It's already start (3)

78 14 1
                                    

Kim Taehyung pov~

Sepulang sekolah aku menatap Eun Hee dari kejauhan, ingin aku menemuinya dan berbicara langsung dengan nya. Ia duduk di halte bus sementara aku berdiri agak di belakangnya.

Aku memberanikan diri hendak menyapanya entah basa-basi atau apa. Aku mengangguk meyakinkan diri, namun ternyata ia sudah memasuki bus. Namun satu hal yang membuatku heran. Bus itu tidak sama dengan tujuan rumahnya. Seingatnya bus yang ia tumpangi dulu bernomer A30. Tapi ini berbeda.

"Mau kemana dia?" Gumamku bertanya-tanya dalam hati.

Tak lama ponselku berdering. Aku mengangkat telfon dari kakak ku.
"Oh hyung! Aku sedang dalam perjalanan kesana"

.
.
.

Aku memasuki ruangan kamar pasien VVIP.

Baik, aku perkenalkan singkat. Laki-laki yang saat ini duduk membelakangiku menggunakan kursi roda dan infus yang menempel di pergelangan tangannya adalah Kakak kandungku dan saudaraku satu-satunya.

Dia mengidap tumor otak ganas yang sudah menyebar sampai ke bagian pipinya. Maka dari itu dia sedang menjalani perawatan intensif karena sebentar lagi dirinya akan menjalani operasi.

Dalam 3 hari ini ia akan menjalani operasi pengangkatan tumor. Memang agak menegangkan karena taruhan nya adalah nyawa. Dokter memprediksikan besar keberhasilan operasi ini hanya 15%. Nilai yang hampir mustahil untuk diharapkan. Tapi aku tak ingin sedih dan berhenti berharap. Karena Hyung-ku adalah keluarga terakhir yang kupunya.

Kerabat seperti Paman atau Bibi? Memang sebetulnya ada. Tapi satu hal pasti. Mereka sama sekali tidak tulus dalam mengurus kami berdua, mereka hanya menginginkan harta warisan Ibuku.

Ibuku dulunya adalah pemilik villa kecil di tahun 1999. Kemudian seiring bertambahnya tahun berkembang menjadi Hotel yang besar dan mewah. Tak ayal banyak para pejabat datang menginap ke Hotel Zeus milik Ibuku.

Ayahku hanyalah seorang pengurus Panti Jompo yang dulunya merawat Nenekku saat Ibuku sangat sibuk dengan pekerjaan nya. Memang terkesan durhaka, tapi ketahuilah kalau panti itu juga di bangun atas usaha Ibuku dan Ayahku adalah calon pelamar kerja pertama yang melamar di Panti Jompo itu.

Bagi ayahku, harta tak lebih berharga daripada berbuat baik. Baginya ia sudah cukup bekerja sebagai Pengacara yang selalu berurusan dengan hal-hal haram. Ia ingin membersihkan diri dengan melakukan hal baik seperti meninggalkan pekerjaannya dan bekerja sebagai pengurus panti jompo.

Aku menghela nafas cukup mengenang masa lalu. Kini aku menghampiri kakak ku yang sedang duduk menatap ke arah langit menampilkan senja sore yang indah dan aku memeluk kakak ku dari belakang.
"Hyung.."

Kakak ku menoleh dan tersenyum hangat ke arahku. Memang kakak ku inilah yang selalu membuat hatiku merasa nyaman setelah perempuan itu.. Kim Eun Hee.

"Kau sudah makan?" Tanya Hyungku sambil mengusap-usap pergelangan tanganku sambil masih menatap ke arah langit seakan ia tak mau beranjak pergi mengalihkan pandangan nya.

Aku melirik tangannya yang penuh luka tusuk jarum. Dadaku sesak melihat hyungku seperti ini.

Memang kesalahanku karena tidak ingin meneruskan Hotel Zeus sehingga Hyung yang sakit-sakitan harus memimpin perusahaan itu.

Selama ini aku selalu  tutup mata kala menyadari bahwa paman dan bibiku selalu memojokkan kakak ku. Namun kini tak bisa lagi, kini mau tak mau aku harus menjalani takdirku dan tak membiarkan warisan orang tuaku diambil oleh orang jahat.

Tak lama suara ketukan pintu terdengar. Masuklah laki-laki botak berwajah seram melangkah maju ke arah kami, ia menundukkan badannya.

"Tuan muda maaf menyela pembicaraan kalian, anda kedatangan tamu"

Different Side (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang