23

3.8K 108 5
                                    

Hellow fellas.

Welcome back to my geje stories.

I will remind again this stories was made for adult.

And I made it for pleasure.

So, be wise and be ware with my typo.

Happy reading!!!

***

Waktu menunjukan pukul 10 malam.

Henry yang menunggu Andi terlihat gelisah.

Ting tong !

Ting tong !

Bunyi bel apartemen Henry.

"Masuk Ndi" Ujar Henry kepada Andi.

Henry mengarahkan Andi ke ruang TV yang biasa ia gunakan untuk menerima tamu.

Henry menatap Andi serius, begitu pula Andi.

"Ndi gue tahu gue salah. Gak seharusnya gue ketelepasan sama Tisya"

"Ini udah yang keberapa kali?" tanya Andi singkat.

"Mungkin yang kesekian kali" jawab Henry perlahan.

"Tapi Ndi, please jangan suruh gue pisah dari Tisya yah. Gue sayang, gue cinta sama sepupu lo. Gue gak pernah jatuh cinta sama perempuan sedalam sepupu lo" jawab Henry serius.

Tiba - tiba...

"Huahahahahahhahahahha" Andi tertawa puas melihat wajah tegang Henry.

"Lo kenapa Ndi" Henry yang belum mengerti situasi ini menjadi bingung.

"Lo tegang banget sih bro, ya kali gue suruh lo tinggalin Tisya"ujar Andi santai.

"Maksud lo?"

"Gak ada maksud apa - apa sih. Tadi gue marah dihotel soalnya gue liat bibir Tisya bengkak terus jalannya sempoyongan kayak orang kehabisan oksigen, terus lo juga disampingnya bibir bengkak. Kan gue takut kalian abis ngapa - ngapain dikamar. Tapi Tisya sudah jelasin sih tadi ke gue." Andi menjelaskan.

"Jadi lo gak suruh gue lepasin Tisya." ujar Henry tersenyum lega.

"Enggak, kecuali Tisya yang mau."ujar Andi kembali.

"Yah jangan dong Ndi lo harus bantuin gue" ujar Henry memohon kepada Andi.

"Bisa sih" ujar Andi sambil berpikir

"Tapi...."Andi tertahan.

"Tapi apa?" ujar Henry kembali.

"Naikin gaji gue yah 50%" Andi tersipu.

"Ndi lo kan baru naik gaji tahunan gila lo yah" Henry menolak.

"Yaudah jangan minta bantuin gue kalo Tisya lagi ngerengek - rengek minta batalin pernikahannya sama lo ke orang tuanya."ancam Andi

"Eh... kok gitu yaudah iya tapi 30% aja gimana" Henry memberikan tawaran.

"Deal" Andi menajabat tangan Henry sambil tersenyum.

"Muree lo" jawab Henry.

"Kenaikan gue tanda tangan kalau gue sampai nikah sama Tisya tahun ini yah"ujar Henry kembali.

"Yah kok gitu Hen, kan gue ngarepnya besok."Andi mulai merajuk.

"Yaudah lo bikin gue nikah plus kawin besok sama Tisya."ujar Henry.

"Ye lo pikir gue punya kekuatan ngendaliin pikiran orang sampe bisa bujuk Tisya mau nikah besok sama lo" ujar Andi mulai bete.

"By The Way Hen, gue bingung dulu lo gak pernah ciuman sama Karin, kenapa sama Tisya beda."Andi kembali bertanya.

Make You Mine (HALF UNPUBLISHED)Where stories live. Discover now