3

8.7K 189 2
                                    

Mohon maaf yah kalau banyak typo berterbaran.

Please be wise this story was made for adults.

Happy reading beloved readers.

***

POV Tisya

Aku merasakan seseorang mencium bibirku. Kubuka sedikit mataku, melihat ada lelaki tampan seperti oppa korea mengecupi bibirku. Pasti aku sedang bermimpi.

Perlahan iya memasukan lidahnya kemulutku. Apa yang harus aku lakukan, ya tuhan. First kiss ku diambil oleh laki - laki tampan dalam mimpiku.

Aku melanjutkan tidurku. Aku merasakan payudaraku diremas dan disedot.

Ah... ah... sensasi apa ini tubuhku menjadi panas.

Aku merasakan organ intimku ditiup, dijilat dan disedot.

Hal itu membuat kepalaku pusing bercampur dengan kantuk berat.

Aku tidak kuat lagi aku mengeram lebih kuat.

Arggghhhh... arghhh....

Sensasi itu keluar lagi dan lebih parah seperti ada. Bagian bawahku merasa ngilu dan basah.

Tiba - tiba laki - laki itu menibanku. Dengan memaksakan mataku untuk sedikit terbuka aku mulai berbicara dengan laki - laki itu.

"Kamu siapa"

Laki - laki tampan dalam mimpiku itu menatap wajahku intense dan tersenyum sambil menjawab pertanyaanku.

"Kita sedang melakukan hubungan intim, sepertinya kita suami istri"

Sambil tersenyum aku melanjutkan tidurku lagi. Tuhan suami didalam mimpiku tampan sekali. Semoga nantinya suamiku akan setampan suami didalam mimpiku.

Kurasakan sekarang miliknya mengesek - gesek milikku.

Selain tampan, suami dalam mimpiku ini ternyata nafsunya sangat besar.

Tubuhku mulai penuh peluh yang bercampur dengan miliknya. Masih bisa kurasakan suami mimpiku ini memelukku sambil menggesek alat intim kami.

Dan ah.. ah.. ah... aku mendengarnya mendesar tepat dikupingku.

Setelah itu aku merasakan miliknya mengesek payudaraku dan mengeluarkan isinya diperut dan payudaraku.

Aku lelah. Saat ku rasa ia menyedot kembali payudaraku. Aku membelai kepala dan wajahnya sambil berkata "Suamiku kita tidur lagi yuk, aku mau dipeluk kamu."

Kemudian kami tidur sambil berpelukan. Dan menempelakan bagian intim kami.

POV Tisya End

•••

Waktu menunjukan pukul sembilan pagi.

"Kok ini temen sama sepupu gue gak ada yang bangun". Heran Andi

Ting tong . . . Ting tong . . . Ting tong. . .

Saat membuka pintu dilihatnya orang tuanya dan orang tua Tisya sampai diwaktu yang sama.

" Eh Mah.. Pah. Om... tante kok bisa barengan sampenya." Tanya Andi.

"Iya nih pas buka gerbang eh om sama tantemu juga baru sampe ternyata" jawab Ayah Andi.

"Eh Ndi ini kamu lagi ngapain bikin sarapan kok buat tiga orang."

"Iya mah semalem si Henry juga nginep disini"

"Henry temen kuliahmu?" Ibu Andi bertanya kembali.

"Iya mah Henry temen kuliah aku, temen s2 aku, temen aku di rumah sakit" Andi mempertegas jawabannya.

"Wah kamu bisa masak Ndi, keren. Ngomong - ngomong Tisya mana Ndi?" tanya Ayah Tisya.

"Masih tidur om"

"Tante bangunin yah Ndi. Dikamar atas kan? Kamar yang kesatu atau yang kedua yah?"

Tiba - tiba mata Andi membulat, "Wa si anjir, kenapa gue gak cek tadi pagi sepupu gue tidur dikamar yang mana?. Temen gue dikamar yang mana."

Dengan panik Andi menjawab. "Kayaknya dikamar pertama yang deket tangga deh Tan, biasanyakan Tisya tidur disitu hahhahahaha."

"Hahahahah oh iya yah" jawab Ibu Tisya.

"Hahahhahah" Andi kembali tertawa yang dipaksakan.

***

Hahahahha gimana?

Si Andi juga gak sih bukannya cek temennya dimana sepupunya dimana.

Mau tau lanjutannya.

Stay tune terus yah sama cerita ini :)

Don't forget to vote and leave comment.

Make You Mine (HALF UNPUBLISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang