PART 23

2.1K 70 2
                                    

"Saat kamu mulai berbohong pasti akan ada kebohongan-kebohongan berikutnya"

🐼🐼🐼

Setelah selesai dari mengantar Karin, Lian segera memacu motornya kearah sebuah cafe yang tak jauh dari rumah Karin. Sesampainya disana Lian segera memakirkan motornya dan langsung pergi menemui seseorang.

"Maaf gue telat soalnya tadi nganterin Karin pulang dulu" ujar Lian sambil memegang bahu Rafael.

"Iya nggak papa kok" ucap Rafael sambil menoleh pada Lian yang langsung duduk didepannya. Rafael lalu memanggil waitress untuk memesan makanan.

"Lo mau pesen apa" tanya Rafael pada Lian.

"Gue jus jeruk aja" ucap Lian.

"Oke, mbak jus jeruknya dua" ucap Rafael pada waitress tadi.

"Jadi lo mau ngomong apa?" Tanya Lian penasaran. Tadi saat Lian mengantar Karin pulang, Rafael memintanya untuk ketemu disebuah cafe yang kebetulan tidak jauh dari rumah Karin.

"Gu-Gue mau ngomong sesuatu sama lo, ini tentang Karin" ujar Rafael sedikit gugup.

"Karin?" Ucap Lian bingung.

"Iya sebenarnya gu.." ucapan Rafael terhenti saat seorang waitress datang membawakan pesanan mereka tadi.

"Jadi?" Tanya Lian setelah waitress tadi pergi.

"Gue mau jujur sama lo tapi lo harus janji buat dengerin semua ucapan gue sampai selesai, oke?" Tanya Rafael.

"Hmm, emang lo mau ngomong apa sih bikin gue penasaran tau nggak" ucap Lian.

"Tapi ingat lo harus dengerin gue sampai selesai baru lo bisa motong ucapan gue" peringat Rafael lagi.

"Iya gue janji" ucap Lian. Rafael tiba-tiba menjadi gugup dan takut bila setelah mendengar ceritanya Lian akan marah padanya Rafael kemudian menghembuskan nafasnya berat lalu memberi jeda sebelum mulai bercerita.

"Sebenarnya cewek yang gue ceritain ke lo selama ini adalah Karin pacar lo tap-" ucapan Rafael terpotong oleh Lian.

"Apa?" Tanya Lian terkejut.

"Sorry Li, gue juga nggak tau kalau Karin itu pacar lo" ucap Rafael sambil menunduk. Lian hanya diam sambil mengepalkan tangannya rahangnya mengeras mencoba untuk menahan emosinya yang ingin keluar.

"Jadi kenapa waktu gue kenalin Karin sama lo, kalian seolah-olah nggak saling kenal" tanya Lian dengan sedikit nada menyindir.

"Itu karena gue masih syok dan nggak percaya kalau Karin itu pacar lo" ucap Rafael.

"Jadi intinya lo masih suka sama Karin?" Tanya Lian sambil memandang kosong kedepan.

"Sorry bro tapi gue nggak bisa bohongin perasaan gue sendiri kalau gue masih suka dan cinta sama Karin" ucapan Karin membuat Lian naik pitam dan mengepalkan tangannya kuat-kuat hingga buku-buku jarinya memutih.

"Hanya itukan yang mau lo omongin, kalau gitu gue mau balik" ucap Lian lalu pergi meninggalkan Rafael yang hanya bisa menatap kepergian Lian.

Setelah kepergian Lian, Rafael menyandarkan punggungnya sambil menutup matanya sejenak untuk menghilangkan stress. Biarlah Lian membencinya asalkan dia bisa sedikit rileks dan tenang karena sudah mau jujur sama sahabatnya.

Memang dulu saat Rafael mulai menyukai Karin, tempat dia bercerita atau curhat adalah di Lian sahabatnya. Jadi Lian tau semuanya tentang perasaan Rafael untuk Karin tapi dia tidak tau kalau cewek yang dulu selalu Rafael ceritakan adalah Karin karena Rafael tidak pernah menyebutkan namanya.

***

Sorry baru bisa update lagi soalnya Authornya lagi malas ngetik.

Next or Stop?

RAFAELKARINA [COMPLETED]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang