part 39

1.7K 109 2
                                    

Selamat hari raya idul fitri, gimana nih liburanya? Yang mudik kalian mudik kemana ajah?, pasti pada banyak THR 😅😅
.
.
.
.

.
.
.

.
.
.
.
.
Selesai melakukan pekerjaan Ellina masuk kedalam rumah dan memakan roti serta meminum kopinya. Sesekali di rubah chanel tv dihadapanya karena tidak ada acara yang menarik. Setelah beberapa menit bersantai akhirnya Ellina beranjak kedapur untuk memasak. Banyak bahan-bahan yang sudah disiapkanya, Ellina menyiapkan wajan dan menaruh sedikit minyak diatasnya kemudian dimasukkan wortel, buncis dan kentang. Sesekali Ellina mengaduk sayur tersebut agar tidak gosong, sengaja memang wortel didahulukan karena wortel salah satu sayur yang menurutnya lama untuk dimasak. Dimasukkan garam dan penyedap rasa setelah itu air setengah gelas kemudian yang terakhir sambal balado. Selesai memasak Ellina menyiapkan piring dan juga nasi diatas meja. Ellina makan dalam diam taklama kemudian ada pesan masuk di ponsel Ellina. Diceklah pesan tersebut "Ell aku besok mau tinggal bersamamu dan Dave ,aku mohon jangan menolak, lagi pula bayiku ini yang menginginkan agar aku dekat denganmu. Hingga anakku nanti lahir aku mau tinggal bersamamu, nggak keberatan kan ?" Ellina membelakakkan matanya. Apa-apaan Meriana yang ada Ellina merasa merepotkan dia. Tapi jika Ellina menolaknya yang ada Meriana tetap saja ke rumahnya.

Tanganya yang lincah menulis beberapa kalimat untuk membalas pesan Meriana. Beberapa menit setelah itu Ellina mendapatkan balasan dari Meriana "Alhamdulillah!! Baiklah aku akan katakan pada Dave nanti. Janji ya Ell kamu nggak merasa keberatan?" Ellina menyunggingkan senyumnya, merkipun Meriana terkadang bertindak sesuai dengan kehendaknya tapi dia tau bagaimana dia melakukan sopan santun yang baik dengan teman. Ellina kembali membalas pesan Meriana. Dan dia mendapat balasan lagi, namun Ellina tak kunjung membalas pesan yang dikitim Meriana. Ellina tengah sibuk mencuci piring kotornya. Selesai dengan kegiatanya Ellina beralih ke ruang tengah untuk menonton tv sambil membalas pesan Meriana. " Tapi Ell, Dave bilang padaku jika dia ingin membawa bibi supaya aku tidak terlalu menyusahkanmu" Ellina mengirimkan balasan.

***
Aku terdiam karena aku tau...
Setiap laki-laki yang tak sengaja singgah
Mereka hanya memanfaatkanku saja
Dan.. itu memang kenyataan.

Malam menjelang sebelum istirahar Ellina mengganti perban yang ada di kepalanya. Memang tidak terlalu parah hanya saja luka harus dijaga kebersihanya bukan. Kemudian Ellina memposisikan dirinya tidur dengan nyaman. Hingga terlelap tanpa jeda sedikitpun. Pagi harinya dia disibukkan dengan tugasnya akhir-akhir ini dia sering meninggalkan kewajibanya sebagai editor. Tapi untuk beberapa bulan kedepan Ellina harus menyibukkan dirinya supaya tidak tetingat dengan hal-hal yang seharusnya dilupakan. " Erina!! Mau makan siang bersama kebetulan aku membawa bekal dari rumah, ayo kita makan sama-sama" ajah Zia pada Ellina yang sudah tidak terlalu sibuk dengan pekerjaanya. "Ah, oke tapi aku selesaikan sebentar ya hanya kurang tiga lembar saja " izin Ellina sebentar. Zia menganggukkan kepalanya dan duduk di tempat duduknya.

Mereka berdua bersyukur bekerja di perusahaan ini karena jam istirahatnya lumayan lama. Setelah menyelesaikan tugas Ellina keluar kantor dan makan di dalam kedai yang cukup sederhana namun tetap terjaga kebersihanya. Mereka berdua makan dengan santai sesekali mengobrol tentang masalah pribadi. " Erina, kamu sekarang lagi dekat dengan siapa?" Tanya Zia. Ellina terbatuk kemudian menyingkirkan minumanya. " Aduh, maaf pasti kamu batuk karena ucapanku barusan ya." Ellina menggelengkan kepalanya, dia hanya terkejut saja saat Zia bertanya seperti itu. " Tidak Zia, aku baik-baik saja kok. Eum aku tidak sedang dekat dengan siapapun tapi aku memang menjaga jarak dengan mereka " jawab Ellina kemudian. " Hmm, pasti jika jawabanmu seperti itu pasti ada sebebnya" cercah Zia. " Hmm, maaf ya Zia bukamya aku menolak untuk menjelaskan tapi aku tidak bisa membicarakanya " ucap Ellina, dia hanya tidak ingin masalah yang sengaja dilupakanya teringat kembali.

HYLOPHOBIA (TAMAT) #wattys2019Where stories live. Discover now