Part 29

1.8K 127 6
                                    

Ada pemberitahuan penting!!!!!
W A R N I N G!!!
Berhubung Arjuna menikah jadi akan ada pemeran pengganti Arjuana. Kasih komentar kalian, peranya aku ganti atau tetap arjuna???
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ellina sudah mengganti bajunya, dia keluar sambil membenarkan letak kerudungnya. " Ellina makan dulu " ujar nenek Ellina. " Iya, tapi nenek sudah makan kan tadi?" Nenek Ellina menggelengkan kepalanya. " Ellina tidak suka jika nenek menungguku pulang baru makan, setidaknya nenek harus makan aku bisa makan sendiri jangan menungguku. Aku sudah banyak merepotkan nenek " jelas Ellina dengan merasa bersalah. " Sayang, maafkan nenek kalau begitu. Lain kali nenek akan makan duluan. Kalau begitu mari kita makan nenek sudah menyiapkan makanan kesukaanmu " Ellina tersenyum senang kemudian mencium pipi neneknya. Bagaimanapun juga Ellina sangat mencintai neneknya karena hanya dialah satu-satunya orang yang berharga selama Ellina hidup. Selesai makan ellina mencuci piringnya dan menata piring-piring itu di rak. Hanya ada Ellina didapur, sengaja memang neneknya disuruh untuk tidur terlebih dahulu.

Hari kian larut, Ellina membuka laptopnya dan memasukkan alamat E-mailnya. Didepanya sudah tertera nama Juna. Apakah Ellina sanggup membukanya?. Setelah lama berfikir akhirnya Ellina membuka pesan itu.

Hay!! Mrs. Wenner. Maaf tidak bisa menjengukmu di Jerman untuk waktu yang lama. Tapi jangan khawatir dengan keadaanku, aku baik-baik saja di Italy. Bagaimana keadaanmu? Apakah sama sepertiku? Yang ingin aku tanyakan adalah kenapa kamu tidak mengangkat panggilanku dan juga membalas pesanku?. Mungkin itu tidaklah penting tapi jujur aku sangat mengkawatirkanmu. Tolong setidaknya balas pesanku.

From Dokter Arjuna.

Begitulah isi pesan dari Email dokter Juna. Ellina tidak berniat membalas pesan itu. Dia langsung menutup laptopnya dan beranjak tidur. Matanya mulai terpejam tapi tiba-tiba saja ada panggilan masuk dari ponselnya. Ellina bangkit dan mengambil ponselnya "iya hallo!!!" Jawab Ellina. " Siapa? " Ellina menjauhkan ponselnya dan melihat siapa yang menghubunginya. Ternyata nomer tidak dikenal. Ellina mulai berfikir apakah yang menghubunginya itu Juna?. Jika benar apa yang harus dilakukanya. Haruskah dia mematikanya, jika tidak ada balasan maka Ellina harus segera mengakhiri panggilan itu. Blip!!. Ellina menaruh ponselnya di nakas tempat tidur. Dua jam kemudian ada notifikasi pesan masuk dan Ellina sudah tertidur.

Paginya Ellina bergegas berangkat ke kantor dan mulai melupakan apa yang baru saja terjadi kemarin. Di kantor sedang sibuk-sibuknya para pegawai karena akan ada seminar go internasional yang diadakan oleh perusahaan. Ellina tidak ikut andil dalam hal ini karena dia harus menyelesaikan tugasnya dan membuat surat pernyataan selamat atas keberhasilan para penulis yang lolos. Beberapa kali Ellina menghembuskan nafasnya lelah, setelah itu dia mengambil ponselnya dan membuka notifikasi pesan. Ada pesan masuk dari seseorang, nomernya tidak dikenal. Ellina membuka pesanya dan membaca pesan itu dengan seksama. " Sejauh apa dirimu hingga menghilang dari hadapanku? Percayalah aku tidak akan muncul dihadapanmu sebelum kamu memaafkanku " isi pesan itu.

