AU(7)-Hadirnya Dia?

467 69 36
                                    

Happy reading temen-temen 💕

Ada lagu untuk malam ini? Sepertinya tidak, karena nada dan lirik terindahku sudah masuk ke dalam kehidupanmu

-About Us-

"Udah?" tanya Alishka saat Chinta kembali dari ruang ganti.

Chinta mengangguk dan duduk di samping Alishka yang tengah membaca buku. Tanpa menghiraukan keadaan Chinta, Alishka masih berada di dunianya sendiri. Ia memandangi jaket denim yang sekarang ada di pangkuannya.

Kelas tengah kosong karena guru yang mengajar tidak masuk kelas, jadi keadaan sangat ramai yang mengalahkan pasar malam. Seketika mereka terdiam dan memperhatikan daun pintu yang terdapat seseorang di sana sambil membawa beberapa buku paket di tangannya.

"Permisi. Karena Bu Resta nggak masuk hari ini, beliau menitipkan tugas sama gue. Kerjain halaman 134 dan bakal dikumpul sama ketua kelas. Sekian, terima kasih," ucapnya lalu melenggang pergi begitu saja.

Banyak umpatan kasar dari semua warga kelas itu. Tapi berbeda dengan reaksi Alishka dan Chinta. Alishka hanya diam membuka tugas yang dimaksud sedangkan Chinta tersenyum saat melihat sosok lelaki yang memasuki kelasnya tadi.

"Lish, lo tau nggak?" tanya Chinta melihat ke arah jendela.

"Nggak," jawab Alishka cepat tanpa menoleh pada Chinta.

"Nggak seru lo! Gue mau ngasih tau sesuatu," ucap Chinta kesal.

Alishka memberhentikan kegiatannya. "Apa?"

Chinta kembali tersenyum. Ia menunjuk orang yang memasuki kelasnya tadi yang sekarang ada di depan kelas 12 IPA 1.

"Dia Adam, ketua PMR yang sempat kenalan sama gue pas di UKS," ucap Chinta.

"Adam? Kok lo bisa tau?" tanya Alishka mulai merasakan penasaran pada ucapan Chinta.

"Udah gue bilang ketemu pas di UKS, waktu lo pingsan," ucapnya lagi.

Alishka hanya mengangguk pelan lalu kembali menyelesaikan tugasnya. Berbeda dengan Chinta yang sibuk dengan handphonenya dan tersenyum sendiri.

****

Nama Alyra Pramesta terpampang jelas di dada kiri kemeja putih seorang gadis yang tengah berjalan di koridor kelasnya dengan santai. Tiba-tiba langkahnya terhenti melihat seseorang yang tak asing lagi baginya yang tak jauh darinya.

"Rama!" jeritnya cukup kencang.

Cowok bernama Rama itu langsung menoleh dan tersenyum singkat. "Kenapa, Ra?" tanyanya.

Lyra menggeleng. "Cuma sekadar lewat dan nggak sengaja ketemu sama lo. Lo ngapain di gedung IPA?" tanyanya.

"Ada urusan. Kalau gitu gue duluan ya," balas Rama berlalu menuruni tangga.

Lyra hanya tersenyum kecut. "Lo belum nerima kehadiran gue," ucapnya pelan.

Ia berjalan menuju kelasnya dan berhenti di depan sebuah kelas. Ia melihat kelas itu tengah tidak ada guru dan ia memutuskan untuk memasuki kelas itu. Matanya terpaku terhadap seorang gadis yang ada di barisan dekat jendela.

"Lishka?"

Alishka menoleh dan tersenyum tipis. "Lyra? Kenapa?"

ABOUT US ||  COMPLETEDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt