13. undangan

2.7K 81 3
                                    

        Pagi hari dengan semangat Sasha berangkat sekolah dengan naik motor sendiri. Kenapa Sasha sangat senang? Karena esok adalah hari spesial istimewah Sasha.

        Tepat tanggal 28 September umur Sasha bertambah 1 tahun,
mana ada umur bertambah? Yang ada umur berkurang dan semakin dekat dengan tanah wkwk,

        Ya, menginjak umur ke 17 tahun. Sasha sangat menunggu 17 tahun ini, karena ayah bunda janji bakal merayakan sweet seventen dengan meriah.

        Sesampainya disekolah Sasha masuk kelas dan memikirkan siapa yang akan ia ajak dan dijadikan pasangan waktu sweet seventen berlangsung.

"Yeay besok gue ulang tahun nih, tapi siapa besok yang gue ajak buat jadi pasangan ? Reza mau gaya. Dicoba aja ah ntar gua ajak Reza, semoga mau." Batin Sasha sambil menimang-nimang undangan ulang tahun yang ingin dia bagikan saat ini.

"Selamat pagiiii Sasha. Eh apa tuh yang lo pegang? Undangan pernikahan? Mau nikah sama siapa lo buru-buru amat. Emang sudah ada calonnya? Hahahaha." Sapa Reina sambil ngeledek Sasha.

"Enak aja kalo ngomong, gue masih mau nikmatin masa muda tau. Ini undangan sweet seventen besok acaranya. Gue minta tolong ini bagikan ke teman-teman, nanti sebagian gua yang bagikan. Terus gue mau ngajak Reza Na, mau ga ya? semoga aja mau, bantu doa biar dia mau. Kalau gamau pasangan gue dansa di party siapa? Masa iya gigit jari sambil duduk lihat teman-teman pada dansa sama pasangannya? Kan ga lucu juga." Kata Sasha sambil memberi sebagian undangan ke Reina untuk dibagikan ke teman-temannya.

"Oke siap Bu bos laksanakan!! Ntar gue bagikan. Kalau masalah Reza mau atau ngga datang ke acara lo, mending gausa diundang deh ga bakalan mau. Ini undangannya gue mau bagiin babayyyy." Jawab Reina dengan aneh. Karena disetiap Sasha cerita tentang Reza, Reina seperti ingin menjauhkan Sasha dari Reza.

"Reina kenapa sih? Dari kemarin dia belagaknya ingin jauhin gue sama Reza. Aneh banget. Ingin gue telen hidup-hidup tuh orang, gemes banget gue. " Gumam Sasha sambil garuk-garuk kepalanya meski tidak ada yang gatal.

-------------

Jam istirahat telah tiba

Di kantin...

"Eh Reza kebetulan ketemu. Gue cuma mau bagikan undangan ulang tahun gue besok. Oh iya lo mau ga besok jadi pasangan gue waktu acara dimulai? Please mau yaa?." Kata Sasha membagikan undangan sambil memohon supaya Reza bisa datang ke acara tersebut.

"Iya gua datang." Jawab Reza dengan singkat padat dan jelas sambil mengambil undangan itu dan dibacanya.

"Tapi lo maukan jadi pasangan gue?" Kata Sasha dengan bertanya sekali lagi, agar dia yakin kalau Reza mau jadi pasangannya.

"Lihat saja nanti." Lanjut Reza dan langsung meninggalkan Sasha begitu saja.

        Raut muka Sasha waktu itu tidak tahu harus senang atau sedih. Karena jawaban Reza tidak pasti atau tidak memungkinkan. Sasha akan sedih bila Reza tidak datang. Akan tetapi, Sasha tetap optimis kalau Reza datang.

        Bagi-bagi undangan sudah selesai. Tinggal tunggu besok acaranya. Bakal ga sabar.

-----------

        Pada malam hari Sasha tidak bisa tidur, ia memikirkan hari esok yang sangat menyenangkan dihidupnya.

        Sasha membayangkan bahwa Reza datang dan berdansa bersama dengannya.

        Dengan alunan musik yang lembut, dan ayunan tangan Reza yang sedang mengajak Sasha berdansa.

        Ah itu semua hanya harapan saja. Tinggal tunggu esok hari Reza akan datang atau tidak.

        Rasanya tidak sabar untuk segera hari esok datang. Sasha sangat suka dengan kado istimewah. Sasha berharap supaya besok banyak yang kasih kado. Apa lagi kado pemberian dari Reza.

Cool BoyWhere stories live. Discover now