28

3.8K 370 70
                                        

---Maaf menghilang begitu lama---

:"

---HAPPY READING---


.

.

.

.



Son ppeodeobwatja geumse kkaebeoril kkum kkum kkum

Aku mencoba untuk menggenggam tanganmu tapi disaat itu aku terbangun dari mimpi ini

Michil deut dallyeodo tto jejariil ppun ppun ppun

Meskipun aku berlari seperti orang gila, aku hanya berada di tempat yang sama

BTS - Run


***


Mata sipit itu perlahan terbuka. Belaian lembut dan hangat sinar matahari yang menyelinap dari celah jendela kecil didalam kamar yang ia sewa berhasil membuatnya menyunggingkan sedikit senyum pada bibir yang sejujurnya terlihat pucat. Senyuman tipis itu perlahan mengembang menjadi senyum manis yang sudah lama tak pernah ia perlihatkan.

Tangannya terulur untuk membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Ia mendudukan dirinya dan kembali menatap lurus pada jendela disebelah kasur. Tatapan lembut itu perlahan berubah menjadi sendu. Senyum yang sebelumnya terukir juga perlahan memudar.

"Hyung... kuharap cuaca hangat hari ini menjadi pertanda yang baik untuk kita semua," ia memejamkan matanya. Merasakan kehangatan yang dihantarkan matahari pagi ini. Di sebuah kamar di sudut kota kelahirannya, Min Yoongi, benar-benar berusaha sebaik mungkin menyembunyikan dirinya.

Cukup lama sebelum kedua netra itu kembali terbuka, "Maafkan aku bila caraku kali ini juga salah hyung," setetes air mata turun membasahi pipi putih mulusnya. "Aku hanya tak ingin kehilanganmu lagi..."

.

.

.

.

---Flashback---

Yoongi bergegas memasuki gedung yang berdiri gagah dihadapannya setelah membayar argo taksi yang ia tumpangi. Langkahnya terburu mencari seseorang yang ia yakini ada di gedung megah ini. Managernya. Ya! Hanya dialah satu-satunya harapan Yoongi.

Jika dokter sialan itu memang benar-benar tak bisa memberitahukan keadaan Seokjin padanya karena alasan 'kekeluargaan', Yoongi yakin sebagai seorang manager dari artisnya, Sejin akan tetap mendapat penjelasan dari dokter –yang entah sudah berapa umpatan Yoongi lontarkan beriringan namanya- itu. Maka dari itu disinilah Yoongi. Berjalan cepat menuju ke lantai tempat dimana ruangan sang manager berada.

Niat hati mendengar penjelasan keadaan sang hyung, indra pendengarannya justru menangkap fakta yang lebih menyakitkan. Satu hal yang berhasil menghancurkan hati dan dunianya dalam sekali hempas.

형, 이렇게 아니야. (Hyung, It's Not Like This) √Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon