part 10

5.3K 265 1
                                    

"aku takut kamu akan kembali ke kehidupan kelam dan gelapmu yang dulu sebelum kamu kenal dengan dia yang telah merubah kamu"gus safiq

                                   ***
Safiq Pov

Hari ini adalah hari kelulusanku atau sering di sebut dengan akhirusan dan lebih tepatnya adalah hari wisudaku. Aku mengenakan jas setelan berwarna silver dengan celana bahan yang sama senada dengan jas yang ku pakai aku duduk di antara para wisudawan dan wisudawati pondok pesantren darussalam

Satu persatu nama kami disebut dan kami semua naik ke atas panggung untuk menerima cindramata dari pondok pesantren dan aku lihat abi tengah berdiri di depan sana sambil mengalungkan selempang yang bertuliskan ponpes darussalam

Dan kini giliran namaku yang dipinggil aku pun langsung berdiri dengan penuh semangat dan langsung naik ke atas panggung menerima selempang dari abi ku sendiri. Abi tersenyum kepadaku lalu menepuk pundakku lalu berbisik kepadaku mengucapkan selamat kepadaku

Aku pun turun dari atas panggung lalu duduk kembali dengan para wisudawan wisudawati. Acara penyematan telah usai kini saatnya semua wisudawan dan wisudawati naik keatas panggung untuk menyanyikan lagu himne dan mars pondok pesantren

Kami semua pun naik ke atas panggung sesuai dengan urutan kami masing-masing. Dan saat aku sampai di atas panggung aku lihat rindu sedang berdiri di depan sambil memegang handphone miliknya untuk memvideo  penampilanku. Aku pun tersenyum ke arahnya namun ia malah menundukkan kepalanya tanpa mau menbalas senyumku
'wanita idaman"pikirku

Setelah semua acara selesai aku pun menghampirinya lalu duduk di samping dia. Dia terlihat bingung hanya bisa menundukkan kepalanya lalu aku pun akhirnya angkat bicara

"aku ingin berfoto denganmu apakah boleh"ucapku

"tentu saja gus"ucapnya.

Yang membuatku bahagia tak terhingga aku pun menyuruh sidik untuk memotret aku dan rindu. Setelah berfoto dia pamit kepadaku karena ia masih banyak urusan dan aku pun mengiyakannya saja. Setelah ia pergi aku terus memandangi foto tadi sambil tersenyum

"cantik"gumamku lalu aku pun bangkit dari tempat dudukku dan kembali ke rumahku

                                ***

Gus safiq sedang berjalan menuju asrama putra karena sekarang ia menjadi salah satu ustadz di pondok tersebut namun langkahnya terhenti oleh panggilan salah satu santriwati

"gus"ucap santriwati tersebut karena posisi santriwati itu berada di belakangnya ia pun menoleh ke belakang

"iya amira"ucap gus safiq

"ini ada titipan dari rindu"ucap amira sambil menyerahkan selembar kertas kepada gus safiq

"oh ya sudah. Terimakasih amira"ucap gus safiq

"iya sama-sama gus. Saya pergi dulu yah gus"ucap amira

"iya amira"ucap gus safiq

Setelah kepergian amira gus aafiq pun mengurungkan niatnya untuk pergi ke asrama putra ia bergegas kembali ke rumahnya karena ia tak sabar melihat apa isi dari surat tersebut

Sesampainya ia di rumah tersebut ia langsung bergegas menuju kamarnya dan tak lupa ia menutup serta mengunci pintu kamarnya

السلم عليكم ورحمة وبركته

Gus maaf aku lancang mengirimi kamu surat juga. aku hanya ingin memberi tahu kamu bahwa ada satu masa lalu yang belum aku ceritakan kepada kamu.

