"aduh ngapain sih dia disini?! Baru juga liat di tv cepet banget baliknya astaga." aku mengoceh sendiri sambil memasukan bahan bahan kedalam keranjang belanjaanku.

Aku mengulur waktu ditempat yang sama agar ia tak melihatku. Maksudku, ya jangan bertemu sekarang dalam keadaan seperti ini. Apalagi aku merasa tidak seharusnya bertemu dengannya setelah mendengar cerita dari Kate

Aku benar benar tak melihat kearah lain selain rak bahan-bahan disini. Aku menunduk sna berjalan mundur untuk mencari maizena yang biasa ku pakai.

Dughh

Sial, kuharap ku menabrak orang lain.

Dengan sigap aku berdiri dan menoleh untuk meminta maaf.

"i'm so sorry, i didn't mean to- HOLY SH- " aku tersentak, seperti tersetrum dari ujung kepala hingga kaki.

"kishal?!" ya, yang ku tabrak itu Tom.

Kenapa sekarang sih, mau nangis ajalah, dah lah males.

"um, hi? " sapaku-dengan paksaan- dan senyum masam.

"what are you doing here?" bisiknya, ia juga menunduk agar aku dapat mendengarnya dengan jelas.

"as u can see... I'm shopping" balasku dengan bisikan juga. "what are you doing here??"

"aku mau kerumah orang tuaku, aku mampir kemari untuk membeli beberapa roti yang mereka titipkan"

"i see..." dia mau kerumah ornag tuanya ternyata.

Mendengar itu, aku benar-bebar merasa tidak ingin bertemu akibat cerita Kate tentang orang tuanya.

"sudah membeli semua yang kau butuhkan?"

"ah, iya. Tinggal membayar saja"

"kenapa diam disini? "

Sial.

"i-itu.. Didepan ramai, banyak kru-mu jadi aku menunggu klian pergi saja"

Raut wajah tampan milik Tom seketika berubah, dia mlah cemberut namun terlihat menggemaskan.

"sir, are you done yet? " seketika terdengar suara dari salah satu kru.

"yeah, in a minute please.. "

"luke mana, kok gak bareng?? Eh-"

Kemudian ia menarik keranjang belanja dari tanganku dan tangan lainnya menarik tangan yang tadinya menenteng keranjang.

"he-hey?!" aku mengikuti langkah kakinya akibat ia menarikku.

Kami menuju kasir dan membayar semua belanjaanku.

Saat mengeluarkan dompet untuk membayar, Tom malah mendahulukan aku dengan memberikan kartu debitnya pada sang kasir. Padahal ku sudah mengatakan bahwa uang ku lebih dari cukup untuk membayarnya, namun tetap saja ia bayar semua, dalam hati sih sebenarnya aku senang karena uangku utuh bisa ku belanjakan komik atau novel bahkan makanan lainnya namun tetap saja aku merasa tidak enak apalagi Tom saat ini benar benar sedang dijaga ketat,  dan dia adalah selebriti sedangkan aku hanyalah pendatang dari negara lain. Pastinya orang orang disini akan mengira kalau aku ada 'sesuatu' dengan pria tinggi, tampan dan bertalenta disebelahku ini.

Setelah itu kami keluar dari supermarket bersama-sama.

"thank you so much, Tom. Even tho you didn't have to pay everything, thanks" ucapku sambil tersenyum.

"it's okay" balasnya, kemudian ia membuka pintu mobil.

Aku hendak berjalan kearah lain namun tiba tiba ia menghentikanku.

Ages Between Us [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang