- ABOUT THEM - 23

279 13 2
                                    

Seorang gadis berambut sebahu melangkah dengan riang di koridor kelas sepuluh yang sudah ramai karena hari pertama masuk sekolah. Sesekali ia tersenyum dan menyapa teman-temannya yang lain.

"HELLO WHAT'S UP GUYS! " Sapanya dengan riang sambil melompat memasuki kelasnya yang sudah rusuh, jadi bertambah rusuh dengan pekikan kaget para siswa maupun siswi yang terkejut dengan kedatangan dan teriakan Difa yang tiba-tiba itu.

"KEMBALI LAGI BERSAMA GUE, NADIFA ANGELINA DI ... KATAKAN PUTUS! "

Buk

"WOY! BERISIK! "

Sebuah buku mendarat mulus di wajahnya kemudian terjatuh, dibarengi dengan umpatan dan suara tawa para penghuni kelas lainnya.

"Jahad banget sih kalian! " Adunya sambil berkacak pinggang, menatap teman-temannya dengan raut kesal.

"Lah, salah sendiri pagi-pagi dah berisik. " Sahut salah-satu siswi yang sedang memoleskan lipstik di bibirnya sambil berkaca di depan cermin kecil yang ia sandarkan di botol minumnya.

Difa berdecih. "Daripada lo, pagi-pagi dah dandan aja. Lo mau sekolah apa mau ngisi acara topeng monyet? " tanya Difa yang membuat tawa teman-temannya semakin pecah, sedangkan siswi itu hanya mengumpat dan mencibir Difa dengan wajah kesal.

Dengan masa bodoh Difa berjalan ke mejanya yang sudah ada Fita yang duduk manis di sana, masih tertawa.

"Pagi-pagi dah bikin perut gue sakit aja lo, Dif. " Tawa Fita sambil menepuk pelan bahu Difa yang baru saja mendudukkan dirinya di kursi sampingnya.

"Guekan emang lucu! " Sombong Difa sambil mengibaskan rambutnya ke kanan, yang membuat Fita menghentikan tawanya, berganti dengan raut wajah kesal yang membuat Difa tertawa geli.

***

"LISA! QILA! " Difa melambaikan tangannya saat ia menemukan Lisa dan Qila yang baru saja keluar dari kelasnya. Fita memutar bola matanya malas, kapan sih sahabatnya satu ini sadar situasi? Di koridor teriak-teriak kayak orang gila. Untungnya ia sudah kebal dengan kelakuan sahabatnya itu.

"Kuy kantin! Kangen kantin gue! " Ajak Qila yang baru saja sampai di samping Difa bersama Lisa, kemudian mereka melangkah bersama menuju ke kantin.

"Btw, Dif. Makasih loh buat Novelnya. Padahal rencananya gue nggak mau negur lo sampai seminggu, hehe. " Ucap Lisa tiba-tiba.

Difa melebarkan matanya terkejut. "Wah, jahat banget lo! Masa lo sampai nggak negur gue seminggu cuma gara-gara novel sih?! " Ucap Difa tak terima.

Lisa mendelik. "Heh, jahat mana ama lo sama bang Satya yang nyobekin novel gue, hah? Itu uang jajan gue selama satu bulan Difa, sayang! ... " Kesal Lisa yang membuat Difa meringis.

"Ngomongin apa sih kalian? " Serobot Fita yang memang tak tahu apa-apa.

Lisa mengibaskan tangannya ke Fita. "Udah, nggak ada apa-apa kok. Jangan dibahas, entar gue kesel lagi. "

Setelah itu mereka yang sudah sampai di kantin langsung memesan makanan dan mencari meja kantin yang masih kosong untuk menikmati makanan mereka.

"Ah, sumpah! Kangen banget gue sama suasana kantin. Kangen liatin cogan juga, hahaha! ... " ucap Qila sambil tertawa mendengar ucapannya sendiri.