Gus kamu tau? aku sebenarnya seorang pembalap dan aku sering di panggil dengan Queen Rancing bukan aku saja tapi arkana juga seorang pembalap bahkan ia juga di sebut King Rancing. Kami sebenarnya tak bertemu di SMA Garuda saja tapi kami berdua sering bertemu ketika ada ajang balap liar tapi aku dulu cuek banget sama dia bahkan walaupun ia adalah King Rancing aku tak pernah ingin berkenalan dengan dia

Tapi saat aku menginjak SMA aku sekolah di sekolahnya arkana dan saat itu arkana sudah menyukaiku entahlah aku juga bingung dengan dia karena sifatnya berbeda. Arkana yang ku temui di balap liar orangnya sangat dingin, cuek, dan juga ia sangat playboy sedangkan arkana yang ku temui di sekolah itu orangnya baik, ramah, murah senyum, bijak, dan gak pernah main-main sama wanita makanya dari aku juga mencintainya

Maaf yah mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan aku sangat berterima kasih kepada gus karena gus mau mendengarkan cerita saya dan sedikit demi sedikit mengurangi beban saya terima kasih yah gus.

والسلم عليكم ورحمة وبركته

Gus safiq pun menutup surat itu lalu menaruhnya di atas meja belajarnya kemudian ia bergegas pergi dari rumahnya menuju asrama putra untuk menemui sahabatnya sidik

Sesampainya di sana ia langsung bercerita kepada sidik dan sidik pun hanya mampu mendengarkan apa yang gus nya katakan

"bagaimana ini dik. Aku takut kalau dia akan kembali ke kehidupan gelapnya dulu"ucap gus safiq

"ndak mungkin gus. Karena yang aku lihat saat ini ia telah berubah menjadi gadis yang solehah"ucap sidik

"iya dik. Aku tau tapi rasa takut ini gak pernah hilang dari hatiku aku juga bingung kenapa harus kaya gini padahal ia baik-baik saja saat ini"ucap gus safiq

"ya mungkin karena rasa cinta kamu lah gus yang buat hati kamu gelisah tak menentu"ucap sidik

Dan gus safiq pun hanya terdiam tak mampu berkata-kata apa apa lagi. Di sisi lain rindu tengah berdiri di rooftop memandangi senja yang sangat ia sukai

"kau tau senja ada seorang laki-laki yang sangat mirip sekali dengan arkana bukan mukanya sih tapi sifatnya mirip sekali dengan arkana aku berharap ia akan memberi warna baru di hidupku. Ya allah satu kan lah hatiku dengan hatinya yang dan apabila kami berdua berjodoh maka satukan kami dengan ikatan suci nan abadimu"gumam rindu sambil tersenyum

"rinduu....."teriak seseorang mengagetkan rindu

"amira kau mengaetkanku saja"ucap rindu sambil tersenyum

"ciee... Sekarang senyum itu kembali menghiasi wajah cantik kamu itu rindu. Aku kangen kamu yang kaya gini rindu"ucap amira sambil memeluk pundak rindu dari belakang

"amira lihatlah senja itu sangat indah bukan"ucap rindu sambil menunjuk matahari yang akan terbenam di ujung pantai sana

"iya rin, ternyata kamu masih sangat menyukai senja"ucap amira

"bukan hanya senja mir aku juga masih menyukai hujan"ucap rindu

"apa kamu masih mengingat dia rindu"ucap amira namun rindu hanya tersenyum

"sudahlah amira, aku pasti akan melupakannya dengan sedikit demi sedikit. Aku hanya butuh waktu untuk melupakannya"ucap rindu lalu amira pun hanya mengangguk

"ayo kita kembali ke asrama"ucap amira

"baiklah amira"ucap rindu lalu mereka pergi dari rooftop menuju asrama putri

"aku ingin menjadi bayangan kamu tapi aku takut kalau aku tak bisa bertahan lama dengan kamu karena kamu adalah segalanya bagi mereka tapi aku hanya embunmu yang akan hadir ketika pagi menjelang dan hilang karena sinar mentari"Ratu Rindu Istiqomah

Senja Di Pesantren Where stories live. Discover now