<< L. M >>

12K 601 13
                                    

HAPPY READING :)


Bagaimana rasanya menjadi yang kedua?

Mencintai sama besarnya, menyayangi begitu tulusnya. Namun hanya bisa menjadi yang kedua?

Entahlah, mungkin akal sehat sudah terselimut oleh cinta yang buta. Seperti yang mereka bilang, cinta yang sesungguhnya mampu membutakan bahkan menulikan. Mau seberapa sering kau menasehati seseorang yang sudah buta dan tuli karena cinta, maka ucapanmu pun tak akan didengarnya.

Seperti saat ini, dimana Lisa berdiri menunggu sang kekasih datang setelah sejam yang lalu berjanji akan bertemu. Di tempat tertinggi di gedung ini, yang tak siapapun berminat berada disekitaran dan tempat yang jarang di pijak siswa siswi. Di tempat inilah Lisa menunggu.

Rooftop,

Satu-satunya tempat yang memungkinkan untuk menghabiskan waktu dengan dia disaat posisinya menjadi yang kedua. Semilir angin dan pemandangan yang disuguhkan begitu tenang terasa. Berbeda dengan keadaan dibawah sana yang begitu ramai. Ini classmeeting. Semua murid disibukkan oleh perlombaan antarkelas. Netra gadis itu bergulir menyisir pandangan. Dan menemukan sosok yang dinantikan tengah bersama gadis lain di tepi lapangan. Memberi handuk kecil dan sebotol air mineral pada kekasihnya yang sayangnya kekasih gadis itu juga. Oh, terlalu jahatkah dia? Mencintai dua wanita dalam waktu bersamaan dan menjalin hubungan dengan keduanya pula.

Jangan, jangan katakan dia jahat. Atau Lisa akan marah nanti. Dia mencintai dan menyayangi lelaki itu. Sangat. Dan menjadi yang kedua adalah keputusannya. Dia sendirilah yang tak bisa melepas lelaki itu begitu saja. Menyerahkannya pada orang lain yang bahkan tak mengorbankan apa-apa? Oh maaf, tidak bisa. Lisa masih memperjuangkan cintanya.

Helaan nafas terdengar kala Lisa melihat gadis itu mencium pipi kekasihnya di keramaian.

"Tidak tahu tempat." Sinisnya.

Setelahnya, mampu Lisa lihat kekasihnya itu meninggalkan sang gadis dan berlari keluar dari keramaian. Kemana lagi kalau bukan –

"Maaf, aku terlambat. Huh huh" Lisa berbalik badan, lalu menemukan presensi kekasihnya yang kini membungkuk dengan kedua tangan menopang pada lutut. Lisa tersenyum, membuat lelaki itu tersenyum juga dan langkahnya mendekat pada Lisa.

"Maaf—"

Dugh.

Melalui pelukannya, Lisa memotong ucapan lelaki itu. "Aku tau."

Wajahnya bersandar nyaman di dada bidang kekasih, kedua tangannya memeluk erat tubuh kokoh itu.

"Aku tau Jungkook, aku paham. Bukan hanya aku yang harus kau perhatikan," sakit, jelas. Lisa merasa perih sendiri saat mengatakannya. Hal itu benar-benar menamparnya keras.

Yang bisa Jungkook lakukan adalah mengusap surai gadis itu dengan lembut, mendekapnya tak kalah erat.

"Maafkan aku,"

"Berhenti mengucap maaf Jeon. Aku tak menemuimu untuk membicarakan itu." Ya, membicarakan persoalan tentang Jungkook yang masih belum bisa menjadikan Lisa satu-satunya.

"Aku cukup bahagia dengan ini. Jangan khawatir," pelukan itu mengurai, berganti dengan genggaman tangan yang berujung pada kecupan pada kening Lisa. Hal yang selalu gadis itu suka. Lisa mendongak, hendak memberikan kecupan balas sebelum teringat bahwa tempat itu sudah mendapatkannya lebih dulu. Maka Lisa menurunkan bibirnya hingga sebatas leher lelaki itu. Mengecup ringan namun memberikan sensasi sapuan yang membuat candu.

"Aku mencintaimu."

Lisa mengangguk.

"Tidak, tidak, aku sungguh mencintaimu."

"Aku tahu, Jungkook."

"Tapi aku sungguh sangat mencinta­­—" CHUPP!

Jungkook tersenyum penuh kemenangan. Oh ayolah, harusnya Lisa tahu ini akal-akalan Jungkook demi mendapat kiss darinya. And yeah, he got it.

Seolah mendapat energy melalui ciuman itu, Jungkook lantas mengangkat Lisa. Membawa tubuh gadis berputar dengan gendongan ala brydal-nya. Membuat si gadis memekik seraya mengeratkan pelukannya pada leher berkeringat itu.

"Yak! Jungkook-ah, berhenti~" Lisa kembali memekik. Wajahnya terbenam di ceruk leher lelaki yang masih membawa tubuh kecilnya itu ke segala arah. Dengan tawa yang terus mengudara, keduanya bahagia dengan cara mereka, sederhana.

"Jeon Jungkoooooooook!"

"Yes, baby. What can I do for you?"









by. MOILULU

comment below if you want me to up right away :)




L. M 🍒 [Love too Much x Lalisa Manoban]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang