12. Mama?

153 12 0
                                    

Tepat pukul 1 siang Rey masuk ke perpustakaan, setelah sebelumnya ia mengantar Lala pulang. Ia celingak-celinguk mencari keberadaa Amel yang katanya sudah menunggunya sedari tadi. Setelah menemukannya ia langsung menghampiri gadis itu.

"Udah sampai mana lo ngerjainnya?"

"Lo udah makan?" Amel membalas pertanyaan Rey dengan pertanyaan yang lain.

Sudah menjadi rahasia umum Amel menyukai Rey. Amel adalah primadona kampus. Dia cantik, Rey akui tapi hanya cantik saja tidak cukup bagi Rey. Amel terlalu mencolok, terlalu caper, ia sudah biasa dikejar-kejar gadis seperti Amel.

"Lo budek, ga dengar pertanyaan gue?" Tanya Rey tajam.

Amel memgepalkan tangannya, "tugasnya tinggal penutup aja kok, Rey. Jadi kita bisa sedikit bersantai" ujarnya masih menahan senyum dibibirnya.

"Oh yaudah" Rey mengambil laptop didepan Amel memasukkan flashdisk dan mengcopy filenya. Setelah selesai, ia mengembalikan laptop itu kepada Amel. "Gue yang lanjutin dirumah" lanjutnya datar lalu pergi dari hadapan Amel.

Amel mengeratkan kepalan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih

"Keluar lo, Ton" dari balik rak didekat Amel keluarlah cowok berkaca mata tebal. Mahasiswa bernama Tony itupun duduk disebelah Amel.

"Nih laptop lo. Dan ini bayaran lo. Thanks ya, gue cabut dulu" ucap amel menyerahkan laptop serta uang dalam amplop kepada Tony.

Tony terkenal sebagai orang beruntung diantara orang pintar lainnya yang mendapat beasiswa penuh di kampus itu, menurut mahasiswa lain. Tony kerap membantu Amel mengerjakan tugas dan mengambil uang imbalan. Tetapi apabila mahasiswa lain yang meminta bantuan Tony, Tony selalu menolak imbalannya. Dia beralasan, sesama teman harus saling membantu. Itu yang membuat orang lain sedikit tak enak hati jika selalu meminta bantuan Tony.

Tony menghela napas menatap punggung Amel yang hilang di pintu perpustakaan

♡♡♡♡

"Loh, kok udah balik" tanya gadis berambut sebahu

"Kaya gatau Rey aja lo, syukur kalau dia ga ngomong ketus. Yakan, Mel" tanya teman satunya

Amel berdehem menanggapi ocehan dua gadis di depannya, "kayanya gue harus ngasih pelajaran sama cewek kaku itu" ujarnya. Mereka saling melirik dan menampilkan senyum setannya.

♡♡♡♡

Lala yang sedang membaca buku dikamarnya dikejutkan dengan bunyi aplikasi line dari ponselnya,

ReynaldP: Hai sayangku...

ArlettaL: gaada receh, Bang

ReynaldP: Dollar juga gapapa, Neng

ArlettaL: bentar ya, Bang. Saya gadein pacar dulu

ReynaldP: jahat kau jubaedah

ArlettaL: wkwk. Kamu kenapa chat aku ?

ReynaldP: aku di minimarket depan kost kamu. Ini lagi jalan ke kost kamu

Lala yang membaca chat terakhir Rey langsung bergegas keluar. Bertepatan dengan Rey yang muncul di gang kost an Lala sambil menyengir.

"Kamu kok disini? Bukannya kelompok?"

"Udah tinggal penutup. Nanti malam aja aku kerjain"

"Motor kamu mana? Kok jalan kaki?" Tanya nya setelah sebelumnya mempersilahkan Rey masuk

"Aku naik mobil. Ada didepan minimarket"

"Loh, kok diparkir sana?"

"Aku nganter Mama ke minimarket mau beli bahan kue katanya. Dari pada aku nungguin Mama ga ngerti. Yaudah aku kesini."

Lala hanya menggeleng pelan mendengar jawaban Rey. Rey berceloteh ria menceritakan kekesalannya pada orang yang menumpahkan minuman di baju Rey sehabis dari perpustakaan tadi. Rey memang suka menceritakan kegiatan atau peristiwa ketika Lala tak bersamanya itu yang membuat Lala mempercayai Rey sepenuhnya.

Dia berbohong tadi mengatakan tidak cemburu pada Amel yang menampakkan ketertarikannya setiap berpapasan dengan Rey. Amel gadis yang cantik, mudah mendapat kasih sayang dari orang-orang disekitarnya. Dia takut Rey berpaling pada Amel. Tapi, dia menepis pemikiran itu. Dia tau Rey menyayanginya dan tak mudah mengalihkan rasa itu pada orang lain. Bukankah cinta harus dilandasi kepercayaan agar bisa berdiri kokoh. Maka ia juga akan membuat rumahnya kokoh dengan pondasi itu.

"Mamaku udah selesai, aku pulang ya" ucap Rey

"Ayo aku antar"

Lala mengantar Rey hingga ke depan kost. Tak tega melihat Rey berjalan sendirian Lala pun memutuskan untu mengikuti Rey dibelakangnya tanpa Rey sadari.

"Loh itu siapa dibelakang kamu, Rey?" Tanya Mama Rey melihat gadis yang sedari tadi berjalan mengikuti Rey dibelakangnya.

Rey membalikkan badan dan terkejut, "Lala? Kok kamu nganter aku sampai sini sih?"

"Emang kenapa?"

"Ehem, Rey gamau kenalin ke Mama?" Tanya Mama Rey lagi menatap anak bungsunya yang terlihat kikuk didepannya dan gadis yang memperhatikan Rey dengan tampang bingungnya

🐝🐝🐝🐝

Aku, Kamu dan Cinta Itu [SUDAH TERBIT] Onde as histórias ganham vida. Descobre agora