part 23

144 7 0
                                    

Sorry ya...
Part-nya ga berurut

Selama berada di Jakarta mama Rena sangat bahagia karena harinya ditemani raya. Setiap harinya sepulang kerja, Raya sebisa mungkin untuk meluangkan waktunya untuk menemani mama Rena mengobrol.

Mereka berdua pun semakin dekat. Mama Rena sangat berharap suatu saat Dimas dapat membuka hatinya buat raya. Mama Rena menginginkan raya bisa menjadi menjadi menantunya kelak. Menjadi bagian dari keluarganya. Tapi mama Rena tak ingin memaksakan kehendaknya pada Dimas

Dimas bahagia melihat senyuman mamanya kembali setelah papanya meninggal dunia. Raya bisa mengembalikan senyuman mamanya. Tapi Dimas masih tidak sanggup kalau ingin memenuhi permintaan mamanya untuk menjadikan raya istri. Bagaimanapun raya adalah sahabat tak lebih dari itu.

Tapi bagi raya dengan kehadiran mama Rena ditengah mereka menjadi kebahagiaan tersendiri buatnya. Karena mama Rena orang yang ingin raya dan Dimas bersatu.

Tak terasa sudah 6hari mama Rena berada dijakarta dan rencananya besok beliau akan kembali ke Makassar.

"Mama beneran besok mau balik?" Tanya Dimas

"Iya... Mama bosan disini. Kalian sibuk kerja, mama mau jalan-jalan sendiri takut nyasar. Kalau dimakassar ada cucu mama yang temenin" ucap mama Rena

"Ya mama... Sepi dong aku disini. Dimas Minggu depan mau ke Kalimantan survey lokasi, kak elang juga sibuk dengan proyek di Bandung dan Semarang. Sendiri dong aku" protes raya sambil memanyunkan bibirnya

Mama Rena hanya terkekeh melihat tingkah raya.

"Makanya kalau kalian ingin mama tinggal lama bareng kalian buatin mama cucu cepat. Biar ada yang temenin mama"

"Uhuk....uhuk....uhuk..." Raya langsung tersedak dengan minuman yang diminumnya

"Mama...ihh.... Nikah dulu kali. Baru bisa buatin mama cucu" protes raya dengan polosnya. Dimas yang mendengar perkataan raya seperti itu langsung terkejut. Biasanya raya tak mau merespon kalau mamanya membahas soal mereka

"Nah itu tau... Makanya kalian segera nikah" ucap mama Rena lagi

"Tak semudah itu mama mau nikah kalau tak ada cinta. Ini lagi raya...." Belum sempat Dimas menyelesaikan perkataannya raya langsung memotong

"Kenapa lagi aku hah!" Dengan ketusnya.

"Ya itu....itu... Kamu kira sekali celup dan langsung semprot itu bisa jadi" dan tersenyum jahil.

"Kalian lucu dech mama gemes lihat kalian" dan mencubit pipi raya

"Maksud kami Dimas apanya yang langsung jadi kalau sekali semprot?" Tanyanya dengan polos

"Yang itu... Kamu ah.. macam gak ngerti aja. Buatin cucu mama, sekali celup& semprot aja ke kamu pasti belum bisa jadi baby nya" bisik Dimas ke raya dan masih bis didengar oleh mama Rena

Raya mencoba mencerna maksud perkataan Dimas dan setelah mengerti raya merasa malu dan menutup wajahnya.

"Kok malu sih, wajahnya jangan ditutup" Dimas terus menggoda raya, berusaha melepaskan tangan raya yang menutupi wajahnya

Mama Rena hanya tersenyum melihat tingkah anaknya dan raya

"Memang kamu mau nikah sama aku" tanya Dimas. Sebenarnya dia hanya bercanda menanyakan hal itu pada raya. Tapi bagi raya pertanyaan Dimas itu adalah suatu harapan buatnya

"Tau ah... Kamu itu otaknya mesum terus. " Ketusnya

"Jawab dulu dong nak raya, mau gak nikah sama anak mama?" Tanya mama Rena

MAAF MENCINTAIMU ✓ ENDWhere stories live. Discover now