menyerah. Ia kembali mencekal Yoongi, "MIN YOONGI! kau harus ikut denganku!"
Yoongi kembali nerusaha melepaskan cekalannya. Namun kali ini sepertinya ia harus mengaku kalah. Tenaganya memang telah benar-benar terkuras habis. "Hobeom hyung..." lirihan itu begitu jelas menahan sesak. "...kumohon biarkan aku sendiri saat ini"
Dapat dengan jelas managernya itu dengar bahwa sebentar lagi pertahanan Yoongi akan runtuh. Kilat amarah yang sebelumnya ia lihat kini telah berganti dengan sorot pedih penuh luka. Manager Hobeom bisa dengan jelas melihatnya. Rasanya begitu menyesakkan melihat sorot mata salah satu anak asuhnya berubah menjadi begitu putus asa. Tak ada lagi Min Yoongi yang ambisius yang biasanya ia lihat.
"Kau harus ikut denganku Yoongi!" Tangan Yoongi yang kini ada dalam genggamannya tiba-tiba melemah. Yoongi memejam matanya erat. Berusaha sekuat mungkin menghentikan isakan yang menyesakkan hatinya.
Masih ia ingat denga jelas bagaimana kondisi hyungnya. Masih tergambar nyata dalam benaknya bagaimana pucatnya wajah sang hyung. Dan masih terasa sangat menyakitkan saat menyadari mata indah itu terpejam rapat dihadapannya.
BINABASA MO ANG
형, 이렇게 아니야. (Hyung, It's Not Like This) √
Fanfiction[Completed] "Ahh hyung... kurasa hidup kita lebih tenang saat hyung tidak ada..." celotehan pagi Taehyung membuat Jin yang sibuk membangunkan member BTS lainnya terdiam sesaat. "Ya mungkin. Tapi sebelum hyung benar benar pergi dari kalian, hyung h...
