"Terus gimana?" Tanya Rayya, mereka masih dikepung 5 orang aneh plus nyeremin.

BRAK BRAK BRAK SITTTTT

Sepatu hitam gede itu tepat didepan mereka bertiga.

Wajah pak tua itu diselimuti ekspresi serius, dua rius, dan sajabana.

Tapi...

"WAHAHAH JADI INI MEREKA? KU KIRA MEREKA NIH NYEREMIN KAYAK PREMAN DITANAH ABANG, EH TAHUNYA MIRIP ANAK CURUT YANG LAGI NYEMPOT DIUJUNG RUANGAN SAMBIL GARUK DINDING, BWAHAHA, ohok ohok"

Aydan tersenyum penuh bagia dengan kata kata terakhir paling ujung.

"Mampos"

"Es terooooss," siapa itu? Semua mata tertuju kearah yang bicara tadi.

Duk!
Hanna kembali menepuk jidatnya, bentar lagi tu jidat bakal masuk ke dalem.

"SIAPA ITU? BERANI BERANINYA DIA BILANG BEGITU KEPADA SAYA, SIAPA KITA???"

"Hanya penyandera dan yang disandera pak," sahut Aydan, gesreknya sudah pindah ke Aydan.

"Kita? Kita hanya teman pak!" Sahut Hanna sambil berekspresi sad.

"SITTT KALIAN INI! JANGAN COBA COBA BERCANDA DENGAN SAYA, SAYA TAK SUKA, YANG SAYA SUKA MELIHAT SAYATAN DILEHER MEREKA! SETUJUHHH,"

krik krik

Tak ada yang menjawab, yah sad.

"Siapa diantara kalian yang Putri dari Baret?!!" Suara itu keluar dari seorang lelaki yang terhalangi bapak tua tadi.

"Putri?"
"Elsa?"
"Ana?"
"Saya?"
"Abdi?"
"Antuma?"

Rayya bertanya berentet, tak melihat mata sipit itu sudah bentetan akibat kecoa buang air sembarangan.

"Saya tanya lagi, siapa yang diantara kalian yang putrinya Baret?!" Tanya pria sipit itu.

"Bapak kepo banget dah," sahut Hanna, ternyata penyakit gesrek itu menular.

"Jika tidak ada yang jawab waras, saya akan bunuh kalian semua, oh bukan saya juga, tapi para pria ini yang akan membunuh kalian, tangan saya terlalu suci untuk membunuh kalian, Haha"

"Ah bapak kan pasti buang aer atau buang besar dan gak wudhu lagi, ya berarti belum suci dong pak, wah bapak kagak nerapin Ilmu Thaharah nih."

"Diam kamu Jalu! Saya akan bunuh kamu detik ini juga!"

"Tik,"
"Wah gue kagak mati, ajay ajaib bener," kini gesreknya kembali ke Aydan.

BUK--

satu pukulan kearah perut Aydan, "ini pelajaran bagi kalian, jangan berani bilang begitu kepada beliau!"

"Pelajaran apaan yang nonjok nonjok?! Sini kalo berani lu lawan gue, gini gini juga gue ikutan silat!" Ucap Rayya terbakar dan berkobar kobar.

.
.
"Kalo saya menang, kamu harus memberitahu siapa dan yang mana Putri dari Baret?!"

"Iye bawel, tapi kalo gue yang menang, lu harus berjanji lu bakal lepasin kita dan gak akan nyari masalah lagi sama kita!"

Scandal Tomboyish Girl || a Game [Tamat]Where stories live. Discover now