part 14

4.6K 245 0
                                    

"apa yang harus aku lakukan. Mengapa ini terasa sulit bagiku"

~Ratu Rindu Istiqomah~

***

Rindu pov

Hari ini adalah hari di mana aku akan kembali ke pesantren karena memang acara pernikahanku dengan gus Safiq akan diadakan nanti setelah gus Safiq menyelesaikan kuliahnya di kairo.

Aku pun melangkahkan kaki menuju asrama putri dan langsung masuk ke dalam kamar yang aku tempatin selama ini. Disana sudah ada Amira dan Zakia yang sedang asik mengobrol entahlah apa yang mereka bicarakan

"Assalamualaikum"sapaku

"Wa'alaikum.... Rindu"ucap keduanya yang tampak terkejut melihat kedatangan yang tidak sesuai dengan apa yang aku katakan

"Hehehe, kenapa kaga seneng kalau temennya udah datang"ucap Rindu dengan datar

"Gak gitu, aku kaget aja kalau kamu hari ini kesininya"ucap Kia

"Oh ya rin, kamu tahu gak gus Safiq dijodohkan"ucap Amira

Deg.

Jatung Rindu seakan berhenti, tapi ia tak ingin menunjukan ekspresi terkejutnya ia pun memasang wajah dengan datar sedatar datarnya

"Oh ya, aku nggak tau"ucap Rindu

"Iya rin, sampai gempar loh satu pondok apalagi Uhkty Arisa. Dia sampai murung dan ngurung diri di kamar selama seharian kemarin gara-gara nggak mau denger tentang perjodohan gus Safiq"ucap Kia

"Emang ada hubungan apa gus Safiq dengan Ukhty Arisa"tanya Rindu

"Jadi gini loh rin, gus Safiq sama Arisa itu tadinya saling suka dan mereka hampir minta dijodohkan sama orangtua mereka tapi abi dan umi tidak mau menerimanya entahlah kenapa abi sama umi tidak menyutujuinya.

Selama satu tahun gus Safiq mencoba membujuk umi dan abi tapi hasilnya nihil.

Suatu hari, ada seorang ustadz baru di pondok ini yang mendengar cerita tentang gus Safiq dengan Arisa yang sering bertemu ketika di sekolah dan ustadz itu menegur gus Safiq dan menasehatinya dan setelah kejadian itu gus Safiq memutuskan meninggalkan Arisa karena dia sadar apa yang dilakukannya adalah salah.

Tapi Arisa nggak terima dengan apa yang dilakukan gus safiq hingga akhirnya ia selalu mengaku-ngaku kalau gus Safiq itu akan dijodohkan sama dia"ucap Amira

Rindu terdiam sejenak lalu ia mengambil ponselnya yang memang belum ia kasih kepada umi

"Anterin aku ke umi yuk"ucap Rindu mereka pun mengangguk lalu pergi ke rumah umi

                                 ***

Sesampainya di rumah umi, Rindu pun menyalami dan mencium punghung tangan umi dan abi yang memang sedang ada di ruang tamu begitupula Kia dan Amira

"Ada apa nak Rindu"ucap umi

"Ini umi, Rindu mau kasih ponsel ini ke umi kalau mamah telpon umi aja yang ngangkat"ucap Rindu

"Tentu, nak"ucap umi"Apa kamu tak mau berbicara terlebih dahulu dengan Safiq"goda umi

"nggak usah umi, Rindu mau balik ke asrama aja"ucap Rindu

"Baiklah, kalau ada apa-apa nanti kamu langsung bilang umi sama abi yah"ucap umi

"Nak Rindu, kamu gak perlu sungkan dengan kami yah. Kami juga orangtua kamu"ucap abi

"Iya abi"ucap Rindu

Setelah itu Rindu, Kia, dan Amira pun keluar dari rumah abi dan umi lalu mereka menuju rooftop yang biasa di tempati oleh Rindu

Mereka semua terdiam dan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Sebenarnya Kia dan Amira ingin bertanya pada Rindu tentang ucapan umi tadi

Rindu pun sebenarnya ingin mengatakan kalau dirinyalah yang dijodohkan dengan gus Safiq

"Aku pengen cerita ke kalian berdua tapi aku ragu apa kalian bisa menjaga rahasia ini"ucap Rindu

"Rin, kitakan udah lama bareng dan kita juga udah mutusin kalau kita sahabatan jadi insya allah aku dan Amira bisa di percaya tentang rahasia kamu"ucap Kia

Rindu pun menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar

"Kalian tau siapa yang dijodohkan dengan gus Safiq?"ucap Rindu.

