5

7.2K 171 0
                                    

Mohon maaf yah kalau banyak typo bertebaran

Please be wise this story was made for adults

Happy reading beloved readers.

***

Sesampainya dirumah, Henry terus memikirikan apa yang harus ia perbuat apabila keluarga Tisya menginginkannya bertanggung jawab untuk menikahinya.

"Ya tuhan apa gue harus banget mutusin Karin karena perempuan ini. Tapi ini juga salah gue." Henry merenungkan kesalahannya.

Tiba - tiba ia memandangi fotonya dan Karin. Wanita yang empat tahun ini sudah menjadi kekasihnya.

Disaat hatinya gundah untuk memutuskan hubungannya dengan Karin

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Disaat hatinya gundah untuk memutuskan hubungannya dengan Karin.

Sekelibat ingatan - ingatan semalam bagaimana ini menghabiskan waktunya bersama Tisya teringat kembali. Henry ingat sekali bagaimana ia menginginkan Tisya didalam pelukannya dan memenjarakannya seperti semalam.

Henry mengambil Handphone-nya dan mulai mencari nama Karin.

"Halo Henry?" Suara lembut Karin diseberang sana.

"Halo Karin. Aku mau minta maaf."

"Minta maaf kenapa Henry. Kok kamu gak biasanya banget minta maaf sama aku."

"Karin, maafin aku yah aku bikin salah sama kamu."

"Henry kami kenapa sih minta maaf, bikin salah," Nada Karin mulai bingung.

"Karin........" sambil menarik nafas panjang.

"Aku selingkuh, aku tidur sama wanita lain. Aku gak sanggup khianatin kamu kayak gini."

"Henry?. Gak mungkin kamu bercandakan Henry."

"Henry aku gak suka yah kamu bercanda sama aku kayak gini"

"Karin dengerin aku dulu. Aku gak bercanda ini serius aku khilaf Karin".

"Kamu gak bisa mutusin aku kayak gini aja Henry kita harus ketemu"

"Karin aku mohon jangan bikin aku makin sakit kepala.  Aku mohon kasih aku waktu."

"Maafin aku Karin"

Dan seketika Henry memutuskan telponnya dengan kekasihnya.

Tok.. Tok.. Tok...

Tiba - tiba ada yang mengetuk pintu kamar Henry.

"Iya Bik kenapa" Henry merasa terganggu.

"Itu Den Henry maaf. Tuan sama nyonya sudah balik, mereka nungguin Den Henry katanya ada yang mau diomongin." Ucap Bik Ijah.

•••

- Ruang Tamu Rumah Keluarga Henry-

"Eh ayah sama bunda sudah balik" sapa Henry sambil mengecup kedua tangan orang tuanya.

"Ya iyalah ayah balik. Ayah panik kamu bilang kamu ada problem penting. Kamu kenapa sih kayak abis nidurin anak orang." canda ayah Henry sambil tertawa.

"Iya yah. Aku abis nidurin anak orang." jawab Henry sambil menunduk.

Ayah Henry yang sedang meminum kopinya tersedak mendengar jawaban anaknya.

"Uhuk... Henry kamu gak bercandakan sama ayah. Siapa perempuan yang kamu tiduri?. Ayah harap itu Karin." Ayah Henry sumringah.

"Duh ayah. Kalo minum pelan - pelan dong bunda kaget denger ayah kesedak" Bunda Henry berkata sambil menepuk - nepuk punggung Ayah Henry.

"Tuh kan Hen, begini jadinya kalo kamu kelamaan pacaran sama ketuaan buat nikah. Duh bunda tuh antara kesel sama seneng dengernya." Bunda Henry menasehatinya.

"Tapi yah, bun. Ini bukan Karin. Perempuan yang Henry tidurin bukan Karin. Dan besok kelurganya minta ketemu sama keluarga kita." jelas Henry.

Kemudian Henry menjelaskan detail kronologis kejadian semalam dimana Henry lah yang tidak dapat membendung nafsunya.

"Apaa?" kaget Ayah dan Bunda Henry bersamaan.

"Yasudah gimanapun ayah gak pernah didik kamu sebagai laki - laki gak bertanggung jawab. Ayok besok kita kerumah perempuan itu. Lagi pula ayah gak mau hubungan kamu sama Andi jadi hancur karena masalah seperti ini." Tegas Ayah Henry.

***

Nah gimana?

kayaknya keluarganya Henry agak kecewa yah karena bukan sama Karin.

But let's see gimana first impression Ayah dan Bunda Henry setelah ketemu Tisya.

Dan gimana reaksi keluarga Tisya setelah ketemu keluarga Henry.

See you on the next chapter :*

Don't forget to vote and comment yah.





Make You Mine (HALF UNPUBLISHED)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