Bertemu dan Menghilang

1.2K 86 37
                                    

"Via, besok kamu sekolah. Tidurnya jangan terlalu malam," ujar Zalfa yang dibalas anggukan Zavia.

"Ya udah, Via mau ke kamar dulu," ujar Zavia.

Zavia pun segera pergi kekamarnya yang terletak di lantai dua.

"Tidurnya jangan lebih dari jam sembilan! Jangan begadang!" teriak Zalfa.

Sampai di kamar, mata Zavia sama sekali tak mengantuk. Jadi, dia memutuskan untuk mengetik cerita di laptopnya.

Tak lama, mata Zavia terasa lelah. Dia mulai mengantuk. Saat melihat jam di laptop, mata Zavia membulat sempurna.

Astaga! Dia kelewat satu menit. Sekarang sudah jam sembilan lewat satu menit. Tak ingin kena amukan Zalfa, Zavia segera mematikan laptop dan tertidur.
________

Zavia baru saja tiba di sekolahnya. Zalfa pun baru saja pergi setelah mengantar Zavia.

Selama berjalan menuju ke kelas, Zavia terus menunduk. Menatap kakinya yang terus melangkah. Hingga dia tak menyadari bahwa saat berbelok ada seseorang.

'Bruk!'

Mereka terjatuh bersamaan.

"Lo punya mata nggak, sih?!" Zavia tersentak. Itu suara orang yang tadi ditabraknya. Terdengar sangat marah sekali.

"Punya mulut, 'kan? Bisa jawab?" tanya pria itu kesal. Zavia mendongakkan wajahnya. Dia bisa melihat pria itu sekarang.

"Apa?!" Zavia menggeleng, lalu segera berdiri.

"Aku pergi dulu," ujar Zavia dengan ekspresi datarnya, dan segera berlari meninggalkan pria itu.

"Cewek aneh, nggak tau malu," gumam pria itu.
________

'Kelas aku dimana?' batin Zavia bertanya.

Salah satu kelemahan Zavia adalah dia lupa letak sekolahnya sendiri. Dia baru saja masuk ke kelas sebelas.

Selama ini, Zavia hanya tahu letak kelas sepuluh. Dia pun jarang berkeliling sekolah.

Ingin menelepon Vina, tapi gengsi. Ah, sudahlah. Dia coba tanyakan saja dulu.

"Halo?" Terdengar suara Vina di seberang sana.

"Halo, Vin? Kelas aku itu di mana, sih?" tanya Zavia. Suara helaan napas terdengar di sana.

"Gue nggak tau. Dulu juga gue nggak pernah mampir-mampir ke kakak kelas. Please, jangan tanya gue," jawab Vina.

"Terus aku tanya siapa?" tanya Zavia.

"Coba lihat ke kanan," ujar Vina. Zavia melihat ke kanan, tapi tak ada siapa pun. "Lihat ke kiri." Kali ini, Zavia melihat ke kiri. Tetap tak ada siapa pun. "Ada siapa?"

"Nggak ada siapa-siapa."

"Coba lihat pake mata batin. Kali aja ada setan yang mau bantuin lo."

Vina berniat bercanda. Namun, Zavia menganggapnya serius. Mata gadis itu berkali-kali menoleh ke kiri dan kanan.

"Hei, kelas aku di mana?" tanya Zavia entah pada siapa?

"Vi, lo nanya ke siapa?" Vina bertanya penasaran.

"Setan," jawab Zavia. Vina hampir saja serangan jantung mendadak mendengarnya.

"Via, gue bercanda nyuruh lo ngomong sama setan."

"Bercandanya nggak lucu." Setelah itu, hening.

"Eh, Via, lo tanya ke yang lain aja, ya. Gue bentar lagi masuk, nih," ujar Vina. Baru saja Zavia akan berbicara, Vina sudah menutup telepon sepihak.

"Tanya siapa? Siapa yang mau bantu aku?" tanya Zavia bermonolog.

"Woy! Lo yang tadi nabrak gue, ya!" teriak seorang pria. Zavia melihat kearah suara. Setelah mengetahui siapa orang itu, Zavia tersenyum tipis.

"Mungkin dia bisa bantu aku." Zavia pun berlari ke pria itu.

"Lo nggak ta--"

"Kelas XI-IPS 1 di mana?" tanya Zavia memotong ucapan pria itu. Pria itu mendengkus kesal.

"Lo sekolah di sini berapa tahun, sih?" sinis pria itu.

"Kelas XI-IPS 1 di mana?" Seolah tuli dengan kesinisan si pria, Zavia tetap bertanya.

"Lo bener-bener--"

"Kelas XI-IPS 1 di mana?" potong Zavia. Si pria berdecak kesal.

"Sini gue anter," pasrah pria itu. Zavia mengangguk, lalu dengan senang hati mengikuti pria itu.
________

"Nah, di sini," ujar pria itu.

"Makasih." Zavia tersenyum tipis.

"Hmm." Pria itu pun melangkah menjauhi Zavia. Namun, suara Zavia menghentikannya.

"Tunggu!" seru Zavia. Pria itu berbalik dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Apa?" tanyanya.

"Nama kamu?"

"Hah?"

"Nama kamu siapa?"

"Re--"

'Kring!'

Sial! Bel yang berbunyi nyaring, membuat Zavia tidak mendengar apa yang pria itu katakan.

Setelah itu, banyak kerumunan siswa yang segera pergi ke kelas masing-masing. Seketika, pria itu menghilang.
_______

FOR YOU [✔]Where stories live. Discover now