Kia dan Amira saling terdiam lalu menggelengkan kepalanya tanda mereka tidak tahu dengan siapa gus Safiq itu dijodohkan

"Apakah kamu tahu Rin?"tanya Amira

"Aku tahu"ucap Rindu

"Siapa Rin, jangan bilang itu kamu"tebak Amira dan Rindu pun hanya tersenyum tipis lalu menganggukan kepalanya membuat kedua temannya itu terkejut bukan main

"Hah, ko bisa"ucap Kia dan Amira berbarengan

"Sebenarnya aku dan gus Safiq sudah dijodohkan sejak kami berdua masih bayi itu semua karena pertemanan papah sama abi juga karena kedua keluarga itu sudah saling mengenal satu sama lain dan akhirnya mereka memutuskan hal itu

Awalnya aku gak tahu siapa yang akan dijodohkan dengan aku. Tapi malam pertunangan itu akhirnya menjawab semuanya aku lihat gus Safiq dan keluarganya datang ke acara pertunanganku

Aku malu dengan abi dan umi karena mereka dateng ke acara pertunangan aku tapi ternyata gus Safiq adalah orang yang papah jodohin buat aku. Aku terkejut dengan apa yang papah ucapkan aku pikir ini lelucon tapi ini nyata

Aku bersyukur karena gus Safiq adalah orangnya. Orang yang telah membuatku move on dari Arkana tapi aku sedih karena aku pasti akan mendapatkan gangguan dari ukhty Arisa karena bagaimana pun ukhty Arisa masih mencintai gus Safiq"ucap Rindu

"Oke jadi maksud kamu menyembunyikan tentang ini karena kamu takut ukhty Arisa mengganggu kamu kan"ucap Kia lalu Rindu pun menganggukan kepalanya

"Kita mengerti Rindu, kita akan bantu kamu saat ukhty Arisa tahu siapa kamu sebenarnya nanti"ucap Amira

"Terima kasih"ucap Rindu lirih namun bisa di dengar jelas oleh kedua sahabatnya itu lalu mereka pun berpelukan

                                 ***

Ukhty Arisa sedang berjalan menuju ruang keamanan  karena hari ini ada masalah kecil dari salah satu santriwati. Ia adalah kepela keamanan santriwati jadi wajar kalau dia yang langsung menanganinya

Namun saat di tengah perjalanan ia tak sengaja berpapasan dengan gus Safiq dan gus Sidik yang akan berjalan menuju perpustakaan

Arisa terus memperhatikan wajah gus Safiq tapi gus Safiq sendiri malah membuang muka kearah lain

Sakit

Hati sakit kala orang yang ia cintai kini hatinya akan menjadi milik orang lain ia pun menghrntikan langkahnya tepat di hadapan gus Safiq dan gus Sidik

"Ukhti, maksud kamu apa menghentikan langkah kami"ucap gus Sidik

"Bisa ana berbicara denganmu gus"ucap Arisa

"Maaf Ukhty Arisa, kamu tak bisa karena gus Safiq tidak ingin berbicara dengan kamu"ucap gus Sidik

"Aku bukan berbicara denganmu gus sidik"ucap ukhty Arisa dengan dingin

"Maaf Ukhty apa yang dikatakan oleh gus Sidik adalah benar dan sebaiknya anda tidak melakukan hal ini lagi karena anda seorang pengurus tidak pantas melakukan hal seperti ini lagi"ucap gus Safiq lalu melangkah pergi meninggalkan Arisa yang terdiam setelah gus Safiq angkat bicara.

Gus Sidik pun tersenyum sinis dan beranjak pergi namun saat ia sampai tepat di hadapan Arisa gus Sidik angkat bicara

"Makanya kalau jadi perempuan jangan pernah ngaku-ngaku yang nggak-nggak deh. Bikin muak tau gak"ucap gus Sidik lalu pergi
Meninggalkan Arisa yang memantung di tempat

"aku salah apa. Aku hanya ingin memperjuangkan dia kembali untuk jadi pendamping hidup aku selamanya"

                                 ***

Senja Di Pesantren Where stories live. Discover now