17

4.1K 107 0
                                    

Helow everybody...

I'm back with chapter 17 of this story.

Maafkan kalo makin gaje ceritanya, I made this stories just for pleasure.

Beware of typo.

Don't forget this stories was made for adults, so please be wise

Happy reading fellas

***

Sesampainya dikantor, Tisya langsung mencari keberadaan Maria untuk membahas mengenai masalah di Mobil Henry tadi.

"Kemana yah Maria" gumam Tisya.

"Mas Budi liat Maria gak" tanya Tisya kesalah satu OB di kantornya.

"Tadi sih udah datang kak, tapi abis itu gak tau lagi saya"jawab Mas Budi OB dikantor Tisya.

"Okay, mas makasih yah"jawab Tisya singkat.

Akhirnya Tisya menyerah, karena dirinya sudah dua kali mengelilingi kantornya yang tidak terlalu besar tersebut.

Tisya kembali ketempatnya dengan pikiran berkecamuk. Ia menyalakan laptopnya sambil mengaktifkan chat di laptonya. Karena perkerjaannya harus diselesaikan namun, dirinya harus masih memikirkan tentang wanita yang men-chat Henry pagi ini.

Masya (Maria, Abi, Tisya) :

Tisya : MARIIIIIAAAAAA lo dimana kan gue pengen cerita

Maria : Hahahah sorry beb, gue ada meeting pagi diKuningan rese nih kliennya maunya meeting jam 9 pagi. Lo udah sampe kantor?

Tisya : Udah ☹. Padahal gue sampe bohong loh sama Henry gue bilang ada kerjaan urgent.

Maria : Ye makanya jan pake bohong lo 🤣. yaudah nanti ngomongin pas lunch aja mau gak. Yuk lunch bareng.

Abi : Wiii ada apa nih?

Abi : Eim yah kalo beda kantor paling belakangan dapet infonya. Akik itut dong mam ciang bareng bicis - bicis manjalita.

Tisya : Yaudah dimana?

Maria : Hokaido Sushi mau gak? mumpung tengah - tengah antara kantor kita, kantor Abi, sama tempat gue meeting.

Abi : Bole bole.

Tisya : Yuk ah..

Tisya mendesah lega saat selesai chat dengan kedua sahabatnya tersebut. Ia kembali mengerjakan pekerjaannya tersebut. Tisya mencoba konsentrasi dengan pekerjaannya, walaupun saat ini pikirannya masih berfikir mengenai apa yang terjadi di ponsel Henry pagi ini. Baginya persoalan pribadi haruslah dipisahkan dengan persoalan pekerjaan.

Mengerjakan dua artikel dipagi hari, membuat waktu tak terasa menunjukan jam 12. Saatnya jam makan siang. Tisya pun teringat dengan janjinya dengan Abi dan Maria untuk membicarakan mengenai wanita di chat Henry. Tisya bergegas menuju Hokaido Sushi.

•••

Ketika tiba di Hokaido Sushi, Tisya mencari keberadaan dua sahabatnya. Karena tidak melihat kedua batang hidung duo heboh itu, Tisya mencoba men-chat mereka.

Masya (Maria, Abi, Tisya) :

Tisya : Gengs dimana?

Maria : Private small room Sakura yah jeung.

Tisya : Okay.

Tisya kembali menutup handphonenya dan berjalan ke arah Sakura room dengan dengan dibimbing salah satu waitress ke arah ruangan tersebut.

Make You Mine (HALF UNPUBLISHED)Where stories live. Discover now