Part 33 (Ending)

3.3K 68 12
                                    

"Kepergianmu bukan alasan untuk membuatku melupakanmu"
~Karina Oliver Henzu

🐼🐼🐼

Masih dengan seragam sekolahnya Karin berlari di koridor rumah sakit, air matanya masih saja mengalir pikirannya selalu terbayangi oleh percakapannya dengan Rafael tadi.

Karin berhenti di sebuah pintu rawat rumah sakit dengan ragu-ragu ia membuka pintu tersebut. Air matanya jatuh lagi untuk kesekian kalinya saat melihat Lian sedang terbaring menahan sakit dengan di sekujur tubuhnya di tempeli alat-alat rumah sakit.

"Lian" ucapan Karin membuat seluruh yang ada di dalam ruangan tersebut mengalihkan perhatian mereka pada Karin.

Karin melihat Lian yang sedang meraung-raung kesakitan diatas brankar dengan Ibunya di sebelah kirinya yang juga sedang menangis sambil menggenggam tangan Lian erat, Ayah Lian berdiri di samping istrinya dan Rafael berdiri di sebelah kanan Lian.

"Ka-Karin" ujar Lian pelan yang bahkan hampir tak terdengar. Karin yang mendengar namanya disebutpun menghampiri Lian, Rafael yang melihat Karin mendekat langsung bergeser agar Karin bisa berdiri di samping brankar Lian. Karin menggenggam tangan Lian erat.

"Kenapa bisa kayak gini?" Tanya Karin pelan sambil terisak-isak. Dengan sekuat tenaga Lian menahan rasa sakitnya.

"Hei jangan nangis, pacar seorang Lianshar Arkafer Johnson itu cewek yang kuat" ujar Lian pelan sambil sesekali meringis kesakitan.

Kedua orang tua Lian dan Rafael berusaha menenangkan Karin namun Karin tetap saja tak berhenti menangis saat melihat Lian yang mulai meraung-raung kesakitan lagi.

Dengan panik Rafael keluar untuk memanggil dokter, tak lama setelah itu seorang dokter dan beberapa suster masuk. Kemudian Karin, Rafael dan  kedua orang tua Lian dipersilahkan untuk tunggu di luar.

"Tante, Om, Rafael. Lian kenapa?" Di luar Karin terus bertanya keadaan Lian sambil menatap satu persatu kearah orang tua Lian dan Rafael.

"..." semuanya diam tak menjawab lalu Ibu Lian yang tersedu-sedu menggenggam tangan Karin erat.

"Tante pliss jelasin Lian kenapa?" Ucap Karin memohon.

"Li-Lian divonis terkena kanker dan sekarang sudah masuk stadium 4" jelas Ibu Lian sambil menangis. Karin yang mendengar ucapan Ibu Lianpun terdiam sesaat. Lalu tiba-tiba Karin menggelengkan kepalanya.

"Gak, gak Tante pasti bohongkan, Tante Lian gak papakan?" Ujar Karin histeris. Rafael lalu memeluk Karin guna menenangkannya.

"Rin lo harus kuat, kita harus kuat dihadapan Lian biar dia juga punya semangat untuk hidup. Jangan lo biarin Lian lihat kelemahan kita. Plis demi Lian lo harus kuat" ujar Rafael sambil mengelus rambut Karin sedangkan Ibu Lian menangis dipelukan suaminya.

Lama mereka menangis lalu hening semuanya mereka sekarang sedang duduk menunggu Lian yang masih ditangani oleh dokter. Karin tiba-tiba mengeluarkan suaranya.

"Jadi waktu Lian masuk rumah sakit itu karena penyakitnya kambuh?" Tanya Karin pelan.

"Iya Rin" jawab Rafael.

"Terus pas dia minta untuk habisin satu hari full sama gue kenapa kalian izinin dia?" tanya Karin. Ayah Lian berdehem lalu mulai menceritakan semuanya.

Flashback on

Kedua orang tua Lian berusaha agar tak terlihat sedih di hadapan putra mereka, dengan berusaha tegar keduanya masuk keruang inap Lian.

RAFAELKARINA [COMPLETED]✅Where stories live. Discover now