part 18

4.5K 236 2
                                    

"Aku mohon izinkan aku untuk pergi dulu. Karena aku ingin berdamai terlebih dahulu dengan hatiku dan saatnya tepat aku akan kembali"

           ~RatuRinduIstiqomah~

                                ***

Pagi ini gus Safiq akan menjemput Rindu di rumah sakit di temani Difa dan Sely mereka pun berangkat menuju rumah sakit yang memang agak jauh dari pesantren

Sesampainya di rumah sakit dengan semangat ia melangkah menuju ruangan Rindu namun di saat ia membuka pintu ruang rawat itu ternyata Rindu tak berada di dalam ruangan dan saat ia hendak mencarinya di kamar mandi

Ia melihat secarik kertas yang tertempel di vas bunga di nakas itu. Ia pun segera mengambilnya lalu membacanya

To. Gus Safiq, Umi, Abi, mom and dad

Assalamualaikum, maaf yah semua mungkin saat kalian membaca surat ini aku sudah pergi ya memang itu keinginanku sih

Tolong jangan cari aku untuk sementara ini aku hanya ingin berdamai dengan hati dan pikiranku tolong izinkan aku agar aku bisa menemukan titik terang yang selama ini aku cari

Maaf yah aku akan bikin kalian khawatir tapi tolong jangan cari aku untuk satu minggu ke depan karena aku ingin memantapkan lagi pilihanku ini

Terima kasih untuk kamu gus, gus mau menjagaku selama satu minggu ini. Maaf yah gus aku sering bikin kamu khawatir dan bikin kamu kerepotan di waktu yang tak menentu

Semoga kalian bisa menuruti permintaanku ini. Wassalamualaikum Wr. Wb

                       ~Ratu Rindu Istiqomah~

"Ada apa fiq"tanya Sely

"Rindu pergi mbak"ucap gus Safiq lesu

"Maksud kamu"tanya Difa

"Dia pergi untuk menenangkan hati dan pikirannya dan dia akan kembali saat pernikahan kita akan di gelar"ucap gus Safiq

"Sudahlah fiq, mungkin dia ingin mencari jawaban tentang apa yang ia rasakan karena aku lihat dari pancaran matanya saja dia seperti orang kebingungan jadi biarkan dia pergi terlebih dahulu"ucap Difa

"Iya fiq, mendingan sekarang kita pulang dan beritahu hal ini ke keluargamu dan keluarga Rindu"ucap Sely

Gus Safiq pun mengangguk lemah lalu mengikuti langkah Difa dan Sely yang sudah terlebih dahulu meninggalkan ruangan

Sesampainya di rumah ia sudah melihat mobil orang tua Rindu yang sudah terparkir rapih di depan rumahnya.

Ia pun segera masuk ke dalam rumah, dan menghampiri orangtuanya dan orangtua Rindu lalu menceritakan semuanya dan memberikannya selembar surat yang ia temukan di ruang rawat Rindu

Orangtua Rindu sangat terkejut begitu pula dengan orangtua gus safiq. Tapi mereka menerimanya karena mereka tahu kalau mereka salah selama ini karena mereka terlalu menekan apa yang mereka inginkan

Di sisi lain Rindu sedang mengunjungi sebuah tempat pemakaman umum di daerah jakarta karena memang ia baru saja sampai dan ia langsung menuju ke pemakaman ini

"Hei, apa kabar? Maaf yah aku baru sempat menjenguk kamu. Makanya waktu itu kamu dateng ke dalam mimpi aku"gumam Rindu

"Arkana aku bingung dengan keputusan aku tolong kan, bantu aku bantu aku berdamai dengan hati aku bantu aku menerima semua kenyataan ini Arkana"ucap Rindu

Rindu mulai terisak dan tak berselang lama hujan turun dengan begitu derasnya tapi Rindu tak perduli ia terus saja menangis di depan makam Arkana

Tak lama kemudian, ia pun bangkit dan berjalan tak tentu arah. Tiba-tiba ada sebuah mobil yang begitu sangat ia kenal. Mobil itu tepat berhenti di depannya lalu seseorang keluar dari dalam mobil itu dengan membawa payung di tangannya

