19. Cemburu

159 11 0
                                    

"Mungkin Papa mengatakan sukses akan mendatangkan cinta yang lebih berkelas. Hanya saja Abang harus tahu kalau cinta yang berkelas tak pernah menunggu diatas. Mendaki bersama jauh lebih menyenangkan, Sayang"

"Makasih, Ma. Kevin akan lebih berusaha agar dia bisa kembali sama Kevin, Ma."

Percakapan tadi sore terus terngiang dikepalanya. Dia mendengarnya dengan jelas. Bukan dia bermaksud menguping pembicaraan Abang dan Mamanya hanya saja tadi sewaktu dia ingin memasuki rumah ia tak sengaja. Catat 'tak sengaja' mendengar percakapan Abang dan Mamanya.

Menghembuskan napasnya, masih dalam posisi telentang diatas kasur kesayangannya ia mengulurkan tangan mencari benda pipih untuk menghubungi Lala.

'Nomor yang anda tuju sedang sibuk...'

Rey mengernyit. Melirik jam di ponselnya yang menunjukkan angka 21:09. Ini sudah malam dan menelpon siapa Lala jam segini. Rey pun memutuskan mengirim pesan pada Lala

ReynaldP: telpon sama siapa ?

Tak ada balasan hingga 5 menit kemudian. Terdengar nada dari aplikasi Linenya.

Laafly♡: sama teman.

Itu Lala, ia memang mengubah disname Lala dengan Laafly plesetan lovely. Ia ingat waktu Lala menggerutu karna nama Linenya Rey ganti dengan plesetan yang menurut Lala sangat alay.

ReynaldP: teman kamu kan cuma Putri. Emang ada lagi?

Laafly♡: teman lama.

ReynaldP: laki-laki atau perempuan?

Laafly♡: laki-laki.

Rey melotot membaca pesan balasan dari Lala.

Laki-laki?

Hei. Ia sudah lama menjalin hubungan dengan Lala. Tak pernah sekalipun ia melihat Lala berteman baik dengan laki-laki kecuali Rey dan teman-temannya. Jangankan laki-laki, melihat Lala akrab dengan teman perempuannya saja hanya Putri. Yang lain? Lala tak akan berbicara jika tidak sangat-sangat penting. Wah sepertinya ada yang mau mengambil perhatian gadis kakunya itu.

Nada Linenya berbunyi kembali memecahkan lamunan Rey yang menerka-nerka siapa kira-kira laki-laki yang berani menelpon Lala hingga malam.

Laafly♡: kamu cemburu?

Astaga. Rasanya Rey ingin tenggelam saja membaca pertanyaan polos dari Kekasih Kakunya itu.

_________________

Lala menggigit kukunya, kebiasaan jika gadis itu tengah dilanda gelisah. Ia gelisah menunggu jawaban pesan dari Rey. Tak biasanya Rey hanya membaca pesannya saja. Apa mungkin Rey berpikir yang tidak-tidak. Selain konyol, Rey juga susah diterka. Seringkali Rey menyimpulkan pendapatnya sendiri tanpa bertanya.

ArlettaL: kamu cemburu?

Kembali Lala mengiriminya pesan. Tanda pesan telah terbaca langsung saja tertera dilayar. Tak lama Rey membalasnya.

ReynaldP: kamu lupa? Kata Dilan, cemburu hanya untuk orang-orang yang tidak percaya diri

Lala mengerutkan dahinya bingung dengan maksud balasan dari Rey.

ArlettaL: Dilan siapa?

~~~~~~~~~~~~~~~

Tenggelamkan saja Rey. Tadinya ia ingin mencairkan suasana dengan mengajak kekasihnya beromantis-romantis ria. Ia lupa Lala mana suka film-film romantis ? Ia hanya membaca buku-buku yang berhubungan dengan pendidikannya saja.

Laafly♡: Dilan siapa?

Sekali lagi Rey membaca pesan balasan Lala.

ReynaldP: Tukang cilok depan SD Adek

Laafly♡: kamu punya adek?

ReynaldP: ngga. Kenapa emang ?

Laafly♡: terus adek siapa?

ReynaldP: adeknya si Clara

Read. Hanya tanda baca yang Rey dapatkan.

ReynaldP: kamu udah tidur?

Read.

ReynaldP: La?

Read.

Sama. Hanya tanda baca yang ia dapatkan.
Rey mencoba menelpon Lala

Direject.

Kembali Rey menelpon. Namun lagi lagi hanya penolakan yang Rey dapatkan.

ReynaldP: Sayang, kamu kenapa? Kenapa ga bales chat aku? Kenapa telponku ditolak?

Laafly♡: Chat aja sama Clara. Telpon dia sekalian. Aku tdr. Mlm.

Astaga. Ia tak percaya Lala marah hanta karena ia menyebut nama Clara tadi padahal ia hanya berniat bercanda.

Bolehkah kalau sekarang Rey menari. Tidak, tidak. Ia masih terlalu waras untuk menari-nari tak jelas. Ia sangat senang. Amat sangat senang. Bukannya ada yang bilang cemburu tanda cinta? Bukankah ini pertanda baik untuk hubungannya dan Lala?

~~~~~~~~~~~~~~

"Cieee cemburu" ledek Putri. Sedari tadi ia meledek sahabat oroknya itu.

"Apasih. Siapa yang cemburu?" Muka Lala sudah seperti kepiting rebus sedari tadi.

Ia masih ingat beberapa menit lalu saat ia tengah menggerutu karena Rey. Ia Rey menyebut nama Clara bahkan Rey sampai kenal adiknya.

"Mana yang katanya setia. Ga bakal selingkuh. Nyatanya pepetin cewek lain. Akrab sama adeknya pula" begitulah kira-kira gerutuan Lala tentang Rey.

"Elo lah. Masa Bu Wati"

"Engga"

"Kalau engga kenapa marah dengar dia nyebut nama cewek?"

"Ga marah ya. Gue kesel aja. Rey ganjen"

"Ah masaaa?" Lala bertanya dengan nada menggoda

"Ishhh apasih. Udah ah tidur"

"Eh bentar... bentar"

"Kenapa lagi?"

"Tadi, Lo telponan sama... Kevin?

"Iya" jawabnya sembari membenarkan letak bantal

"Ngapain? Jangan bilang lo coba dekat lagi sama Kevin

"Iya-"


________________________

Tbc

Aku, Kamu dan Cinta Itu [SUDAH TERBIT] Where stories live. Discover now