- ABOUT THEM - 22

321 16 2
                                    

Difa mematung, tatapannya menerawang kosong ke arah buku itu. Hingga sebuah suara membuatnya tersentak, dan dengan tergopoh-gopoh memasukkan buku itu ke dalam tas pemiliknya.

"Dif, Dif ... " Qila menjeda ucapannya, ia berusaha mengatur napasnya yang tak beraturan. "Ta-tas gue ketinggalan! " Ujarnya setelah napasnya mulai teratur kembali.

Difa berusaha untuk menguasai ekspresinya, "A ...Oh, iya. Baru aja gue mau telpon lo tadi. Nih ... " Ucapnya sambil menyodorkan tas yang ada di tangannya ke depan Qila.

"Mangkanya, jadi orang jangan suka ceroboh! " Lanjutnya mencibir, membuat Qila yang selesai melihat isi tasnya jadi mengerucutkan bibir sebal.

"Namanya juga manusia, tak luput dari kesalahan. " Ucap Qila menggurui. Difa mencibir sesaat, sebelum ekspresinya berubah ketika mengingat tulisan yang ada di buku Qila tadi.

"Eh, Qil ... " Panggil Difa, membuat Qila menoleh. "Elo ... Nggak mau ngomong sesuatu gitu? " Lanjutnya bertanya.

Qila mengernyit sejenak, kemudian ia mengangguk mengerti. "Oh ... Ok, makasih. " Ucapnya yang membuat Difa langsung menepuk jidatnya sendiri sambil mengumpat tanpa suara.

"Bukan itu Qila .... " Geramnya. Qila mengernyit lagi. "Terus apa? " Tanya Qila dengan ekspresi polosnya.

Difa menghela napasnya lelah, "Gini loh Qilaku sayangku ... Tadi sebelum lo pamit pulangkan lo katanya mau ngomong sesuatu. Tapi nggak jadi, nah, itu tuh. Sebenarnya lo mau ngomong apaan? " Jelasnya.

Ekspresi wajah Qila menurun, ia meneguk ludahnya sejenak, kemudian menggeleng dengan gugup. "Eng ... Enggak jadi kok. Gue kan udah bilang ada urusan ... " Jawabnya dengan pandangan tak menentu.

"Qil ... " Panggil Difa sambil memegang kedua bahu Qila agar Qila menatap ke arahnya, "Gini deh, kitakan sahabatkan nih? Jadi ... Kalau mau ngomong sesuatu, ngomong aja, nggak usah sungkan. Nggak usah main rahasia-rahasiaan, dikira gue cenayang apa yang bisa baca pikiran lo. " Ucap Difa setengah kesal.

Lagi-lagi Qila menggeleng, "Nggak jadi Difa sayang ... " Ucapnya, "Udah ya, gue pamit dulu, masih ada urusan, bye ... " Pamitnya sambil membalikkan badannya, hendak melangkah pergi sebelum pertanyaan dari Difa membuat langkahnya terhenti dengan tubuh membeku.

"Lo ada something ama someone ya? " Tanya Difa menebak.

Qila terdiam, yang kemudian tertawa keras dengan hambar, "Pertanyaan lo nggak mutu banget ya, Dif? " Ucapnya sambil menatap Difa, ia menghampiri Difa dan menepuk pundaknya beberapa kali.

"Nggak usah aneh-aneh deh, Dif. Jalan aja udah, lurus, nggak usah noleh kanan-kiri, nanti nabrak lagi. Hahahaha ... " Ujarnya dengan tawa yang masih terdengar.

"Gue pulang ya Difa sayang, semoga bahagia. Bye Difa ... Assalammualaikum! ... " Pamitnya lagi, kemudian kembali melangkah pergi.

Kali ini Difa hanya diam, memandang sendu ke punggung Qila yang mulai menghilang di balik pintu. Tahu, bahwa ada tatapan kesedihan yang dipancarkan oleh mata sahabatnya itu.

"Gue bingung ... " Gumamnya lirih.

