12. Dilarang Baper

423 47 3
                                    

Tap here to start reading

***

Kila : Maaf, Kak. Salah kirim.
16:53 PM

Tidak sampai 30 detik, pesan balasan sudah Kila terima.

Kak Alif : Gpp

"Ge-Pe-Pe banget, nih?"

Kila menekan lama pesannya di bagian foto hingga berubah biru. Kemudian menyentuh icon tong sampah untuk menghapusnya. Akan tetapi, hanya ada tulisan delete for me, bukan delete for everyone seperti yang Kila mau.

Itu artinya foto Kila masih tersimpan di ponsel Alif. Kila yakin Alif sudah melihat fotonya. Terbukti dari pesan berisi pujian yang tadi Alif kirim.

Kila beranjak mengambil power bank dan kembali men-charge ponselnya yang bahkan baru terisi 12%. Kemudian mengetik balasan untuk Alif.

Kila : OK :)

Kila : Kalau udah terlanjur ke download langsung hapus aja, ya, Kak.
16:57 PM
Read

Kak Alif : Kamu beneran salah kirim?
17:00 PM

Kening Kila mengernyit. Membaca balasan Alif berulang-ulang. Kila merasa ada nada kecurigaan serta tuduhan yang ditujukan Alif padanya.

Kila : Iya. Memang Kak Alif pikir saya sengaja?
17:03 PM

Kak Alif : Aku nggak bilang begitu, Kila.

Kak Alif : Maaf.

Kak Alif : Kalau boleh tau, foto itu mau dikirim ke siapa?
17:05 PM
Read

"Tau, ah!"

Kila menyalakan mode pesawat supaya berbagai notifikasi ponsel tidak mengganggu ketenangannya. Lalu membiarkan baterai ponselnya terisi hingga 100%.

Ia termenung. Menatap tumpukan buku di meja belajarnya yang sedikit miring sana sini. Tanpa perlu menebak, Kila yakin 110% pelakunya adalah Hanan. Embusan napas kasar terdengar dari mulut Kila. Ia pikir lama tidak bertukar pesan bisa membuat rasa sukanya pada Alif hilang. Ternyata sama saja.

"Why I can't?" gumamnya.

Kila bangkit dan keluar dari kamar sembari memikirkan sesuatu.

***

"Kaki Bapak udah sembuh?" tanya Kila usai mereka makan malam.

"Alhamdulillah. 'Kan punya dokter pribadi," jawab Fajar sambil melirik Rahma yang sedang menyusun piring kotor.

"Mana doktel?"

Kila melirik sebal pada Hanan yang duduk di sampingnya. "Makan mah makan aja. Nggak usah ikut-ikutan."

Fajar tertawa kecil melihat hal itu. Kentara sekali Kila kesal pada adiknya. Sementara Hanan anteng menggerogoti jagung dan mengabaikan Kila. Heran. Masih kecil, kok, senang banget nimbrung di obrolan orang gede.

Masa, sih? (Revisi) Where stories live. Discover now