"Ah, apaan?! Biasa aja tuh ... Gue malah kurang liburannya. " Ucap Difa dengan wajah yang dibuat kesal.

"Iyalah, kurang. Orang lo kalau liburan di rumah Lisa terus, liatin Satya. Dasar modus! " Sergah Fita, yang membuat Difa mencibir kesal.

'Tapi emang iya sih. ' kekeh Difa dalam hati. Sedangkan Lisa hanya tertawa geli saat mendengar percakapan sahabat-sahabatnya itu.

"Eh, oh ya, Dif! Kok gue curiga ya sama lo sama bang Satya. " Ucapan Lisa itu membuat Difa langsung tersedak makanannya sendiri, dan langsung meminum minumannya. Sedangkan Lisa, Fita, dan Qila mengernyit bingung menatap Difa.

"Curiga apa?! " Tanya Difa sewot. Dalam hati ia sangat berharap pembicaraan ini tak akan berlangsung lama. Ia juga meruntuki Lisa yang tiba-tiba membahas hal itu.

"Kenapa lo sewot? Gue kan nanyanya baik-baik. " Ucap Lisa penuh kecurigaan.

Difa membuang muka sambil meminum-minumannya. Bola matanya berkeliaran menatap seluruh penjuru kantin dengan otak yang berpikir keras untuk mencari alasan. Hingga matanya membelalak saat melihat seseorang yang baru saja duduk di meja dekat meja mereka.

"Eh, eh, ada kak Darel tuh Lis! " Serunya yang membuat Lisa mendengus.

"Jangan alihin pembicaraan deh! " Ujar Lisa kesal.

Difa memberi Lisa tatapan sengit. "Gue nggak bohong Lis! Tuh, tuh, Kak Darel sama temennya duduk di belakang lo! " Ucap Difa sambil menunjuk ke arah belakang Lisa, membuat Lisa langsung menoleh ke belakang. Difa menghela napasnya lega, untung saja.

Mata Difa mencuri pandang ke arah Qila yang sedang menampilkan ekspresi ... sedih? Entahlah. Ia tak begitu bisa mengartikan ekspresi sahabatnya itu.

"Salah gue apa anjir! "

Umpatan Lisa itu membuat perhatian mereka teralih. Fita menegur Lisa dan Qila yang tadinya hanya diam sekarang mulai membuka suaranya dan bertanya apa yang terjadi dengan Lisa. Dan ya, seketika topik pembicaraan mereka beralih ke hubungan Lisa dengan salah satu kakak kelas itu.

Difa menghela napas lega, ia juga belum siap untuk mengakui kalau ia dan Satya sekarang bukan hanya sekadar teman, melainkan sudah menjadi sepasang kekasih.

Drt drt

Getaran ponsel itu membuat Difa dengan segera merogoh saku seragamnya.

Satya-ng : Ke perpus! Gue tunggu, nggak ada penolakan! Gue pengen berantem sama lo

Kepala Difa menggeleng dengan senyuman yang mengembang. Heran, kenapa ia bisa berpacaran dengan orang seperti itu.

"Berantem kok di perpus? Ck ck ... " Gumamnya bingung sendiri.

__________________________________________________________

Terakhir update tanggal 24 Oktober 2019. Sekarang udah tanggal 02 Februari 2020.

Wah, rekor banget. Tiga bulan lebih nggak update cerita ini. Berdebu banget pastinya ya, hehe.

Maaf banget semua, selain ide mampet, jadwalku pun juga padet. Tapi insyaallah, bulan ini ABOUT THEM akan aku tamatin kok. Tinggal beberapa chapter aja.

Semoga authornya ini diberi ide yang ngalir deres ya supaya bisa update cepet. Amin ...

Ok, gitu aja deh. See you next chapter! 👋

Jan lupa follow IG @alungputri_06

💞HAPPY READING💞

ABOUT THEMWhere stories live. Discover now