Ellina tidak tau apa yang seharusnya dilakukan. Mungkin saja ini pekerjaan orang yang iseng denganya. Ellina menghapus pesan itu dari ponselnya. Kemudian melanjutkan pekerjaanya. Selesai bekerja Ellina masuk ke dalam sebuah resto yang sangat mewah bisa di bilang bintang lima. Ellina mengganti bajunya dan memasukkan kerudungnya didalam baju.

Ting!!

" Ellina!! Pesanan nomer 201 ravioli dan pasta tanpa minyak gunakan margarin rendah lemak " Ellina menganggukkan kepalanya " siap Chef " jawab Ellina dengan tegas. Ellina mengambil wajan dan siap melakukan pekerjaanya. Selain menjadi seorang editor, Ellina juga bekerja paruwaktu di restoran italy. Keahlian memasaknya memang tidak sebagus sahabatnya Meriana dan teman chef yang lain tapi di mengerti rasa lezat yang sesungguhnya. " Makanan atas nama Reinza siap " ujar Ellina setelah memasak pasta. " Pesanan nomer 205 pasta kerang dan steak sapi kematangan sedang gunakan minyak rendah lemak "

Selesai merapikan masakanya Ellina mengambil daftar menu dan menyebutkan nama pemesan, " Pesanan atas nama Arjuna Gibran Mathieu " Seketika semuanya terhenti, Ellina tidak sanggup lagi berbicara. Kenapa dari semua orang yang memesan makanan harus ada nama itu di sana. Setelah itu Ellina tidak memasak lagi dia mengambil alih tempat cuci piring. Harinya sangat kacau, karena Juna. " Erina kamu dipanggil Chef Rani " panggil salah satu teman Ellina. Gadis itu melepaskan sapu tanganya dan membersihkan pakaiaanya. " Ada apa Chef Rani?" Tanya Ellina dengan gugup. " Ada orang yang mencarimu di dalam restoran " seketika itu ellina langsung membelalakkan matanya. " Siapa Chef?"

" Dia adalah seorang dokter " Kali ini Ellina tidak tau lagi caranya untuk bernafas. " Maaf Chef saya tidak bisa, saya mohon bilang dengan orang itu jika saya sudah pulang " Rani melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Ellina. " kenapa Erina? Apakah kamu mengenalnya?" Ellina menganggukkan kepalanya. " Dia seorang dokter yang menyembuhkan saya dari trauma, tapi dia akan segera menikah dengan orang lain. Saya hanya tidak mau menyusahkan dia chef. Tolong saya... saya hanya ingin menghindarinya saja " seperti tau apa yang diucapkan Ellina. Akhirnya Rani menganggukkan kepalanya.

Hanya dengan cara itu Ellina bisa menghindari Juna. Memang dia tidak tau siapa yang mencarinya tapi yang pasti Ellina tidak ingin berhubungan dengan seorang dokter lagi. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan tentu saja sudah sangat larut. Ellina mengambil sepedanya di tempat parkir. Setelah itu dia pulang tanpa khawatir dengan hal apapun. Di luar sana Juna tersenyum lembut, wanita itu baik-baik saja. Juna bisa bernafas lega setelah berbulan-bulan menghilang ternyata wanita itu baik-baik saja. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika mereka dipertemukan lagi. Tapi juna bukan laki-laki yang terobsesi dengan wanita. Ellina memang sekarang tidak bisa dijangkaunya tapi yang pasti Arjuna akan menunggu waktu yang tepat untuk menjemput Ellina.

" Setelah aku berdebat dengan argumenku ternyata hatiku hanya ada namamu sekarang " Setelah enam bulan berlalu Juna tidak bisa tenang sekalipun bahkan dia tidak mendapatkan kebahagiaan yang diinginkanya. Melainkan sebuah keseharian yang hambar tanpa adanya Ellina. Hanya saja waktunya tidak tepat Juna sangat tau itu. Setelah ada Jasmine yang sudah resmi menjadi tunanganya tidak ada yang bisa dilakukan sekarang. Dia hanya bisa diam saja dan melindungi Ellina dari jauh.

***
Maaf ya readers ceritanya aku percepat soalnya kalau aku lama2 in malah jadi panjang 😅😅

HYLOPHOBIA (TAMAT) #wattys2019Where stories live. Discover now