Part 31

4.3K 210 4
                                    

"Kamu memberikan aku kebahagian yang tak akan pernah aku dapatkan dari oranglain"

***

Hari ini Rindu merasa sangat lelah dan letih ia juga merasakan mual yang tak henti-hentinya ia pun memutuskan untuk beristirahat saja di kamarnya

Wajahnya pucat dan tubuhnya yang sangat lemas tak memungkinkan ia untuk mengajar. Ia pun sedang mengotak atik laptopnya dan jemarinya begitu lincah mengetikkan seseuatu disana

Sampai ia tak sadar kalau gus Safiq masuk ke dalam kamar. Gus Safiq tersenyum saat mendapati sang istri tengah sibuk dengan laptopnya namun akhirnya ia sadar kalau wajah sang istri tampak pucat

Ia pun segera mendekati Rindu dan duduk di samping kasur yang tengah di tempati sang istri. Rindu pun menolah saat ia merasakan ada seseorang yang duduk disampingnya ia pun tersenyum lalu kembali fokus ke laptopnya

"Rindu, sudahlah jangan memaksakan untuk bekerja. Lihat wajahmu sangat pucat, apakah kamu sakit?"ucap gus Safiq

"Tidak mas, aku tak sakit lagipula aku hanya sedang membereskan beberapa email yang masuk untuk perusahaan papah. Lagian hari ini aku nggak ke kampus ko"ucap Rindu

"Ia mas tau tapi kamu sedang sakit. Mas takut kamu kenapa-kenapa_"belum sempat gus Safiq melanjutkan ucapannya Rindu sudah turum dari kasur dan berlari ke kamar mandi

Melihat Rindu yang seperti itu ia segera masuk ke kamar mandi dan melihat kondisi sang istri. Ia terkejut mendapati sang istri sudah sangat lemas ia pun segera membopong sang istri dan membawanya ke mobil untuk di bawa ke rumah sakit

Sesampainya di rumah sakit Rindu segera di tangani oleh dokter dan gus Safiq pun menunggunya di luar. Beberapa lama kemudian dokter pun keluar

"Maaf, apakah bapak suami dari pasien di dalam"tanya dokter tersebut

"Ia saya suaminya dok"ucap gus Safiq

"Bisa bapak ikut saya sebentar ke ruangan saya"ucap sang dokter

Gus Safiq pun menganggukan kepalanya lalu pergi mengikuti sang dokter

"Bagaimana dok, dengan keadaan istri saya?"ucap gus Safiq. Dan dokter itu pun tersenyum

"Selamat pak, bapak akan menjadi seorang ayah"ucap sang dokter

Gus Safiq tersenyum saat sang dokter mengucapkan kata itu. Ia seakan ingin segera pergi ke ruangan sang istri dan memeluknya dengan erat

"Dan kandungan istri bapak telah memasuki usia empat minggu. Saya harap bapak menjaga dengan baik kondisi kesehatan dari istri bapak. Karena di usia kandungan saat ini itu masih sangat rentan dan perlu istirahat yang banyak"ucap dokter

Gus Safiq hanya menganggukan kepalanya ia tak mampu mengucapkan kata-kata lagi. Ia pun segera leluarbdari ruangan sang dokter dan menuju ruangan sang istri

Saat ia telah sampai di ruangan sang istri. Ia pun langsung memeluk sang istri dan mencium keningnya sangat lama

"Ada apa mas?"ucap Rindu dengan sangat polos

"Selamat sayang, selamat"ucap gus Safiq

"Ihhhh, mas ada apa sih bikin bingung tau. Jangan buat aku penasaran dong mas"ucap Rindu

"Selamat sayang kamu akan menjadi seorang ibu"ucap gus Safiq

Rindu terkejut bukan main. Ia sangat bahagia sampai ia tak bisa menahan lagi rasa bahagianya dan ia pun menangis dalam pelukan sang suami

"Terima kasih ya allah, kau telah memberikan aku kebahagian dalam hidupku. Begitu banyak kenikmatan yang telah engkau berikan dalam hidupku. Aku bersyukur kepadamu karena kau telah menyadarkan aku tentang cinta yang pernah ada dalam hatiku
Yang menghancurkanku dengan perlahan dan engkau menggantikannya dengan cinta yang kau halalkan dijalanmu"

***
Gus Safiq dan Rindu pun telah sampai di pondok pesantren tepatnya di ndalem. Ia melihat abi dan umi telah menunggu mereka

"Assalamualaikum abi, umi."ucap gus Safiq dan Rindu

"Wa'alaikumsalam"ucap abi dan umi

"Safiq, bagaimana keadaan Rindu?"tanya umi

"Tak apa umi, malah Safiq bawa kabar bahagia buat umi sama abi"ucap gus Safiq

"Apa itu nak"ucap abi

"Abi, Umi. safiq sebentar lagi akan jadi Ayah"ucap gus Safiq

"Maksud kamu, Rindu hamil nak"ucap abi

Gus Safiq pun menganggukan kepalanya lalu, ia memeluk sang umi. Umi dan abi pun tersenyum mereka bahagia mendapatkan kabar tersebut

Abi pun langsung memanggil. Kang rahman tangan kanannya, abi menyuruh kang rahman untuk ke pasar karena abi akan mengadakan syukuran atas kehamilan pertama sang menantunya ia juga tak lupa memberi kabar kepada fajar dan mentari selaku orangtua dari menantunya

Hari ini semua merasakan kebahagian dan tak henti-hentinya mereka mengucapkan rasa syukurnya kepada allah swt. Tak ada kesedihan hanya ada tawa dan senyum di hari ini

***

Acara syukuran akan digelar pukul tujuh malam nanti semua persiapan sudah dilakukan dan tibalah acara itu dilaksanakan.

Semua santri telah berkumpul di aula pondok pesantren. Mereka bingung kenapa sang kiai mengumpulkan mereka semua

Dan saat sang kiai datang semua santri terdiam

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, maaf abi menungumpulkan kalian semua saat ini. Abi hanya ingin memberitahukan kalau hari ini abi akan mengadakan acara syukuran atas kehamilan istri dari anak abi Maulana Safiq Darussalam"

Semua santri dan para ustadz dan ustadzah mengucapkan rasa syukur mereka bahagia atas kehamilan ning mereka. Mereka pun mengadakan pengajian bersama dan setelah itu merka semua melakukan makan bersama di aula pondok pesantren

"ku tak pernah menyangka dengan apa yang terjadi saat ini dan aku bersyukur atas segalanya"

***

Senja Di Pesantren Where stories live. Discover now