Part 13

2.8K 186 4
                                    


Pengenya di apain nih cerita kalau udah sepi pengunjung gini. Pengen mewek tapi gak lucu juga 😶😶.
.
.
.
.
.
.
Ellina kembali ke rumahnya dan menemukan neneknya sudah tertidur di kamarnya. Syukurlah dia bisa bernafas lega. Ellina menutup pintu kamar neneknya dan masuk kedalam kamarnya. Setelah membersihkan dirinya Ellina istirahat karena besok masih ada pekerjaan yang harus diselesaikanya.

Udara pagi sangat dingin, sinar matahari masuk melewati cela-cela gorden kamar Ellina. Tok!!tok!!tok. "Ellina cepat bangun kamu akan kesianagan" Ellina mengucek matanya rasanya lelah sekali, tapi hari ini ada deadline dia harus segera kekantor. Dia bergegas ke kamar mandi setelah itu menggunakan pakaian kantotnya dan segera keluar dari kamarnya. Ellina meminum susunya setelah selesai dengan aktivitas makannya. Ellina pamit dan mengambil sepeda kayuhnya di garasi. " Bisa aku bantu?" Ujar seseorang dibelakangnya. Ellina tidak menghiraukanya dan masih berusaha mengeluarkan sepedanya dari sana. " Hei!!! Dokter turunkan aku " Ellina memberontak dan dengan terpaksa Juna menurunkan Ellina dari gendonganya. Juna mengambil sepeda kayuh Ellina dan meletakkanya di depan Ellina.

" Kau tau Miss Wenner, aku hanya mencoba membantumu " Juna melenggang pergi dari rumah Ellina. Menurut Ellina, dokter Juna sangat aneh. Tiba-tiba saja muncul dan menghilang begitu saja. " Eum dokter Juna!!" Ellina mendorong sepedanya dan menghampiri Juna. " Anu... eumm... terimakasih, semoga pagimu menyenangkan. Aku permisi berangkat dulu " Juna menautkan kedua tanganya didepan dadanya seraya tersenyum melihat kepergian Ellina didepanya. " Cantik" gumam Juna spontan.

•••

Juna masuk ke dalam rumah sakit, pasiennya sudah menunggu. Ternyata menggoda Ellina bisa menjadi hal baru untuknya. Semenjak mereka dekat Juna sudah mulai terbiasa dengan sikap Ellina. Yah meskipun sikapnya agak pendiam dan susah untuk terbuka tapi dia dia senang bisa mengenal wanita itu. Juna adalah sosok yang mudah aku memang suka bergaul lebih tepatnya. Tak ayal jika dia sering menangani pasien anak-anak. " Dokter Juna!!" Panggil seseorang dari belakang. Juna mengubah posisinya dan mencari siapa yang baru saja memanggilnya. Ternyata ada pasien yang butuh bantuanya, benar baru saja ada pasien yang masuk sepertinya baru saja terjadi kecelakan.

" Sus tolong sampaikan pesanku pada dokter Raihan. Aku tidak bisa membantunya karena masih banyak pasien yang harus di tangani " suster tersebut mengangguk dan melenggang pergi dari hadapan Juna. Yang memanggilnya tadi adalah sahabatnya yaitu Dokter Raihan. Para dokter di RS ini memang kebanyakan masih muda dan tentu saja wajahnya mempesona semua. Jadi jangan salahkan siapapun jika banyak pasien yang sering memperpanjang masa inapnya di sini. Dokter Raihan juga salah satu dokter bedah yang cukup handal. Tidak hanya itu ada juga Dokter Sean yang menangani Syaraf, sahabat Juna yang satu ini selalu menggoda pasienya. Maka dari itu hampir semua pasien mengidolakanya. Wow ada dokter satu lagi yang sangat cantik dan paling tua diantara dokter laki-laki di sana.

Siapa lagi jika bukan dokter Carlote, dokter satu ini adalah salah satu psikiater yang handal. Tidak hanya itu dia juga salah satu dokter kandungan di rumah sakit itu. Dokter Carlote sudah memiliki anak dan pasangan. Mereka berempat memang rekan kerja yang sangat profesional di bidangnya. Dokter Juna sangat lelah memang jika berprofesi seperti dirinya tidak akan mudah. Menjadi dokter itu cukup melelahkan untuknya, tak ada waktu untuk bersenang-senang sedikitpun. Sudah seharian full dokter Juna di rumah sakit. Tapi setelah memeriksa pasien ada beberapa berkas yang harus diselesaikanya.

Ponsel Juna berdering ada panggilan masuk disana. Juna segera menggeser tanda hijau itu. "Iya Hallo!!" Tangan juna dengan lihai mengerjakan berkasnya. " Tuan Juna, saya sudah menemukan orang yang membunuh orang tua Ellina. Dia bernama Romi Fernandes pemilik Echo Grup perusahaan kapal pesiar, berumur 58 tahun dan masih hidup. Dia memang ahli dalam pembunuhan banyak rekan bisnisnya yang mati karena pernah menarik saham diperusahaanya. Dan sampai sekarang dia mencari Ellina yang saat itu masih hidup. " Juna menghentikan kegiatanya " Jadi siapa yang menyelamatkan Ellina saat itu?" Richard terdiam " Saya tidak tau, tapi menurut spekulasi saya Ellina selamat karena ada polisi yang datang waktu itu, Maaf tuan saya akan mencari info lagi " Juna menutup panggilanya.

HYLOPHOBIA (TAMAT) #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang