Bab 27

27.8K 1.5K 11
                                    

Minggu pagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Minggu pagi. Bagi Kinara, hari ini hampir sama dengan hari Sabtu. Sama-sama membosankan saat masih pagi. Karena ia merasa tidak ada janji atau kegiatan lainnya, ia pun kembali memejamkan matanya dan menutup wajahnya dengan selimut kesayangan miliknya.

Suara notofikasi pesan masuk dari ponsel Kinara membuyarkan konsentrasinya untuk memulai mimpi.

"Aih! Ganggu aja!" omel Kinara sembari membuka selimut yang menutupi wajahnya dengan kasar dan mengambil ponsel di meja kecil dekat tempat tidurnya.

Setelah membuka, tertera di layar asal notifikasi itu. Seperti biasa. Notifikasi yang sangat berisik itu berasal dari Debi.

DebiAgustina:
Woiiii! Kin! Bangun! Gue tau lo belum bangun!

Astaga. Temannya yang satu ini memang tidak bisa mengerti kalau Kinara masih membutuhkan waktu untuk bermimpi lagi setidaknya sebagai penyegar di pagi hari.

KinaraZevanya:
Apa sih? Lo gak tahu? Gue tuh masih butuh tidur! Oke? Ok. Bye!

Kinara meletakkan ponsel miliknya ke tempatnya semula. Ia kembali menutup wajahnya dengan selimut dan memulai kembali mimpi yang sudah hampir terjadi. Namun, lagi-lagi notifikasi pesan masuk kembali mengganggunya.

DebiAgustina:
Gue depan kamar lo nih! Bukain kek! Tidur mulu!

Dengan cepat mata Kinara membelalak. Dia mengubah posisinya menjadi duduk bersila sambil menatap pintu kamar yang masih dalam keadaan terkunci. Tatapannya berganti pada dirinya sendiri yang masih mengenakan baju tidur seperti biasanya.

"Ya udahlah, ya. Gue parnoan banget gara-gara kemaren. Lagi pula juga Debi udah pernah liat gue kayak gini," ujar Kinara sedikit ragu sembari melangkahkan kakinya menuju pintu.

"Deb?" panggil Kinara memastika kalau Debi benar-benar ada di depan pintu.

"WOI! BUKA! INCES UDAH KEPANASAN INI!" jawab Debi dengan teriakannya yang menggema membuat Kinara sedikit menutup telinganya.

Kinara pun membuka pintu dengan raut wajah kesalnya membuat Debi memasang cengiran tak berdosa karena sudah berteriak-teriak di rumah Kinara.

"Lo kenapa sih?? Buka pintu aja ngintip-ngintip gitu?" tanya Debi begitu masuk ke dalam kamar Kinara dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tidur dengan posisi tengkurap.

"Enak banget lo, udah ganggu tidur gue, sekarang malah tiduran di kasur gue!" ujar Kinara sambil mendorong tubuh Debi agar menepi karena dirinya juga ingin merebahkan diri.

"Hehehe. Kebo kayak lo kalau dikasih tidur lagi, gak bangun nanti."

"Sialan, lo! Nyumpahin gue mati?!" sahut Kinara sembari melempar bantal yang menjadi alas kepalanya kepada Debi.

"Ya enggak. Kalau lo mati, gue mau ngerecokin siapa lagi? Siapa lagi yang mau numpangin gue tidur kayak gini? Siapa lagi yang mau gue teriakin telinganya?" oceh Debi panjang lebar setelah ia menyingkirkan bantal yang menutupi wajahnya.

Ketos VS Waketos [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now