***

Drt drt

Getaran ponsel yang sudah tak terhitung jumlahnya itu terus saja mengusik Difa yang sedang mencoba untuk memasuki alam mimpinya. Ia menutup kedua telinganya dengan bantal, berguling ke kanan dan ke kiri.

Drt drt

Tak tahan lagi, akhirnya ia melemparkan bantalnya ke arah ponsel yang ada di nakas samping tempat tidurnya.

"BERISIK! ... " Marahnya sambil mengubah posisinya menjadi duduk.

Hening. Tak ada getaran atau suara dari ponselnya, membuat Difa menghembuskan napas lega. Ia memutuskan untuk kembali tidur.

Drt drt

"Anj ... " Difa kembali mengubah posisinya menjadi duduk, dan "MAU LO APA SIH, SAT! " teriaknya ke arah ponsel yang baru saja ia ambil.

Ia memandang sengit ponselnya, hingga raut wajahnya berubah begitu saja saat ia melihat pop up massage yang menampilkan nama orang yang baru beberapa jam lalu menjadi kekasihnya.

Hembusan napas keluar dari mulutnya dengan berat, ia memutuskan untuk membuka chat itu, dan membaca deretan chat yang 'menyampahi' chat room miliknya.

Satya-ng : Malam ibunya setan, bapaknya setan kangen nih

Satya-ng : Malam Difa-k

Satya-ng : Woy

Satya-ng : Kacang anying

Satya-ng : Difa anjir, bales nggak!

Satya-ng : Lo tadi budeg atau apa hah? Gue tadikan bilang, lo harus jawab chat gue

Satya-ng : Dif! Ngajak berantem ya lo!

Satya-ng : Jawab dong anjir

Difa terkekeh sendiri saat membaca deretan chat itu. Ia menggelengkan kepalanya, heran dengan kelakuan manusia satu itu.

"Heran, ada gitu ya manusia setengah setan kayak nih anak. " Gumamnya sambil terkekeh kecil.

Jempolnya menari cepat di atas keyboard ponsel miliknya, tapi gerakannya terhenti saat satu chat lagi masuk dari kontak Satya.

Satya-ng : Difa, gue ini pacar lo loh, kalau lo lupa

Seketika ekspresi wajah Difa menurun, ia bingung dengan perasaannya sendiri. Satu sisi ia senang, akhirnya cintanya terbalaskan. Tapi ... Di satu sisi lain ... Ia bingung, sahabatnya—Qila—menyukai Satya yang sekarang berstatus sebagai kekasihnya.

Bagaimana kalau Qila tahu kalau ia dan Satya sudah menjalin hubungan? Bagaimana kalau Qila sakit hati? Dan yang lebih parahnya lagi ... Bagaimana jika hal ini merusak persahabatannya dengan Qila?

Difa menggelengkan kepalanya kuat-kuat, "Nggak, nggak. Nggak boleh. Gue harus cari cara supaya persahabatan gue sama Qila tetap utuh. Gue nggak mau cuma gara-gara satu cowok, persahabatan yang udah gue jalin bertahun-tahun hancur begitu saja. " Gumamnya.

Kemudian ia terdiam merenung, berpikir keras untuk mendapatkan solusi tentang masalah ini. Beberapa menit berlalu, ia masih sibuk dengan pikurannya. Hingga ...

"Itu dia! ... " Serunya girang sampai melemparkan bantalnya ke sembarang arah.

Ia tersenyum lebar, "Ya, itu dia! " Serunya lagi dengan semangat. Kemudian ia tertawa nyaring, "Gila, otak lo emang cerdas, Dif. " Ujarnya memuji diri sendiri.

___________________________________________________________

Hello what's up guys! Kembali lagi bersama saya di ... Katakan Putus! ...

Hehe ... Maap yak, lagi error. Lama nggak Up ya? Kira-kira ada yang kangen nggak nih sama DiSat?

Udah deh, moga suka.

Jangan lupa VOTE and COMMEN ya!
Follow my IG : @alungputri_06

💞HAPPY READING💞

ABOUT THEMDonde viven las historias. Descúbrelo ahora