Bab 37

23.5K 1.4K 11
                                    

Perlahan Kinara membuka matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Perlahan Kinara membuka matanya. Ia melihat jam yang tertera pada ponselnya. Pukul 09.41

Malas. 1 kata untuk pagi ini yang terlintas di pikiran Kinara. Ia malas untuk bangun dan melakukan kegiatan seperti orang kebanyakan.

Bila biasanya mereka jam segini sudah wangi, bersih, dan rapi untuk pergi bersama teman-teman atau mungkin pacar, Kinara masih tenang di atas tempat tidur.

Seminggu sudah liburan natal ini ia lewati dengan bermalas-malasan di rumah. Bangun tidak menentu, tapi selalu di atas jam 10, mandi, baca novel, kalau bosan main instagram atau main game. Kalau lapar turun ke bawah untuk makan. Kalau ngantuk, tinggal tidur lagi.

Biasanya sih, setelah mandi, Kinara selalu turun dulu ke bawah untuk membantu mamanya memasak, atau hal lainnya. Tapi, hanya sekadar itu kegiatan normalnya. Sisanya, kembali bermalas-malasan.

Kinara kembali menarik selimut menutupi dirinya hingga leher. Ia mencoba untuk kembali memejamkan matanya, namun sulit. Mungkin karena sudah terlalu lama membuka mata, hingga sulit untuk terpejam lagi.

"Liburan yang membosankan," gumamnya sambil menurunkan selimut dan mengambil ponsel miliknya lalu memainkannya.

Setelah lama bermain dengan aplikasi instagramnya, Kinara bangun dan beranjak ke dalam kamar mandi. Ia mencuci mukanya, dan menggosok gigi.

"Gak usah mandilah ya, gue masih cantik kok," ucapnya di depan cermin sembari menguncir kuda rambutnya.

Kinara pun turun ke bawah menghampiri mamanya yang sekarang tengah duduk di ruang tengah sembari menonton televisi bersama...

"PAPAAA!!!"

Kinara berlari kecil menghampiri sosok laki-laki yang kini tengah duduk bersama Mama dan Kakaknya di ruang tengah. Ia memeluk laki-laki yang ia sebut Papa itu.

"Kok papa gak bilang mau pulang???" tanya Kinara sambil melepas pelukan papanya.

"Biar kejutan," jawab Papanya sambil tersenyum dan mencium kening anaknya itu.

"Mama sama Kak Didit kok gak bilang ada Papa??" tanyanya lagi yang kini berpaling melihat Mama dan Kakaknya yang masih duduk memperhatikan Kinara yang masih duduk di samping Papanya itu.

"Gimana mau bilang lo aja masih tidur," sahut Didit dengan nada datarnya.

"Bentar, bentar. Ini kayaknya anak Papa belum mandi ya??" Kinara menyeringai lebar mendengar celetukan Papanya itu.

"Jorok! Anak cewek belum mandi!" sahut Didit membuat Kinara menjulurkan lidahnya.

"Gak usah mandi. Kinara masih cantik, kok," jawabnya sambil tersenyum kepada Papanya.

"Pede amatt!" sahut Didit lagi aambil pura-pura muntah.

"Gak seneng aja lo!"

"Udah, eh kalian ini. Kasian Papa baru pulang udah lihat kalian berantem," lerai Mama membuat Kinara dan Didit menyeringai kompak.

Ketos VS Waketos [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now