"Rindu"ucap orang itu

"Arga"ucap Rindu

"Hei, kenapa lo ada di sini? Ayo gua akan antarin lo pulang."ucap Arga

"Nggak ga, aku pengen nenangin hati aku dulu ga. Tolong bawa aku ke tempat yang jauh dan tenang ga"ucap Rindu

"Oke, gua akan bawa lo ke vila gua yang ada di puncak dan semoga lo bisa nenangin hati lo di sana."ucap Arkana

"Makasih ga, makasih kamu udah mau bantu aku"ucap Rindu

"Iya santai aja kali, yaudah yuk masuk ini hujannya makin gede nanti lo malah sakit lagi"ucap Arga

Rindu pun mengangguk lalu, masuk ke dalam mobil Arga tak lama kemudian mobil Arga pun melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibukota yang padat

                                 ***

Rindu telah sampai di vila milik Arga. Mereka pun segera masuk kedalam vila itu dan memang karena hari sudah malam arga juga memutuskan untuk tinggal di vila malam ini

Arga pun membuatkan teh hangat untuk Rindu, dan membawakannya untuk Rindu

"Nih, di minum dulu tehnya tenang gua gak kasih apa-apa ko ke dalam tehnya"ucap Arga

Rindu pun mengangguk lalu meminum teh itu

"lo bisa cerita ke gua, kalau lo memang punya masalah yang gak bisa lo selesaiin sendiri"ucap Arga

Membuat Rindu terdiam. Namun, akhiranya menceritakam semua kejadian setelah perpisahannya dengan sahabatnya itu

"Menurut gue yah Rin, lo harus dengerin apa yang Arkana sampain itu karena gue yakin apa yang di sampaikan lewat mimpi itu adalah sebuah kebahagiaan untuk kamu Rindu, karena dia tau kalau selama ini kamu merasa sedih dan seperti tak mempunyai arti hidup sama sekali dihidup kamu"ucap Arga

"Tapi aku takut dengan Arisa yang akan mengincarku sewaktu-waktu"ucap Rindu

"Denger yah Rin, semua orang itu pasti akan mempunyai musuh walaupun kita sendiri sebenarnya tak mempunyai masalah apapun. Dan itu merupakan cobaan untuk kita yang harus kita lalui

Rin, walaupun kamu beranggapan kalau kamu menjadi orang ketiga di antara gus Safiq dan Arisa tapi itu hanya anggapan kamu rin, karena kita tak tahu takdir allah dan siapa yang menjadi jodohmu

Rin, percayakan semua ini kepada allah sang maha kuasa yang akan memberikan petunjuk dan kemudahan kelada umatnya"

Ucapan Arga membuat hati Rindu menghangat. Tanpa di sangka air mata Rindu perlahan keluar dan membasahi pipinya

"Makasih ga, kamu selalu saja membuatku sadar dan yakin kalau memang yang aku lakukan ini salah. Makasih, kamu sudah menjadi sahabatku selama ini. Thank you so much Arga"ucap Rindu

"Sama-sama Rindu,"ucap Arga

"Arga besok pagi aku akan kembali ke rumahku untuk mempersiapkan pernikahanku yang akan di langsungkan minggu depan. Apakah kamu mau mengantarkan aku ga"ucap Rindu

"Wow, cepat sekali pernikahan kamu dilangsungkan. Udah gak sabar yah"canda Arga

"Arga.."ucap Rindu

"Eh, iya-iya aku akan selalu mengantarkan kamu kemana saja tuan putri"ucap Arga

"Makasih Arga"ucap Rindu dengan senyum yang tulus

Mereka pun melanjutkan pembicaraan mereka dengan penuh canda dan tawa. Hingga akhirnya mereka pun memutuskan untuk tidur di kamar mereka masing-masing

"aku yakin senja yang selama ini hanya aku tatap akan menjadi sebuah keindahan dan kebahagiaan aku di suatu saat nanti"

                               ***


Senja Di Pesantren Where stories live. Discover now