27. Notification

216 15 0
                                    

"Ya, halo?"

"Ini gue, Put."

"Rey?"

"Hooh. Lala udah nyampe kost belum?"

"Oh udah itu anaknya ada di kamar mandi. Lo mau ngomong?"

"Besok aja dikampus."

"O-"

Tut ... tut ... tut ...

"Astaughfirullah, nasib orang cantik gini nih sering ditinggal gitu aja."

Lala yang baru saja keluar dari kamar mandi terkekeh mendengar gerutuan Putri.

"Siapa?"

"Siapa apanya?" Putri mengernyitkan dahinya bingung.

"Siapa yang bikin lo kesel."

"Cowok lo."

Jawaban Putri membuat senyum Lala memudar. Ingat Rey, dia jadi teringat kejadian tadi pagi.

"Gue kayanya nyerah aja deh."

"Nyerah?"

"Kayanya Rey lebih nyaman sama Amel."

"Lo jangan nyimpulin gitu aja, La."

"Kalau emang gitu kenyataannya gimana?"

"Tidur deh mending tidur. Lo rese kalau lagi ngantuk," canda Putri meniru salah satu iklan makanan ringan di televisi.

"Ih kebanyakan nyemil tv lo."

"Emang gue kuda lumping ngemil tv."

*****

"Pagi, Ma, Pa."

Dengan ceria Rey menyapa kedua orang tuanya di meja makan. Papa nya geleng-geleng melihat tingkah Rey beda dengan Mamanya yang tersenyum melihat Putranya kembali bersemangat setelah semalam tampak lusuh.

"Pagi. Semangat amat Rey makin wangi lagi."

"Iya dong, Ma. Kan mau ketemu pujaan hati." Celetuk Kevin yang baru saja menuruni tangga rumahnya.

"Apasih, Bang." Rey bersemu merah mendengar ledekan Abangnya.

"Papa bolehin kamu pacaran bukan berarti kamu bebas dari pantauan Papa ya, Rey. Ingat nilai ga ada yang boleh jeblok." Peringat Papa Rey sembari menikmati kopi paginya yang disuguhkan sang istri.

"Siap kapten," Rey berdiri seraya memberi hormat pada Papanya.

"Rey langsung berangkat ya, Ma, Pa."

Rey menyalami Mama Papanya, "Kevin juga berangkat ya, Ma Pa"

"Abang ga sarapan dulu?" Tanya Mamanya sebelum Kevin menjawab Rey menyerobot nyeletuk duluan.

"Ga usah, Ma. Abang nanti di siapin kak Lira."

Kevin melotot ke arah Rey memberi isyarat menyuruh sang adik diam, "Lira?"

"Calon menantu Mama."

Setelah mengatakan itu Rey berlari menuju motornya sembari terbahak mendengar teriakan abangnya.

"REY!!"

*****

Saat ini Lala tengah duduk di kantin kampusnya menunggu kelas Putri selesai. Ia jadi ingat kejadian pagi tadi.

"La," teriak orang di belakang Lala. Tanpa menolehpun Lala tahu siapa yang memanggil, "Rey," lirihnya, "hai, kamu sudah sarapan?" Tanyanya seperti tak terjadi apa-apa.

Aku, Kamu dan Cinta Itu [SUDAH TERBIT] Where stories live. Discover now