AU(27)- Siapa kita?

268 17 8
                                    

Happy reading temen-temen 💕

Akhirnya kita sampai pada tahap di titik orang lain bertanya tentang, siapa kita?
-About Us-

Dentingan ponsel Alishka tak dipedulikannya. Ia berjalan di belakang Chinta yang sibuk dengan ponselnya. Sepertinya Chinta ingin mencari sesuatu di sana dan Alishka tak peduli.

Mereka menuju area parkiran siswa di arah barat. Tiba-tiba Chinta menghentikan langkahnya, ia berbalik badan dan berjalan melewati Alishka tanpa sepatah kata pun. Gadis itu memasuki salah satu kelas yang belum dikunci, area kelas 10. Alishka yang bingung hanya bisa mengikuti dengan raut wajah penasaran.

"Lish, lo duluan aja ke mobil. Nih, kuncinya," ucap Chinta menyodorkan kunci itu pada Alishka yang baru memasuki kelas.

"Emang lo mau ngapain di kelas orang?" Tatapan Alishka semakim tajam, ia tak yakin bila sahabatnya ini tidak ada 'sesuatu'.

Chinta menggeleng. "Ambil dulu, lo tunggu gue di mobil. Panas gue lihat ke sana," ujar Chinta mendorong paksa Alishka keluar. Sekarang Alishka sudah berada di luar kelas itu, Chinta menyuruh Alishka untuk menjauh.

"Aneh lo."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Alishka berjalan santai menuju parkiran. Tinggal beberapa kendaraan di sana, kebanyakan siswa yang masih memiliki urusan di lingkungan formal itu.

Alishka membuka pintu mobil Chinta dan memasukinya. Ia sengaja membuka pintu, karena udara di dalam mobil pengap karena Alishka tak mengerti bagaimana menghidupkan mesin mobil.

Matanya menelusuri setiap inci yang ada di mobil itu. Cukup unik, selera Chinta memang tinggi. Alishka menyentuh salah satu gantungan kunci yang tergeletak di dekat kemudi. Mungkin itu sengaja dilepas oleh pemiliknya. Gantungan kunci itu sederhana, bertuliskan sesuatu yang menyuruh otak Alishka berputar.

"Ini punya Chinta? Kayaknya nggak mungkin deh," gumam Alishka mengamati gantungan itu.

"Atau milik Adam? Inisialnya A?"

Alishka melihat Chinta yang tiba-tiba datang dan ia refleks membuang gantungan kunci itu ke kursi penumpang di belakang. Gadis itu duduk di kursi kemudi dan meminta kunci mobilnya pada Alishka. Ekspresinya tak berubah, tetap ada senyuman khas dari seorang Chinta.

"Lish, tadi ada yang nanyain gue?" tanyanya ketika mobil sudah bergerak dan Alishka hanya menggeleng.

"Untung deh. Kita langsung pulang?" Alishka menganggukkan kepalanya.

Mobil itu melaju dengan kecepatan rata-rata. Suasana hening, tak ada yang memulai pembicaraan. Tapi, mereka bukan diam, hanya menikmati dunia yang penuh dusta. Begitu saja.

****

Mobil Chinta menepi di depan rumah Alishka. Setelah mengantarkan sahabatnya, Chinta kembali melajukan mobilnya menuju rumahnya.

Alishka teringat dengan gantungan kunci tadi, mungkin Chinta belum siap bila bercerita sekarang dan dia akan mengetahui suatu saat. Langkahnya terhenti ketika melihat ayahnya keluar dari rumah bersama Haikal sembari membawa dua tas ransel dan beberapa.

"Ayah, Haikal, mau ke mana?" tanya Alishka memperhatikan raut wajah dari ayah dan adiknya.

Keduanya sama-sama memberikan senyum palsu, Alishka menyadari itu.

"Kita akan pindah, Lish. Ayah akan membawa beberapa tas ini ke tempat tinggal kita yang baru, tinggal pakaian kamu yang belum disiapkan. Setelah Ayah menghantar Haikal, Ayah akan jemput kamu," jawab Taizo membuat Alishka setengah tak percaya.

ABOUT US ||  COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang