"Jimin-ah... Maaf---"

"Pancake untuk Jungkook sudah aku simpan di kulkas. Ia baru boleh makan pancake itu nanti siang jika demamnya sudah benar-benar turun. Pagi ini dia akan memakan bubur yang sudah aku campurkan dengan obat pemberian dokter" perkataan Yoongi tentu saja membuat kalimat Taehyung terhenti. Nadanya memang dingin namun penutup yang Yoongi lakukan jelas membuat keduanya tercengang.

"Kalian cepatlah bersiap sarapan. Sebentar lagi manager akan datang dan ahh iya, aku akan mengantarkan bubur ini pada Jungkook. Tolong kau buatkan susu untuknya dan antarkan ke kamarnya," Yoongi mengacak halus rambut Taehyung dan juga Jimin. membuat keduanya terpana dengan... senyuman tipis seorang Min Yoongi?

Wahh.. sepertinya pagi ini benar-benar akan menjadi awal yang baik bagi mereka semua. Semoga.

***

Semuanya kembali terdiam. Tak ada yang berani bersuara setelah sarapan pagi mereka usai dan manager Sejin mengutarakan maksud kedatangannya pagi ini.

"Jadi bagaimana? Maaf hyung tak bisa mengundurnya lebih lama lagi hyung—"

"Tak apa hyung," suara Yoongi akhirnya mengintrupsi perkataan Sejin. Ia tersenyum. Senyum yang sudah lama menghilang dari wajah Yoongi. "Ini memang sudah saatnya kita kembali bukan?" Yoongi mengarahkan tatapannya pada Namjoon yang ternyata juga tengah memusatkan atensi padanya.

Namjoon tersenyum untuk menjawab tatapan Yoongi. Ia mengalihkan atensinya pada manager Sejin dan mengangguk mantap. Menyetujui apa yang Yoongi katakan, "Benar hyung. Army pasti sudah sangat lama menunggu kami,"

Senyum perlahan mulai terbiat pada wajah ketujuhnya. Tak terkecuali Jungkook yang memang memaksa ikut berkumpul meski bibirnya masih pucat dan jangan lupakan hasil protektif Jimin padanya berupa selimut tebal dengan syal dan sebagainya.

Ohh tolong seseorang ingatkan pada Jimin bahwa orang yang demam tak selamanya harus terbungkus seperti mumi.

"Baiklah kalau begitu," Manager Sejin tersenyum lega akhirnya melihat senyum kembali terbit pada wajah anak-anak asuhnya ini. "Hyung akan mengatur jadwal rekaman kalian setelah Jungkook sembuh total dari demamnya,"

Semua mengangguk antusias. Mungkin tak sabar dengan apa yang mereka lakukan kedepannya. Mereka akan kembali. Ya. Mereka akan kembali. Tidak dalam wujud topeng yang selama ini mereka pakai. Tidak juga dibalik persembunyian kepalsuannya. Kini mereka kembali. Benar-benar kembali dengan diri mereka yang sesungguhnya.

BTS kembali. Membawa harapan bagi para pecintanya seperti yang selalu mereka katakan dulu.

Semua usai? Belum. Tentu saja belum usai. Masalah tak akan pernah usai hingga kapanpun. Saat sebuah perkara usai, itu artinya akan ada perjalanan baru yang menanti. Dan kini, mereka bukan melarikan diri dari masalahnya. Mereka tak menghindar dari apapun itu yang menimpa mereka.

Mereka hanya mencoba menerima semua yang terjadi pada mereka. Mereka hanya berusaha menjalani setiap rangkai yang takdir inginkan. Kehilangan sepatutnya menjadi hal wajar bagi mereka. Tak ada satupun yang abadi didunia ini. Tapi rasa kehilangan yang mereka rasakan seharusnya sudah cukup untuk menjadi pelajaran. Pengingat pada diri mereka bahwa jangan sampai mereka membiarkan orang lain turut merasakan hal yang sama.

Cukup mereka yang kehilangan, jangan lagi ada yang merasa kehilangan apalagi kehilangan mereka.

Biar rasa sakit menyiksa mereka karena kekosongan disudut hati saat menyadari bahwa kini mereka tak bertujuh. Tapi jangan sampai membiarkan hati para bidadarinya diluaran sana turut merasakan kehampaan yang sama karena kehilangan ketujuh pangerannya.

형, 이렇게 아니야. (Hyung, It's Not Like This) √Where stories live. Discover now