Ekstra Part 3 : I Love 3000

2.8K 82 3
                                    

Ini yang beneran ekstra part ya 😊😊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ellina menyiapkan makanan diatas meja sedangkan Zahra tengah tidur dipunggung Ellina dengan nyenyak. Ellina bersyukur karena anak perempuanya itu tidak rewel saat dia mengajaknya masak. Diatas mejanya sudah ada beberapa masakan telur setengah matang, omelet dan juga ada pancake madu. Sengaja memang tidak ada masakan berat karena ibu mertuanya sudah mengatakan pada Ellina.

Hazan sudah siap dengan baju sekolahnya dan juga tas kecilnya. " Bia!!" Sapa Hazan khas anak kecil. Hazan melihat makanan yang sudah tertata rapi diatas meja, matanya berbinar melihat pancake kesukaanya. " Bia, Hazan mau pancake. tap..tapi tidak pakek madu. Ice cream boleh?" Anak laki-lakinya itu mengedipkan kedua matanya mencoba merayu Ellina.

Ellina tersenyum kemudian mengelus rambut Hazan. "Sayang kau tau ice cream saat pagi hari tidak baik untukmu. Bia akan memberimu nanti setelah pulang sekolah sepuasmu bagaimana? "

"Aah bia... tapi janji ya " Ellina menganggukkan kepalanya kemudian menarik kelingkingnya untuk hazan. Dari arah belakang Arthur datang membawa tas kerjanya. Kemudian mengecup pelipis Ellina dengan sayang. " Bi makananya sudah siap kamu mau apa? " tanya Ellina. Arthur melihat makanan yang cukup menggiurkan. " omelet saja, apa ada kopi?" Ellina mengalihkan pandanganya kemudian menunjuk cangkir kecil berisi kopi.

Hazan makan dengan lahap tanpa menghiraupan kedua orang tuanya. " Nanti aku akan pulang cepat dan menjemput hazan sekalian kami akan belajar karate di rumah " jelas Arthur sambil menyesap kopinya. Ellina hanya diam saja percuma juga dia menjawab, komentarnya tidak diperlukan diantara kedua laki-laki yang ada disini.

Ellina masuk kedalam kamarnya kemudian melepaskan gendonganya dibantu dengan Arthur yang tiba-tiba saja masuk kedalam kamar. Ellina tidak menghiraukan Arthur dan masih fokus pada Zahra. Arthur tau pasti istrinya itu masih saja takut dengan keputusan yang dibuatnya.

Arthur memegang tangan Ellina kemudian menarik Ellina dan membekapnya. " jangan fikirkan hal yang tidak akan terjadi, percaya padaku hmm " Ellina hanya diam tidak membalas pelukan Arthur. " kalau begitu aku berangkat dulu " Arthur mencium bibir Ellina kemudian beranjak pergi. Ellina hanya mematung ditempat seolah tidak terjadi apapun.

Pagi itu Ellina hanya diam, dia hanya takut akan terjadi sesuatu seperti dulu tapi Arthur ada benarnya juga jika laki-laki harus bisa bela diri. Apalagi untuk menjaga keluarganya. Nggak lama setelah itu Zahra bangun dengan mata lebarnya. Ellina tersenyum lembut kemudian menjaga anak perempuanya dengan tawa khas anak bayi.

***

Ku akui aku sangat mencintainya dia adalah ayah yang baik - Ellina

Zahra kembali terlelap digendongan Ellina. Jam satu setelah makan siang Arthur datang bersama dengan Hazan. Ellina tidak terlalu antusias dengan kedua orang itu. Tidak ada sambutan seperti biasa Ellina lakukan. Arthur hanya menghela nafas dan menghampiri Ellina di ruang tengah. " Hazan ganti baju dulu ya, nanti kita bertemu di belakang " anaknya itu mengangguk kemudian pergi dari sana.

Ellina melihat kearah Arthur yang tengah menatapnya. " Bisa bicara sebentar " Ellina tidak melihat apapun yang bisa dibaca di wajah Arthur. Mereka berdua berada didalam kamar, Zahra sudah ditarus didalam box bayi. Ellina membantu melepas jas Arthur dan menaruhnya di atas tempat tidur. Bukan Arthur jika hanya diam saja. Laki-laki itu menarik Ellina hingga keduanya terjatuh diatas lantai. " Aughh!!" Ringis Ellina karena terkejut. Sedangkan Arthur mencoba menahan sakit.

Ellina mencoba bangkit tapi di tahan oleh Arthur. " Arthur apa kau baik-baik saja?" Tanya Ellina dengan nada khawatir. " Kau tau, aku sangat mencintaimu meskipun akhir-akhir ini kamu mengabaikanku " Ellina merasa sedih karena Arthur mengungkapkan kejujuranya.

HYLOPHOBIA (TAMAT) #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang