Part 27

1.6K 122 4
                                    

MAAF YA udah nunggu lama, nih di update jangan lupa ya berikan komentar dan like terbaik kalian, karena itu adalah bentuk dari apresiasi 😄😄😄🤠🤠
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ellina mengeratkan jeketnya, dia mengambil jam penerbangan malam. Tujuanya hanya ingin memastika jika dokter Juna baik-baik saja. Ellina melihat ke arah jamnya dan sebentar lagi adalah waktunya masuk pesawat. Disisi lain Juna sudah sampai di rumah laki-laki itu merebahkan dirinya di tempat tidur. Emilly sebenarnya takut mau bilang apa ke Juna soal Jasmine. Richard masuk kedalam kamar Juna dengan diikuti Emilly dibelakangnya. " Emilly!! Jangan bersembunyi cepat jelaskan pada kakak yang sebenarnya, aku tidak akan memarahimu" jelas Juna. Setelah sampai di rumah Emilly langsung di panggil dan saat itu juga Juna meminta penjelasan pada Emilly. Dan jadilah mereka bertiga di kamar Juna.

" aku kemarin bertemu dengan kak Jasmine, dia yang menelphone aku duluan. Dan kami membicarakan suatu hal tentang dia dan kakak. Sebaiknya kak Juna bertemu saja langsung aku ada nomer ponselnya" jelas Emilly. Juna tidak ingin memperpanjang masalah apalagi melihat Emilly yang ketakutan padanya. " Besok kakak akan bertemu denganya, Richard kamu sudah banyak membantuku terimakasih" Juna menepuk punggung Richard. Setelah hari ini akan ada kejadian yang tidak akan pernah terlupakan bahkan Ellina sekalipun.

Juna sudah mengatur tempat pertemuan mereka. Jantungnya tidak bisa diam, terus berdetak tanpa henti. Juna sengaja menyewa restoran hanya untuk bertemu dengan Jasmine. " Kamu memang sama seperti dulu" suara itu. Juna terdiam didepanya berdiri seorang wanita cantik yang tidak akan pernah hilang sekalipun dalam hatinya. " Jasmine!! " Wanita yang dipanggil jasmine itu langsung memeluk Juna dengan rasa rindu yang sudah lama ditahanya. " Aku sangat merindukanmu Juna, sangat merindukanmu ... hiks... hiks... " Juna membalas pelukan Jasmine. Mulai hari ini detik ini juga tidak akan ada yang bisa memisahkan mereka. Rasanya Juna tidak bisa melepaskan Jasmine, sudah cukup mereka berdua berpisah selama bertahun-tahun.

Ellina sudah sampai di bandara, dia ingin langsung ke rumah Juna. Sebuah mobil hitam berhenti didepan Ellina. Ellina masuk kesana dan memberikan alamat yang akan ditujunya. Sesampainya di rumah Juna, Ellina tidak langsung masuk dia ingin bertemu dengan Paulo dulu. " Siapa!!" Seorang laki-laki tua membukakan pintu pagar rumah Juna. " Wah non Ellina, bagaimana kabarnya " Ellina menyunggingkan senyumnya. " Saya baik pak, oya apa ada dokter Juna saya ingin bertemu denganya" jelas Ellina saat itu Juna. Wajah Paulo pangsung berubah, pak tua itu bingung harus bilang apa. " Kenapa pak? Apakah dokter Juna keluar? "Tanya Ellina karena melihat perubahan ekspresi yang ditunjukkan Paulo padanya.

" Tuan Juna sedang keluar non, atau begini saja non sebaiknya tunggu di rumah nanti saya akan memberi tahu Tuan Juna" Ellina bisa memaklumi itu pasti ada urusan yang mendesak sehingga Juna tidak ada di rumah. " Jangan bilang padanya pak jika saya ada di sini, lebih baik saya menunggu di rumah dokter Juna saja" Paulo akhirnya menyuruh Ellina untuk duduk di dalam rumah. Tak sengaja Emilly keluar dari kamarnya dan melihat Ellina dan juga kopernya. " Kak Ellin!!" Emilly tersenyum senang dan langsung menghambur memeluk Ellina. " Emy, ya allah gimana kabar kamu" tanya Ellina. " Baik kak, oya kakak sebainya menunggu dikamarku saja aku lagi sendiri dirumah kita berdua bisa masak dan menonton film" Emilly membantu Ellina membawa kopernya.

" Aku nggak bisa lama sih cuma ingin memastikan Dokter Juna saja, kemarin dokter Juna sampai jam berapa pasti dia sangat lelah karena tiba-tiba seperti ini " Emilly merasa iba melihat Ellina. Wanita sebaik Ellina tidak pantas untuk disakiti. Emilly menarik tangan Ellina menuju dapur. " Kebetulan kakak di sini aku mau buat kue bantuin aku ya " Emilly sengaja memang tidak menjawab apa yang baru saja dikatakan Ellina padanya. Mereka berdua tengah asik membuat kue, sampai terdengar suara mobil masuk kedalam pekarangan rumah. Ellina menghentikan kegiatanya dan melihat ke arah jendela. Juna dengan wajah bahagianya, membukakakn pintu disisi lain. " Emy!! Tolong jangan beritahu dokter jika aku ada disini. Jangan memberitahunya" Ellina mencuci tanganya kemudian bersembunyi didalam kamar Emilly.

Ellina bisa melihat siapa wanita yang sedang bersama Juna, pasti wanita itu adalah pacar baru Juna. Hatinya sakit taktertahan. Ternyata begini rasanya dikhianati oleh seseorang yang baru saja melamarmu. Air mata Ellina menetes tak terhenti. Ada suara orang mendekat Ellina segera bersembunyi dengan kopernya.

Clak!!

" Kak Ellin" ternyata Emilly, Ellina keluar dari sisi lemari. " Kakak baik-baik saja?" Tentu saja Ellina tidak merasa baik dia tersakiti hatinya hancur. " Aku baik-baik saja hanya terkejut saja melihat Juna bersama wanita lain" Emilly bisa mengerti perasaan Ellina saat ini. " Kak aku mau menjelaskan sesuatu, Aku mohon kakak harus sabar, harus, kuat. Sebenarnya wanita itu adalah masa lalu kak Juna.. dia adalah Jasmine tunangan kak Juna yang dulu meninggal, tapi ternyata setelah beberapa taun kami mempercayai kematian itu tiba-tiba saja empat hari setelah itu aku bertemu dengan Kak Jasmine di mall. Dan kami banyak membicarakan perihal kemunculanya. Dia memang kak Jasmine yang aku kenal. Aku yakin kak Ellin akan mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari kak Juna. Aku hanya tidak ingin kak Ellin tersakiti terlalu dalam setelah melihat kenyataan yang ada" Ellina menghentikan tangisnya. " Kamu benar, aku yakin wanita itu akan membahagiakan dokter Juna.

" Aku kesini hanya ingin memastikan kakakmu saja, oya aku mengambil penerbangan besok. Tolong jangan beri tahu dokter Juna, aku tidak ingin mengganggunya Emilly atau mencampuri urusanya lagi. Bilang padanya jika aku bahagia bisa mengenalnya bahkan hanya sementara singgah dalam diriku. Dia adalah dokter yang sangat hebat dan penuh dengan kasih sayang hiks... " Air mata itu menetes lagi.

Tok!tok!tok

Suara ketukan pintu mengintrupsi, Ellina menghapus air matanya dan siap untuk bersembunyi. Tak lama kemudian pintu itu terbuka dan nampaklah Juna. " Emy tolong temani Jasmine sebentar, ada apa? Ada yang membuatmu sedih " Juna melihat ekspresi Emylli tidak seperti biasanya. " Tidak aku hanya sedih karena liburanku akan segera berakhir padahal kakak baru saja pulang" Ellina menahan nafasnya dia tidak ingin Arjuna tau akan keberadaanya. Juna mendekat ke arah Emilly dan memberika sebuah pelukan. " Jangan khawatir tahun depan kamu bisa bertemu denganku setelah ujian. Kamu pakai parfum? "

" Tidak aku tidak pakai parfum. Kenapa?" Juna merasa Ellina ada disini bau harum yang sangat familiar untuknya. " Ini adalah parfum Ellina, aku sangat hafal baunya. Mungkin aku hanya merindukanya" Juna beranjak dari kamar Emilly kemudian keluar dari sana. Ellina tersenyum sedih mendengar perkataan Juna baru saja. Emilly menghampiri tempat persembunyian Ellina. " Kak maafkan aku " Ellina bisa memaklumi itu. Kemudian Emilly keluar dari kamarnya. Sedih rasanya jika sudah begini, Ellina akan belajar untuk mengiklaskan apapun yang terjadi.

***

Beginikah rasanya sakit tak terbantahkan
Bahkan setelah melihat semuanya terjadi
Aku hanya bisa belajar mengiklaskan

HYLOPHOBIA (TAMAT) #wattys2019Where stories live. Discover now