Extra part

3.7K 86 25
                                    

"Kematian adalah salah satu alasan terpisahnya sebuah hubungan"

🐼🐼🐼

5 tahun kemudian

Semuanya berjalan seperti biasa kembali, meski pada awal kepergian Lian, Karin merasa depresi namun Rafael selalu ada untuk menemani dan membantu Karin agar bangkit dari keterpurukannya.

Hingga sekarang Karin dan Rafael sekarang sudah menetap kembali ke Indonesia, karena kehidupan memang seperti ini saat ada yang pergi maka akan ada yang menggantikannya, dan kita semua sebagai manusia hanya mengikuti arus kehidupan selayaknya arus sungai yang mengalir.

Hingga sekarang Karin berhasil mewujudkan cita-citanya sebagai seorang desainer terkenal sedangkan Rafael sekarang menjadi direktur utama di perusahaan yang ia rintis sendiri tanpa bantuan orang tuanya.

"Hai Li" ujar Karin sambil mengelus batu nisan yang bertuliskan Lianshar Arkafer Johnson.

Dada Karin sesak membuatnya sulit untuk mengatur nafasnya, matanya mulai memerah dengan sekuat tenaga ia berusaha menahan agar air matanya tidak tumpah. Butuh kelapangan hati yang luar biasa untuk bersikap seolah-olah dia baik-baik saja.

"Maaf yah udah lama gue gak kesini" ujar Karin meringis sambil menatap batu nisan Lian.

"Gue bener-bener lagi sibuk sekarang, tapi gue bakal sempat-in kok buat datang nemuin lo" ujar Karin lagi.

"Sekarang semuanya udah berubah yah" ujar Karin pelan sambil membayangkan kenangan-kenangannya bersama Lian.

"Rin, udah mau hujan. Yuk pulang" ujar seseorang yang sedari tadi berdiri di samping Karin. Karin menoleh kemudian sebelum ia pergi Karin terlebih dahulu membacakan surah al-fatihah kemudian mereka berdua pergi.

"Lo masih belum bisa ikhlasin kepergian Lian?" Tanya Rafael. Yah lelaki yang sedari tadi berdiri di samping Karin adalah Rafael. Sore ini Karin mengajak Rafael untuk berziarah ke makam Lian.

"Udah kok, gue yakin ini mungkin emang udah ditakdirin sama yang kuasa. Dan gue yakin dibalik ini semua pasti ada hikmahnya" ujar Karin tersenyum sambil menatap Rafael yang sekarang duduk di kursi pengemudi.

Rafael tersenyum mendengar ucapan Karin, ia lalu mengacak-ngacak rambut Karin sampai kusut.

"Gue seneng lo sekarang udah lebih dewasa dan udah bisa terima semuanya" ucap Rafael sambil fokus menyetir.

"Ini semua berkat lo yang selalu motivasi gue hingga gue bisa bangkit dari keterpurukan gue. Btw makasih yah" balas Karin tulus.

***

Mobil yang ditumpangi Rafael dan Karin berhenti di halaman rumah Karin saat hari sudah mulai gelap, mereka berdua kemudian turun dari mobil.

"Gue balik dulu yah" ujar Rafael pada Karin.

"Gak mau mampir dulu?" Tanya Karin.

"Lain kali aja, ya udah gue balik." Ujar Rafael lalu mengelus rambut Karin sekilas.

Karina pov

Setelah mobil yang ditumpangi Rafael sudah tak terlihat, aku mulai berjalan kedalam rumah. Saat akan mengetuk pintu rumah tiba-tiba ada seseorang yang menutup mataku dengan sebuah kain.

Aku memberontak dengan sekuat tenaga namun semuanya sia-sia mereka malah memegang tanganku kemudian mengikatnya dan membekap mulutku. Aku rasa ia tak sendiri, ya Allah tolong aku, aku takut sekali mereka akan berbuat sesuatu kepadaku.

RAFAELKARINA [COMPLETED]✅Where stories live. Discover now