part 12

5K 242 1
                                    

"aku tak pernah tau jika aku akan mendapatkan sang pangeran surgaku melalui kedua orang tuaku"rindu

                                  ***

"UKHTI RINDU......"teriak seseorang dari belakang dan rindu pun menoleh ke belakang

"iya sherin, ada apa"ucap rindu

"ada orang tua ukhti di rumah abi. Ukhti disuruh ke rumah abi saat ini"ucap sherina

"baiklah, saya ke sana dulu yah sherin"ucap rindu

"iya ukhti"ucap sherin kemudian ia pun segera pergi ke rumah abi

Sesampainya di sana ia melihat mamah dan papahnya sedang mengobrol dengan sang pemilik pesantren dan juga keluarganya

"mamah"ucap rindu yang masih berdiri di ambang pintu

"assalamualaikum"ucap rindu yang langsung berhambur ke pelukan sang mamahnya

"wa'alaikumsalam"ucap semua yang berada di situ

"mamah, rindu kangen sama mamah"ucap rindu

"mamah juga sayang"ucap mentari yakni mamah rindu

Rindu terus memeluk mamahnya dantak perduli dengan sekitarnya. Setelah beberapa lama ia memeluk mamahnya ia pun melepaskan pelukan itu dan bergantian memeluk papahnya

"papah, rindu kangen sama papah"ucap rindu

"papah juga kangen sama rindu"ucap fajar

Rindu pun melepaskan pelukannya itu lalu ia menyalami abi dan umi tidak dengan gus safiq ia hanya merapatkan kedua tangannya di depan

"rindu, mamah ingin bicara berdua sama rindu"ucap mentari lalu rindu pun mengangguk kemudian beranjak dari tempat itu.

Rindu mengajak mamahnya untuk ke rooftop tempat yang sangat ia senangi karena ia bisa melihat hamparan lautan dan pegunungan juga yang lebih spesial adalah sunset yang begitu indah

Mereka berdua pun duduk di salah satu kursi yang ada di situ. Kemudian mamah rindu pun angkat bicara

"sayang, bagaimana perasaan kamu saat ini apa kamu sudah bisa melupakan arkana"tanya mentari

"aku tak tau mah, tapi aku akan terus mencobanya. Sekarang aku akan mengikhlaskannya sedikit demi sedikit"ucap rindu lalu mamahnya pun memeluk bahu rindu kemudian mencium Kening sang putri

"mamah yakin kamu bisa"ucap mentari

"oh ya, tumben mamah sama papah kesini"ucap rindu membuat mamahnya bungkam rindu yang melihat ekspresi mamahnya pun angkat bicara

"kenapa mah"ucap rindu

"nggak sayang mamah kan kangen sama kamu masa mamah gak boleh ketemu sama kamu"ucap mentari membuat rindu hanya menganggukan kepalanya saja

Di sisi lain, fajar papah dari rindu beserta abi ramadhan dan keluarganya sedang asyik mengobrol mereka saling bertukar cerita tentang pengalaman mereka setelah mereka lulus dari pondok dulu. Tak lama kemudian abi ramadhan angkat bicara yang dilihat dari ekspresi mukanya bahwa pembicaraan ini akan serius. Gus safiq pun izin pamit kepada mereka namun dicegah oleh sang abi akhirnya gus safiq pun duduk kembali ke tempat duduknya

"fajar, apakah kamu masih ingat tentang perjodohan"ucap abi ramadhan membuat pak fajar terdiam seakan mengingat sesuatu tak berapa lama kemudian pak fajar menganggukkan kepalanya

"iya tentu saja tentang perjodohan anak-anak kita kan"ucap pak fajar

"syukurlah kalau kamu masih mengingatnya"ucap abi ramadhan

Senja Di Pesantren Où les histoires vivent. Découvrez maintenant